Ini Menu Makan Jamaah Haji di Bandara King Abdul Aziz Jeddah
A
A
A
MADINAH - Persiapan penyambutan jamaah haji Indonesia gelombang dua di Bandara King Abdul Aziz Jeddah, Arab Saudi, telah selesai dilakukan. Jamaah akan mulai tiba sekitar tanggal 20 Juli 2019 dini hari.
Di Bandara King Abdul Aziz, jamaah akan mendapatkan satu kali makan. Distribusi makanan dilakukan saat jamaah berada di bus sebelum berangkat ke Mekkah. Jamaah membutuhkan energi lebih setelah turun ke pesawat karena akan segera melaksanakan umrah.
Kepala Bidang Katering PPIH, Abdullah menambahkan, untuk memenuhi kebutuhan makan jamaah haji di bandara, pihaknya bekerja sama dengan Al Musbah dan Golden Guest Restaurant yang memiliki dapur di dalam bandara.
Menurutnya, dari hasil pengecekan bahan baku, sarana prasarana produksi, sumber daya manusia (SDM), semua sesuai dengan rencana. Dia berharap pelaksanaannya akan lebih baik dari tahun kemarin.
Menurut Abdullah, menu makan yang diberikan kepada jamaah haji Indonesia telah disesuaikan kebutuhan energi jamaah. Dalam satu boks terdapat 200 gram nasi, 100 gram ayam bros (goreng), dan 80 gram sayuran. Selain itu juga diberikan 2 botol air mineral ukuran 330 mililiter, dua saset saus, dan buah/puding. "Kami harap makanan ini segera dikonsumsi agar jamaah kembali mendapat energi sebelum melaksanakan umrah," katanya.
Dalam pengecekan ke dapur milik Al Musbah dan Golden Guest Restaurant, proses penyimpanan bahan baku hingga packing makanan cukup higienis. Bahan baku disimpan dalam ruangan pendingin dengan suhu yang telah disesuaikan standar penyimpanan.
Peralatan menggunakan stainless steel. Para juru masak juga mengenakan seragam khusus. "Makanan yang diberikan dalam kondisi fresh dan panas sehingga tahan hingga empat jam," pungkasnya.
Di Bandara King Abdul Aziz, jamaah akan mendapatkan satu kali makan. Distribusi makanan dilakukan saat jamaah berada di bus sebelum berangkat ke Mekkah. Jamaah membutuhkan energi lebih setelah turun ke pesawat karena akan segera melaksanakan umrah.
Kepala Bidang Katering PPIH, Abdullah menambahkan, untuk memenuhi kebutuhan makan jamaah haji di bandara, pihaknya bekerja sama dengan Al Musbah dan Golden Guest Restaurant yang memiliki dapur di dalam bandara.
Menurutnya, dari hasil pengecekan bahan baku, sarana prasarana produksi, sumber daya manusia (SDM), semua sesuai dengan rencana. Dia berharap pelaksanaannya akan lebih baik dari tahun kemarin.
Menurut Abdullah, menu makan yang diberikan kepada jamaah haji Indonesia telah disesuaikan kebutuhan energi jamaah. Dalam satu boks terdapat 200 gram nasi, 100 gram ayam bros (goreng), dan 80 gram sayuran. Selain itu juga diberikan 2 botol air mineral ukuran 330 mililiter, dua saset saus, dan buah/puding. "Kami harap makanan ini segera dikonsumsi agar jamaah kembali mendapat energi sebelum melaksanakan umrah," katanya.
Dalam pengecekan ke dapur milik Al Musbah dan Golden Guest Restaurant, proses penyimpanan bahan baku hingga packing makanan cukup higienis. Bahan baku disimpan dalam ruangan pendingin dengan suhu yang telah disesuaikan standar penyimpanan.
Peralatan menggunakan stainless steel. Para juru masak juga mengenakan seragam khusus. "Makanan yang diberikan dalam kondisi fresh dan panas sehingga tahan hingga empat jam," pungkasnya.
(nag)