DPR Minta Kemendikbud Konsisten Hapus Pemeringkatan Sekolah

Rabu, 26 Juni 2019 - 20:50 WIB
DPR Minta Kemendikbud Konsisten Hapus Pemeringkatan Sekolah
DPR Minta Kemendikbud Konsisten Hapus Pemeringkatan Sekolah
A A A
JAKARTA - Komisi X DPR meminta pemerintah dalam hal ini Kemendikbud agar konsisten menghapus stigma sekolah favorit lewat sistem zonasi tetapi, Kemendikbud sendiri masih melakukan pemeringkatan sekolah. Untuk itu, pemeringkatan sekolah harus dihentikan termasuk juga pemeringkatan murid berdasarkan kemampuan akademik.

“Yang harus dievaluasi adalah model pemeringkatan, karena kita ingin esensinya menghilangkan favoritisme dalam sekolah sekarang ada kebijakan juga dari pemerintah yang masih memeringkatkan misalkan di sekolah unggulan tingkat 12 dan sebagainya jadi tidak konsisten,” kata Wakil Ketua Komisi X DPR Hetifah Sjaifudian di DPR, Jakarta, Rabu (26/6/2019).

Kemudian metode pembelajarannya, Hetifah mengakui di Indonesia sempat ingin mengejar ketertinggalan dengan cara paling efisien yakni, menyatukan peserta didik berdasarkan kemampuan akademisnya. Namun, dalam sistem zonasi ini sudah seharusnya pemeringkatan di dalam kelas pun ditiadakan. Sehingga, dalam satu kelas itu ada anak-anak yang memiliki kemampuan akademis yang sangat berbeda.

“Memang gurunya harus bisa membeda-bedakan, cara pengajarannya. Jadi tidak bisa mengajarkan satu kemudian yang lain harus ngikutin dia” terangnya.

Karena itu, lanjut dia, para guru di sekolah unggulan yang sudah terbiasa mengajar anak yang berkualitas tinggi juga harus membiasakan diri mengajar anak-anak dengan kemampuan akademis yang berbeda-beda. Begitu juga dengan orang tua yang selama ini memotivasi putra-putri mereka untuk rajin belajar agar bisa masuk sekolah favorit dan unggulan. Jadi, setiap anak apapun kualitas dan latar belakangnya wajib mendapatkan pendidikan yang berkualitas agar SDM Indonesia bisa berkualitas.

“Orang tua harus ubah mindset. Karena, kita sekolah di manapun kalau anak berkualitas sebenarnya dia bisa mengangkat pendidikan di sekolah itu. Karena anak-anak saya juga pernah, sekolahnya di sekolah yang kurang bagus, tapi adanya anak-anak yang punya etos belajar yang tinggi itu memotivasi teman-temannya yang lain,” urainya.
(cip)
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 0.5154 seconds (0.1#10.140)