Festival Soekarno Pererat Hubungan Indonesia-Aljazair
A
A
A
ALJIR - Perhelatan Festival Soekarno yang digelar di Aljir, Aljazair, 15-21 Juni, diharapkan akan makin memperkuat hubungan Indonesia-Aljazair. Apalagi, kegiatan ini sangat kental dengan sejarah perjalanan hubungan kedua negara.
Duta Besar LBBP RI untuk Aljazair, Safira Machrusah mengatakan, Festival Soekarno digelar untuk kali pertama di Aljazair. Pihaknya ingin membantu kembali meningkatkan tren hubungan Indonesia-Aljazar yang sudah terjalin lama sejak 1955. Tepatnya, sejak Presiden Pertama RI Soekarno mengundang Aljazair yang saat itu belum merdeka dari Prancis untuk berpartisipasi pada Konferensi Asia Afrika (KAA) di Bandung, Jawa Barat, pada 1955.
”Alhamdulillah pada 1962, Aljazair mendapatkan kemerdekaan dari Prancis, dan itu salah satunya berkat jasa Soekarno yang telah berinisiatif menyerukan kemerdekaan kepada bangsa Asia Afrika,” kata Dubes Safira seusai mengikuti fashion show garapan desainer Lindy Ann Umar Hadi dalam rangkaian Festival Soekarno di Palais de la Culture, Aljir, Minggu (16/6/2019).
Karena itu, kata Dubes Safira, Festival Sekarno yang digelar bersamaan dengan dengan bulan kelahiran Soekarno, pada Juni, menjadi sangat penting bagi Indonesia dan Aljazair. Sebab, lewat event itu kenangan masa lalu tentang sejarah kedua bangsa akan kembali muncul, dan ini diharapkan akan meningkatkan persaudaraan kedua negara.
“Banyak orang belum tahu adanya hubungan antara Indonesia dan Aljazair karena jaraknya yang cukup jauh, sekitar berbeda 16-20 jam. Karenanya, event ini diharapkan bisa kembali memunculkan memori hubungan itu dan tentunya dapat meningkatkan persaudaraan kedua Negara,” ujarnya.
Festival Soekarno ini tidak hanya menggelar kegiatan berbasis kultural. Ada pagelaran tarian Nirmala Kipas (Sumatera Barat), tari Ratu Sewu (Jawa Tengah), performa angklung (Jawa Barat), fashion show Sekar Asmoro Jagad karya desainer Lindy Ann yang diiringi lagu keroncong diva Indra Utami Tamsir, Sosio Drama Soekarno yang dipersembahkan Komite Seni Budaya Nusantara (KSBN) pimpinan Hendardji Soepandji, hingga pameran ekonomi yang dibuka secara resmi Selasa (18/6/2019).
“Pameran ekonomi itu didukung 17 kedutaan besar dan UKM. Insya Allah dengan agenda event yang penuh memori ini, dan target yang kami terapkan dalam pameran ekonomi, hubungan Aljazair-Indonesia akan lebih maksimal. Nantinya, semakin banyak orang Aljazair ke Indonesia dan semakin banyak orang Indonesia ke Aljazair,” tuturnya.
Terkait pembangunan monumen Soekarno, KBRI sudah mendapatkan persetujuan dan izin. Rencananya monumen Soekarno dibangun di salah satu lokasi strategis di Aljir. “Desainernya Gubernur Jawa Ridwan Kamil. Dan, kami tinggal menunggu untuk realisasikannya,” jelas Safira.
Duta Besar LBBP RI untuk Aljazair, Safira Machrusah mengatakan, Festival Soekarno digelar untuk kali pertama di Aljazair. Pihaknya ingin membantu kembali meningkatkan tren hubungan Indonesia-Aljazar yang sudah terjalin lama sejak 1955. Tepatnya, sejak Presiden Pertama RI Soekarno mengundang Aljazair yang saat itu belum merdeka dari Prancis untuk berpartisipasi pada Konferensi Asia Afrika (KAA) di Bandung, Jawa Barat, pada 1955.
”Alhamdulillah pada 1962, Aljazair mendapatkan kemerdekaan dari Prancis, dan itu salah satunya berkat jasa Soekarno yang telah berinisiatif menyerukan kemerdekaan kepada bangsa Asia Afrika,” kata Dubes Safira seusai mengikuti fashion show garapan desainer Lindy Ann Umar Hadi dalam rangkaian Festival Soekarno di Palais de la Culture, Aljir, Minggu (16/6/2019).
Karena itu, kata Dubes Safira, Festival Sekarno yang digelar bersamaan dengan dengan bulan kelahiran Soekarno, pada Juni, menjadi sangat penting bagi Indonesia dan Aljazair. Sebab, lewat event itu kenangan masa lalu tentang sejarah kedua bangsa akan kembali muncul, dan ini diharapkan akan meningkatkan persaudaraan kedua negara.
“Banyak orang belum tahu adanya hubungan antara Indonesia dan Aljazair karena jaraknya yang cukup jauh, sekitar berbeda 16-20 jam. Karenanya, event ini diharapkan bisa kembali memunculkan memori hubungan itu dan tentunya dapat meningkatkan persaudaraan kedua Negara,” ujarnya.
Festival Soekarno ini tidak hanya menggelar kegiatan berbasis kultural. Ada pagelaran tarian Nirmala Kipas (Sumatera Barat), tari Ratu Sewu (Jawa Tengah), performa angklung (Jawa Barat), fashion show Sekar Asmoro Jagad karya desainer Lindy Ann yang diiringi lagu keroncong diva Indra Utami Tamsir, Sosio Drama Soekarno yang dipersembahkan Komite Seni Budaya Nusantara (KSBN) pimpinan Hendardji Soepandji, hingga pameran ekonomi yang dibuka secara resmi Selasa (18/6/2019).
“Pameran ekonomi itu didukung 17 kedutaan besar dan UKM. Insya Allah dengan agenda event yang penuh memori ini, dan target yang kami terapkan dalam pameran ekonomi, hubungan Aljazair-Indonesia akan lebih maksimal. Nantinya, semakin banyak orang Aljazair ke Indonesia dan semakin banyak orang Indonesia ke Aljazair,” tuturnya.
Terkait pembangunan monumen Soekarno, KBRI sudah mendapatkan persetujuan dan izin. Rencananya monumen Soekarno dibangun di salah satu lokasi strategis di Aljir. “Desainernya Gubernur Jawa Ridwan Kamil. Dan, kami tinggal menunggu untuk realisasikannya,” jelas Safira.
(poe)