Fadli Zon Ingin Diplomasi Parlemen Untungkan Bangsa
Fadli Zon Ingin Diplomasi Parlemen Untungkan Bangsa
A
A
A
JAKARTA - Wakil Ketua DPR Fadli Zon mengharapkan agar diplomasi parlemen mampu membantu mewujudkan hakikat politik luar negeri Indonesia, yaitu memberikan keuntungan bagi bangsa dan negara.
Menurutnya, diplomasi tidak hanya menjadi tugas pemerintah dan Kementerian Luar Negeri, tapi juga tugas seluruh masyarakat Indonesia. Pernyataan tersebut disampaikan di sela peluncuran buku berjudul Strengthening The Indonesian Parliamentary Diplomacy di Ruang Abdul Muis, Gedung Nusantara, Kompleks Parlemen, Jakarta, kemarin.
Buku baru Wakil Ketua DPR itu berisikan tentang perjalanan diplomasi DPR di tingkat dunia. “Diplomasi ini tidak hanya menjadi tugas pemerintah dan Kementerian Luar Negeri, tapi juga tugas seluruh masyarakat Indonesia,” kata Fadli Zon.
Peluncuran buku yang juga disertai diskusi Perkuatan Diplomasi Parlemen itu dihadiri Din Syamsuddin, mantan Menteri Luar Negeri Hasan Wirajuda, sejumlah perwakilan negara sahabat, dan tamu undangan. Fadli Zon menjelaskan, buku itu menjadi bukti fungsi baru DPR, yaitu diplomasi. Tugas tersebut tercantum dalam Undang-Undang (UU) MPR, DPR, DPD, DPRD (MD3) selain pengawasan, pem bahasan UU, dan pembahasan anggaran.
Buku Strengthening The Indonesian Parliamentary Diplomacy berisi koleksi makalah dan pidato Fadli Zon di berbagai forum internasional sejak 2014. Diplomasi merupakan bagian dari tugas pokok dan fungsi yang diemban Fadli Zon selaku koordinator politik, hukum, dan keamanan.
“Di bawah saya ada BKSAP (Badan Kerja Sama Antar Parlemen) yang memang merupakan badan khusus dalam rangka memperkuat parlemen Indonesia,” tuturnya. Pada April 2019, Fadli Zon juga meluncurkan buku berjudul Kata Fadli.
Buku tersebut merupakan catatan-catatan kritis Fadli selama menjabat pimpinan DPR periode 2014- 2019. Di dalam buku tersebut terdapat sejumlah kumpulan ucapan, rilis-rilis pendek, komentar-komentar terhadap ber bagai macam peristiwa dari hari ke hari selama 4,5 tahun menjadi wakil rakyat. (Abdul Rochim)
Menurutnya, diplomasi tidak hanya menjadi tugas pemerintah dan Kementerian Luar Negeri, tapi juga tugas seluruh masyarakat Indonesia. Pernyataan tersebut disampaikan di sela peluncuran buku berjudul Strengthening The Indonesian Parliamentary Diplomacy di Ruang Abdul Muis, Gedung Nusantara, Kompleks Parlemen, Jakarta, kemarin.
Buku baru Wakil Ketua DPR itu berisikan tentang perjalanan diplomasi DPR di tingkat dunia. “Diplomasi ini tidak hanya menjadi tugas pemerintah dan Kementerian Luar Negeri, tapi juga tugas seluruh masyarakat Indonesia,” kata Fadli Zon.
Peluncuran buku yang juga disertai diskusi Perkuatan Diplomasi Parlemen itu dihadiri Din Syamsuddin, mantan Menteri Luar Negeri Hasan Wirajuda, sejumlah perwakilan negara sahabat, dan tamu undangan. Fadli Zon menjelaskan, buku itu menjadi bukti fungsi baru DPR, yaitu diplomasi. Tugas tersebut tercantum dalam Undang-Undang (UU) MPR, DPR, DPD, DPRD (MD3) selain pengawasan, pem bahasan UU, dan pembahasan anggaran.
Buku Strengthening The Indonesian Parliamentary Diplomacy berisi koleksi makalah dan pidato Fadli Zon di berbagai forum internasional sejak 2014. Diplomasi merupakan bagian dari tugas pokok dan fungsi yang diemban Fadli Zon selaku koordinator politik, hukum, dan keamanan.
“Di bawah saya ada BKSAP (Badan Kerja Sama Antar Parlemen) yang memang merupakan badan khusus dalam rangka memperkuat parlemen Indonesia,” tuturnya. Pada April 2019, Fadli Zon juga meluncurkan buku berjudul Kata Fadli.
Buku tersebut merupakan catatan-catatan kritis Fadli selama menjabat pimpinan DPR periode 2014- 2019. Di dalam buku tersebut terdapat sejumlah kumpulan ucapan, rilis-rilis pendek, komentar-komentar terhadap ber bagai macam peristiwa dari hari ke hari selama 4,5 tahun menjadi wakil rakyat. (Abdul Rochim)
(nfl)
Explore More