Zulkifli Hasan Turun Tangan Pantau Suara PAN di Dapil Jatim 1
A
A
A
SURABAYA - Belum adanya hasil final Komisi Pemilihan Umum (KPU) Jatim tentang Caleg DPR RI di Dapil Jawa Timur (Jatim) 1 (Surabaya dan Sidoarjo) dari Partai Amanat Nasional (PAN) mendorong Ketua Umum PAN, Zulkifli Hasan turun tangan.
Hingga Sabtu (27/4/2019) Zulhas, panggilan akrab Zulkifli Hasan, menginstruksikan Ketua DPW PAN Jatim, Masfuk untuk mengamankan suara PAN di Ddpil itu. Maklum, dapil tersebut dikenal sebagai 'Dapil Neraka' karena banyak tokoh berkelas nasional yang bertarung di sana.
Di antaranya Puti Guntur Soekarno, Bambang DH, Indah Kurnia (PDIP), Ahmad Dhani Prasetyo dan Bambang Haryo (Partai Gerindra). Ada pula Syaikul Islam, Arzetti Bilbina, Fandi Utomo (PKB), Manohara Odelia, Hayono Isman (Partai Nasdem), dan Adies Kadir (Partai Golkar).
Caleg DPR RI Dapil Jatim 1 dari PAN, Dhimam Abror sempat menemui Zulhas di Jakarta terkait kondisi terkini perolehan suara sementara PAN di Dapil Jatim 1. "Saya menghadap beliau, dan bercerita apa-adanya tentang perjuangan PAN khusus di dapil itu," ujarnya, Minggu (28/4/2019).
Kepada Abror, Zulhas menyebut PAN bersikap realistis jika hanya mampu merebut 1 kursi di Dapil Jatim 1. Namun karena perolehan suara PAN belum benar-benar aman, maka Zulhas menuntut Masfuk untuk mewujudkan target 1 kursi tadi.
Khusus kepada Abror, Zulhas juga memberi instruksi agar ikut mengamankan suara PAN dan suara Abror sendiri. Pasalnya Zulhas sangat yakin Abror mampu merebut suara terbanyak sekaligus mempersembahkan sebuah kursi bagi PAN di Dapil Jatim 1.
Untuk sementara ini suara Abror bersaing ketat dengan caleg petahana, Sungkono. Sungkono berada di nomor urut 1. Sedangkan Abror di nomor urut 2. Jika Sungkono punya basis massa terkuat di Sidoarjo, maka Abror populer di Surabaya. Kabarnya, rekapitulasi suara di Sidoarjo telah mencapai 80%, sedangkan di Surabaya baru 50%.
Abror sendiri optimistis perolehan suaranya bakal mengalami peningkatan yang signifikan, jika rekapitulasi suara di Surabaya telah mencapai angka 100%. "Sejak awal saya berkomitmen untuk menjaga amanah rakyat lewat PAN. Saya sangat bersyukur, karena benar-benar tidak menerapkan politik uang. Jadi rakyat secara tulus ikhlas memberikan suaranya kepada saya," jelas mantan pimpinan salah satu media besar di Surabaya ini.
Hingga Sabtu (27/4/2019) Zulhas, panggilan akrab Zulkifli Hasan, menginstruksikan Ketua DPW PAN Jatim, Masfuk untuk mengamankan suara PAN di Ddpil itu. Maklum, dapil tersebut dikenal sebagai 'Dapil Neraka' karena banyak tokoh berkelas nasional yang bertarung di sana.
Di antaranya Puti Guntur Soekarno, Bambang DH, Indah Kurnia (PDIP), Ahmad Dhani Prasetyo dan Bambang Haryo (Partai Gerindra). Ada pula Syaikul Islam, Arzetti Bilbina, Fandi Utomo (PKB), Manohara Odelia, Hayono Isman (Partai Nasdem), dan Adies Kadir (Partai Golkar).
Caleg DPR RI Dapil Jatim 1 dari PAN, Dhimam Abror sempat menemui Zulhas di Jakarta terkait kondisi terkini perolehan suara sementara PAN di Dapil Jatim 1. "Saya menghadap beliau, dan bercerita apa-adanya tentang perjuangan PAN khusus di dapil itu," ujarnya, Minggu (28/4/2019).
Kepada Abror, Zulhas menyebut PAN bersikap realistis jika hanya mampu merebut 1 kursi di Dapil Jatim 1. Namun karena perolehan suara PAN belum benar-benar aman, maka Zulhas menuntut Masfuk untuk mewujudkan target 1 kursi tadi.
Khusus kepada Abror, Zulhas juga memberi instruksi agar ikut mengamankan suara PAN dan suara Abror sendiri. Pasalnya Zulhas sangat yakin Abror mampu merebut suara terbanyak sekaligus mempersembahkan sebuah kursi bagi PAN di Dapil Jatim 1.
Untuk sementara ini suara Abror bersaing ketat dengan caleg petahana, Sungkono. Sungkono berada di nomor urut 1. Sedangkan Abror di nomor urut 2. Jika Sungkono punya basis massa terkuat di Sidoarjo, maka Abror populer di Surabaya. Kabarnya, rekapitulasi suara di Sidoarjo telah mencapai 80%, sedangkan di Surabaya baru 50%.
Abror sendiri optimistis perolehan suaranya bakal mengalami peningkatan yang signifikan, jika rekapitulasi suara di Surabaya telah mencapai angka 100%. "Sejak awal saya berkomitmen untuk menjaga amanah rakyat lewat PAN. Saya sangat bersyukur, karena benar-benar tidak menerapkan politik uang. Jadi rakyat secara tulus ikhlas memberikan suaranya kepada saya," jelas mantan pimpinan salah satu media besar di Surabaya ini.
(kri)