Gerindra Usulkan Aturan Baru Presiden Cukup Satu Periode
A
A
A
JAKARTA - Politisi Partai Gerindra Andre Rosiade mengusulkan, pembuatan aturan yang mengatur tentang presiden hanya satu kali periode boleh mencalonkan diri.
Hal itu diungkapkannya, untuk mengurangi hingga mencegah dugaan kecurangan pemilu, dalam dalam diskusi polemik MNC Trijaya Network bertajuk Silent Killer Pemilu Serentak, di d'consulate resto, Jalan KH Wahid Hasyim, Jakarta Pusat, Sabtu (27/4/2019)
"Untuk itu ke depan, mari kita buka wacana baru ya bahwa indonesia butuh presiden cukup satu periode, cukup tujuh tahun. Sehingga setelah dilantik, bukan berpikir bagaimana mereka memeprtahankan kekuasannya di periode ke depan. Tapi bekerja sungguh-sungguh memenuhi janjinya, itu penting," kata Andre.
Pencalonan presiden satu kali kata Andre, bisa menjadi evaluasi, untuk menghindari petahana yang ingin mempertahankan kekuasaannya. Sebab diduga terindikasi mempergunakan seluruh sumber daya instrumen negara.
"Sehingga dia tidak perlu mengkonsolidasikan Kapolda, Kabinda, Kajati, Kasad, Panglima TNI, Kapolri, dan instrumen lainnya untuk memperkuat kekuasannya. Tapi bagaimana bekerja sungguh-sungguh untuk rakyat," jelasnya.
Atas usulan itulah, Juru Bicara Badan Pemenangan Nasional (BPN) Prabowo-Sandi itu berharap media dapat membuat opini baru terkait pencalonan presiden yang hanya satu periode saja.
"Saya harap teman-teman media mau untuk membangun opini baru presiden Indonesia cukup satu Periode, kita kasih tujuh tahun. tapi benar-benar bekerja untuk kepentingan rakyat," tuturnya.
Hal itu diungkapkannya, untuk mengurangi hingga mencegah dugaan kecurangan pemilu, dalam dalam diskusi polemik MNC Trijaya Network bertajuk Silent Killer Pemilu Serentak, di d'consulate resto, Jalan KH Wahid Hasyim, Jakarta Pusat, Sabtu (27/4/2019)
"Untuk itu ke depan, mari kita buka wacana baru ya bahwa indonesia butuh presiden cukup satu periode, cukup tujuh tahun. Sehingga setelah dilantik, bukan berpikir bagaimana mereka memeprtahankan kekuasannya di periode ke depan. Tapi bekerja sungguh-sungguh memenuhi janjinya, itu penting," kata Andre.
Pencalonan presiden satu kali kata Andre, bisa menjadi evaluasi, untuk menghindari petahana yang ingin mempertahankan kekuasaannya. Sebab diduga terindikasi mempergunakan seluruh sumber daya instrumen negara.
"Sehingga dia tidak perlu mengkonsolidasikan Kapolda, Kabinda, Kajati, Kasad, Panglima TNI, Kapolri, dan instrumen lainnya untuk memperkuat kekuasannya. Tapi bagaimana bekerja sungguh-sungguh untuk rakyat," jelasnya.
Atas usulan itulah, Juru Bicara Badan Pemenangan Nasional (BPN) Prabowo-Sandi itu berharap media dapat membuat opini baru terkait pencalonan presiden yang hanya satu periode saja.
"Saya harap teman-teman media mau untuk membangun opini baru presiden Indonesia cukup satu Periode, kita kasih tujuh tahun. tapi benar-benar bekerja untuk kepentingan rakyat," tuturnya.
(maf)