Optimalkan Perencanaan Nasional, BMKG Perkuat Koordinasi
A
A
A
JAKARTA - Kepala Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG), Dwikorita Karnawati, membuka kegiatan Rapat Koordinasi Nasional (Rakornas) dan Rapat Koordinasi Pengembangan Nasional (Rakorbangnas) di Auditorium BMKG.
Kegiatan ini dihadiri oleh Menteri Perhubungan (Menhub), Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat, Wakil Menteri Keuangan, Kepala Badan Pengawasan Keuangan dan Pembangunan (BPKP), serta Kepala Badan Perencanaan Pembangunan Nasional (BPPN).
Rakornas dan Rakorbangnas yang dilaksanakan dari Selasa 23 April hingga Jumat 26 April 2019 ini diikuti 482 peserta dari Kantor Pusat BMKG, Para Pejabat UPT/ Daerah, Dharma Wanita Persatuan Daerah dan Pusat, serta Sekolah Tinggi Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (STMKG).
Kegiatan Rakorbangnas tahun ini mengangkat tema Menuju One Observation Policy, 'Sinkronisasi dan Koordinasi Penyelenggaraan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika untuk Indonesia Selamat dan Sejahtera.' Sementara untuk tema dari Rakornas tahun ini, yaitu Smart SDM Menuju Global, 'Dengan Spirit Socioenterpreneurship.'
Dwikorita menuturkan, dalam Rancangan Teknoratik Rencana Pembangunan Jangka menengah 2020-2024 isu bencana dan perubahan iklim menjadi topik khusus yang akan memberikan arahan bagi sektor dan regional dalam penyusunan rencana pembangunan untuk limat tahun ke depan.
Untuk tahun 2020 yang saat ini berlangsung, tambah Dwikorita isu bencana dan perubahan iklim akan menjadi program prioritas yang sasarannya mewujudkan pembangunan ketahanan bencana dan pembangunan rendah karbon.
"Dengan tema tersebut, bermaksud untuk membangun sinergi antar lembaga kenegaraan untuk mengurangi potensi-potensi bencana yang mengancam pelaksanaan pembangunan yang sedang kita jalankan," ujar Dwikorita.
Dwikorita menjelaskan, adanya kegiatan ini diharapkan dapat meningkatkan konsilidasi dan koordinasi internal organisasi, melaksanakan implemnetasi restrukturisasi Program-Anggaran, menyusun rencana kerja BMKG 2020, mengintegrasi, sinkronisasi dan harmonisasi RKA-SK hasil Rakorwil 2019 untuk Anggaran Tahun 2020, menguatkan pelaksaan Reformasi Birokrasi di lingkungan BMKG, serta mengevaluasi pelaksanaan kegiatan 2018 dan monitoring kegiatan 2019.
Sementara, Menteri/Kepala BAPPENAS, Bambang Brodjonegoro menuturkan, jika lembaganya akan siap membantu BMKG dalam menyebarluaskan informasi.
"Bappenas siap mendukung BMKG menjadi terdepan dalam menyediakan layanan informasi berbasis maritime, tidak hanya berbasis terrestrial," tutup Bambang.
Kegiatan ini dilakukan sebagai langkah optimalisasi perencanaan pembangunan Nasional. Khususnya yang berkaitan dengan Restrukturisasi Program dan Anggaran-Reformasi Birokrasi.
Selain itu, dalam memastikan profesionalitas manajemen pelayanan informasi MKG. Untuk hal ini, peran strategis BMKG dalam perkembangan global pengamatan cuaca dan perubahan iklim sangat diperhatikan.
Rakor ini juga diadakan karena telah berjalannya RB di lingkungan BMKG. Penyusunan implementasi kebijakan Ravalnas 2018 dan persiapan perencanaan pembangunan tahun 2020-2024, menjadi dasar adanya kegiatan ini.
Kegiatan ini dihadiri oleh Menteri Perhubungan (Menhub), Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat, Wakil Menteri Keuangan, Kepala Badan Pengawasan Keuangan dan Pembangunan (BPKP), serta Kepala Badan Perencanaan Pembangunan Nasional (BPPN).
Rakornas dan Rakorbangnas yang dilaksanakan dari Selasa 23 April hingga Jumat 26 April 2019 ini diikuti 482 peserta dari Kantor Pusat BMKG, Para Pejabat UPT/ Daerah, Dharma Wanita Persatuan Daerah dan Pusat, serta Sekolah Tinggi Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (STMKG).
Kegiatan Rakorbangnas tahun ini mengangkat tema Menuju One Observation Policy, 'Sinkronisasi dan Koordinasi Penyelenggaraan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika untuk Indonesia Selamat dan Sejahtera.' Sementara untuk tema dari Rakornas tahun ini, yaitu Smart SDM Menuju Global, 'Dengan Spirit Socioenterpreneurship.'
Dwikorita menuturkan, dalam Rancangan Teknoratik Rencana Pembangunan Jangka menengah 2020-2024 isu bencana dan perubahan iklim menjadi topik khusus yang akan memberikan arahan bagi sektor dan regional dalam penyusunan rencana pembangunan untuk limat tahun ke depan.
Untuk tahun 2020 yang saat ini berlangsung, tambah Dwikorita isu bencana dan perubahan iklim akan menjadi program prioritas yang sasarannya mewujudkan pembangunan ketahanan bencana dan pembangunan rendah karbon.
"Dengan tema tersebut, bermaksud untuk membangun sinergi antar lembaga kenegaraan untuk mengurangi potensi-potensi bencana yang mengancam pelaksanaan pembangunan yang sedang kita jalankan," ujar Dwikorita.
Dwikorita menjelaskan, adanya kegiatan ini diharapkan dapat meningkatkan konsilidasi dan koordinasi internal organisasi, melaksanakan implemnetasi restrukturisasi Program-Anggaran, menyusun rencana kerja BMKG 2020, mengintegrasi, sinkronisasi dan harmonisasi RKA-SK hasil Rakorwil 2019 untuk Anggaran Tahun 2020, menguatkan pelaksaan Reformasi Birokrasi di lingkungan BMKG, serta mengevaluasi pelaksanaan kegiatan 2018 dan monitoring kegiatan 2019.
Sementara, Menteri/Kepala BAPPENAS, Bambang Brodjonegoro menuturkan, jika lembaganya akan siap membantu BMKG dalam menyebarluaskan informasi.
"Bappenas siap mendukung BMKG menjadi terdepan dalam menyediakan layanan informasi berbasis maritime, tidak hanya berbasis terrestrial," tutup Bambang.
Kegiatan ini dilakukan sebagai langkah optimalisasi perencanaan pembangunan Nasional. Khususnya yang berkaitan dengan Restrukturisasi Program dan Anggaran-Reformasi Birokrasi.
Selain itu, dalam memastikan profesionalitas manajemen pelayanan informasi MKG. Untuk hal ini, peran strategis BMKG dalam perkembangan global pengamatan cuaca dan perubahan iklim sangat diperhatikan.
Rakor ini juga diadakan karena telah berjalannya RB di lingkungan BMKG. Penyusunan implementasi kebijakan Ravalnas 2018 dan persiapan perencanaan pembangunan tahun 2020-2024, menjadi dasar adanya kegiatan ini.
(maf)