Polri Diminta Responsif terhadap Peretasan Medsos dan WhatsApp
A
A
A
JAKARTA - Direktorat Tindak Pidana Siber Badan Reserse dan Kriminal (Bareskrim) Polri diminta segera melakukan langkah-langkah antisipatif dan responsif terhadap kasus peretasan akun media sosial (Medsos) dan WhatsApp belakangan ini. Karena, masalah itu menjadi tugas Direktorat Tindak Pidana Siber Bareskrim Polri.
"Ya saya kira yang pertama, tentu ini adalah menjadi tugas dari pihak cyber crime, tentunya untuk segera melakukan langkah-langkah yang antisipatif dan juga merespons," ujar Juru Bicara Badan Pemenangan Nasional (BPN) Prabowo Subianto - Sandiaga Uno, Imelda Sari di Kantor BPN, Jalan Kertanegara, Kebayoran Baru, Jakarta Selatan, Selasa (16/4/2019).
Menurut dia, masalah itu tidak boleh dibiarkan. Politikus Partai Demokrat ini juga berharap, situasi Medsos besok kondusif.
"Kita berharap situasi besok itu kondusif termasuk juga di media sosial, tidak ada yang terjadi dalam hal misalnya dijamming atau dan seterusnya pada saat hari pemilihan," ujarnya.
Adapun Imelda merupakan salah satu korban dari peretasan akun WhatsApp. Dia mengaku sudah melaporkannya ke Kepolisian. (Baca juga: Peretasan Medsos Terus Terjadi, Polisi Diminta Bekerja Sesuai Kewajibannya )
Namun, hingga kini, laporannya belum ditindaklanjuti oleh Kepolisian. "Sudah dilaporkan, belum (diindaklanjuti) sampai sekarang," paparnya.
Terakhir, akun Twitter mantan Sekretaris Kementerian Badan Usaha Milik Negara Muhammad Said Didu diretas orang tak dikenal. Adapun peretasan akun Twitter Said Didu terjadi ketika yang bersangkutan menonton debat terakhir Pilpres 2019.
Saat itu, sinyal di lokasi debat, Hotel Sultan, Jakarta, diacak. Kemudian, muncul cuitan dari akun Twitter Said Didu yang mendiskreditkan Ustaz Abdul Somad.
"Ya saya kira yang pertama, tentu ini adalah menjadi tugas dari pihak cyber crime, tentunya untuk segera melakukan langkah-langkah yang antisipatif dan juga merespons," ujar Juru Bicara Badan Pemenangan Nasional (BPN) Prabowo Subianto - Sandiaga Uno, Imelda Sari di Kantor BPN, Jalan Kertanegara, Kebayoran Baru, Jakarta Selatan, Selasa (16/4/2019).
Menurut dia, masalah itu tidak boleh dibiarkan. Politikus Partai Demokrat ini juga berharap, situasi Medsos besok kondusif.
"Kita berharap situasi besok itu kondusif termasuk juga di media sosial, tidak ada yang terjadi dalam hal misalnya dijamming atau dan seterusnya pada saat hari pemilihan," ujarnya.
Adapun Imelda merupakan salah satu korban dari peretasan akun WhatsApp. Dia mengaku sudah melaporkannya ke Kepolisian. (Baca juga: Peretasan Medsos Terus Terjadi, Polisi Diminta Bekerja Sesuai Kewajibannya )
Namun, hingga kini, laporannya belum ditindaklanjuti oleh Kepolisian. "Sudah dilaporkan, belum (diindaklanjuti) sampai sekarang," paparnya.
Terakhir, akun Twitter mantan Sekretaris Kementerian Badan Usaha Milik Negara Muhammad Said Didu diretas orang tak dikenal. Adapun peretasan akun Twitter Said Didu terjadi ketika yang bersangkutan menonton debat terakhir Pilpres 2019.
Saat itu, sinyal di lokasi debat, Hotel Sultan, Jakarta, diacak. Kemudian, muncul cuitan dari akun Twitter Said Didu yang mendiskreditkan Ustaz Abdul Somad.
(pur)