BNPT Apresiasi Peran Marinir Bantu Cegah Penyebaran Paham Radikal

Jum'at, 15 Maret 2019 - 16:56 WIB
BNPT Apresiasi Peran...
BNPT Apresiasi Peran Marinir Bantu Cegah Penyebaran Paham Radikal
A A A
JAKARTA - Korps Marinir TNI Angkatan Laut (AL) selama ini telah ikut menyumbangkan peranan yang sangat penting dalam membantu tugas Badan Nasional Penanggulangan Terorisme (BNPT) di bidang pencegahan dalam upaya mencegahan penyebaran paham radikal terorisme agar tidak tumbuh di masyarakat.

Hal itu diungkapkan Kepala BNPT Komisaris Jenderal Polisi Suhardi Alius usai memberikan pembekalan tentang Bahaya Penyebaran Paham Radikal Terorisme dan Upaya Pencegahanya di hadapan sekitar 500 prajurit Korps Marinir wilayah Jakarta di Gedung Graha Marinir, Kompleks Markas Komando Korps Marinir, Kwitang, Jakarta, Kamis 14 Maret 2019.

“Luar biasa (peran Marinir di BNPT-red) di bidang pencegahan itu. Kita lihat banyak sekali teman-teman dari Marinir yang ikut bersama kami bagaimana mereka memberikan formulasi-formulasi yang bagus dalam rangka memberikan treatment treatment kepada masalah masalah radikalisme terorisme yang ada di masyarakat,” tutur Suhardi.

Korps Marinir, kata dia, bukan orang lain. Selama ini Korps Marinir juga sudah menjadi bagian dari BNPT karena banyak sekali penugasan dari Korps Marinir di BNPT. Untuk itu dirinya diundang oleh Komandan Korps Marinir (Dankormar) Mayjen TNI Mar Suhartono untuk memberikan gambaran tentang pemetaan masalah masalah radikalisme dan terorisme di Indonesia kepada para prajurit Marinir yang aa di wilayah Jakarta.

“Untuk itu kita memberikan pemahaman utuh kepada seluruh jajarannya sehingga bisa melihat apa yang terjadi di tengah-tengah kita dan bagaimana kita mencoba untuk mengurai benang kusut itu, lalu mencari treatment yang pas dan juga mewaspadai penyebaran-penyebaran dari pemikiran radikalisme di lingkungan kita dan keluarga besar kita,” tutur mantan Kabareskrim Polri ini.

Menurut mantan Kepala Divisi Humas Polri ini, Korps Marinir adalah pasukan komando khusus dari Angkatan Laut punya tugas yang cukup signifikan untuk ikut serta membentengi penyebaran paham radikalisme di lingkungan Koprs Marinir.

“Tidak hanya di lingkungan Korps Marinir, tetapi juga lingkungan TNI Angkatan Laut dan juga lingkungan tempat tinggal dan sebagainya,” ujar mantan Kapolda Jawa Barat ini..

Dia meminta para prujurit Korps Marinir untuk terus dapat siap setiap saat dan jangan pernah underestimate terhadap semua penyebaran paham radikal terorisme yang ada di tengah-tengah masyarakat ini.

“Kenapa? Dunia sudah tanpa batas. Siapa pun bisa terpapar dengan paham radikalisme itu. Oleh sebab itu kita sebagai satuan satuan khusus yang disiapkan, kita harus bersatu padu, berintegrasi untuk menjaga bangsa ini agar tetap eksis di tengah-tengah globalisasi yang mendunia ini,” katanya.

Sebelum memberikan pembekalan kepada para prajurt Korpa Marinir, Kepala BNPT beserta jajarannya oleh Dankromar dan Kepala Staf Korps Marinir (Kaskormar), Brigjen TNI (Mar) Widodo Dwi Purwanto untuk mengunjungi Museum Mini Korpas Marinir yan gada di dalam Mako Korps Marinir.

Sementara itu Dankormar Mayjen TNI Mar Suhartono menjelaskan apa yang dilakukaknya mengundang Kepala BNPT sebagai upaya agar prajurit Korps Marinir untuk mengetahui dan memahami secara utuh mengenai bahaya radikalisme dan terorisme yang ada di Indonesia.

“Ini upaya kita untuk memberikan sosialisasi kepada para perwira Marinir khususnya sehingga pemahaman tentang radikalisme dan terorisme lebih menyeluruh. Sehingga akar permasalahan terorisme dari yang disampaikan oleh Kepala BNPT bisa kita pahami secara utuh tidak sepotong-sepotong pemahaman tentang terorisme itu,” ujar Dankormar Mayjen TNI Mar Suhartono, usai acara pembekalan tersebut .

Mantan Komandan Pasukan Pengamanan Presiden (Danpaspampres) ini mengatakan, pembekalan dari Kepala BNPT penting sekali bagi prajurit Marinir. Untuk itu, dia meminta prajurit Marinir yang hadir dalam pembekalan tersebut bisa mencermati secara betul masalah terorisme ini.

“Kita paham dan kita tahu bahwa selama ini terorisme masih ada di tengah-tengah kita dan di tengah tengah masyarakat. Bahkan sampai kemarin masih ada kejadian terakhir yang ada di Sibolga,” kata mantan Komandan Pangkalan Utama (Danlantamal) XI/Merauke ini.

Alumni AAL tahun 1988 ini menjelaskan, karena keterbatasan ruang dan masih banyaknya prajurit Marinir yang ada di Jakarta ini dalam penugasan Satgas Pemilu maka untuk saat ini pihaknya hanya bisa mendatangkan sebagian kecil prajurit Marinir yang ada di Jakarta.

Untuk itu, dia juga meminta Kepala BNPT bisa memberikan pembekalan serupa kepada prajurit Marinir yang ada di wilayah Surabaya.

“Langkah pertama baru untuk anggota prajurit Marinir yang ada di wilayah Jakarta. Untuk selanjutnya berkenan nanti Bapak Kepala BNPT untuk memberikan pembekalan serupa bagi prajurit Marinir yang ada di wilayah Surabaya. Paling tidak sebagian dari perwira dan anggota yang sudah mendapatkan pembekalan dari Kepala BNPT tentang masalah terorisme ini nanti biar bisa disebarkan ke anggota anggota yang lain,” tuturnya.
(dam)
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 0.7664 seconds (0.1#10.140)