Kebijakan 11 Ribu Lowongan Kerja Dinilai Mampu Pacu Produktivitas
A
A
A
JAKARTA - Pembukaan pendaftaran 11.000 lowongan pekerjaan di 110 BUMN dinilai direspons positif. Kebijakan itu dinilai akan menggerakan produktivitas dan pemerataan kesempatan kerja,
"Sebab, terbukanya kesempatan kerja tidak hanya terjadi di Indonesia Barat, tetapi juga Indonesia Timur. Selain itu kesempatan kerja juga tersedia bagi golongan disabilitas. Ketersediaan kesempatan kerja, akan mendorong tumbuhnya ekonomi dan juga menambah penerimaan pajak negara," tutur Arif Budimanta, politikus Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDIP), Rabu (13/3/2019).
Meski saat ini fokus lowongan kerja di BUMN masih didominasi sektor infrastruktur, lanjut dia, selanjutnya lowongan pekerjaan juga harus diprioritasnya untuk sektor manufaktur dan industri kimia dasar.
"Alasannya, landasan masa depan perekonomian kita ada di sektor manufaktur. Backbone-nya adalah kelompok usaha di bidang perminyakan, pertambangan, dan agro. Oleh sebab itu, tenaga kerja Indonesia harus ditunjang pendidikan yang baik, keterampilan, dan kompetensinya teruji, punya etos kerja bagus, berjiwa patriotik, serta memiliki kemauan untuk bekerja sama atau kolaborasi," tutur Wakil Ketua Komite Ekonomi dan Industri Nasional ini.
"Sebab, terbukanya kesempatan kerja tidak hanya terjadi di Indonesia Barat, tetapi juga Indonesia Timur. Selain itu kesempatan kerja juga tersedia bagi golongan disabilitas. Ketersediaan kesempatan kerja, akan mendorong tumbuhnya ekonomi dan juga menambah penerimaan pajak negara," tutur Arif Budimanta, politikus Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDIP), Rabu (13/3/2019).
Meski saat ini fokus lowongan kerja di BUMN masih didominasi sektor infrastruktur, lanjut dia, selanjutnya lowongan pekerjaan juga harus diprioritasnya untuk sektor manufaktur dan industri kimia dasar.
"Alasannya, landasan masa depan perekonomian kita ada di sektor manufaktur. Backbone-nya adalah kelompok usaha di bidang perminyakan, pertambangan, dan agro. Oleh sebab itu, tenaga kerja Indonesia harus ditunjang pendidikan yang baik, keterampilan, dan kompetensinya teruji, punya etos kerja bagus, berjiwa patriotik, serta memiliki kemauan untuk bekerja sama atau kolaborasi," tutur Wakil Ketua Komite Ekonomi dan Industri Nasional ini.
(dam)