Ternyata Stunting dengan Gizi Buruk Dua Hal yang Berbeda
A
A
A
JAKARTA - Pengertian stunting bagi masyarakat awam kerap diartikan dengan istilah gizi buruk. Namun, sebenarnya stunting dan gizi buruk adalah 2 hal yang berbeda.
Dokter spesialis anak dari Siloam Hospitals Bogor, dr. Melisa A, MBiomed, SpA mengatakan, stunting adalah masalah gizi kronis yang disebabkan oleh kurangnya asupan gizi dalam waktu yang lama. "Stunting lebih kepada kurangnya tinggi badan dibandingkan pada usia yang sama yang biasa umum terjadi pada anak balita," jelas dr. Melisa.
Menurut dr. Melisa, awal terjadinya stunting disebabkan oleh gizi buruk karena kurangnya asupan gizi yang sesuai tubuh, yang mengakibatkan kurang tingginya anak pada usia yang sama sekitar (-2cm) berdasarkan standarisasi WHO dan dikuti dengan berat badan yang kurang dari standar pada anak umumnya.
"Jadi stunting ini adalah akibat dari gizi buruk yang berkepanjangan," katanya mengingatkan disela acara diskusi edukasi tentang gizi buruk yang diadakan Siloam Hospitals Bogor.
Adapun guna turut membantu meningkatkan kualitas hidup dan sinergi layanan masyarakat, khususnya pasien anak yang mengidap stunting, Siloam Hospitals Bogor senantiasa selalu terbuka dalam melayani keluhan ataupun konsultasi bagi keluarga terhadap buah hatinya.
"Kami berharap dapat terus membantu meningkatkan kualitas hidup dan sinergi layanan masyarakat, khususnya pasien anak yang mengidap stunting. Siloam Bogor dapat memberikan pelayanan yang dapat dijangkau oleh seluruh lapisan masyarakat dan menjadi pilihan terpercaya, khususnya di wilayah bogor," sebut Direktur Eksekutif Siloam Hospitals Bogor Liediawaty Shahaan kepada sejumlah media dalam diskusi yang digelar pada Sabtu (9/3/2019) tersebut.
Pihak Siloam Hospitals Bogor turut serta menanggulangi kasus stunting melalui pemeriksaan secara berkala kepada ibu hamil. Pemberian nutrisi dan juga pada saat proses persalinan baik secara normal maupun sesar selalu menyarankan untuk melakukan Inisiasi Menyusui Dini (IMD) pada sang ibu.
Ditambahkan Liediawaty Shahaan, daerah Bogor terdapat sekitar 2 dari 10 anak mengalami stunting setiap bulan.
Di tempat yang sama, dr. Melisa, menyatakan gizi buruk bisa dicegah dengan diberikan ASI eksklusif dan saat usia mulai 6 bulan harus diberi asupan makanan pendamping ASI yang sesuai dengan tinggi protein, karbohidrat dan lemak sampai anak mulai mengkonsumsi makanan padat.
Pemerintah saat ini sedang menggalakan program 1000 hari kehidupan yang dimulai dari usia kandungan 9 bulan sampai usia 2 tahun, karenanya asupan nutrisi merupakan hal penting yang sesuai diberikan dengan kebutuhan sang bayi. Tambahan vitamin dan zat besi selama masa kehamilan termasuk hal utama bagi sang ibu.
Dokter spesialis anak dari Siloam Hospitals Bogor, dr. Melisa A, MBiomed, SpA mengatakan, stunting adalah masalah gizi kronis yang disebabkan oleh kurangnya asupan gizi dalam waktu yang lama. "Stunting lebih kepada kurangnya tinggi badan dibandingkan pada usia yang sama yang biasa umum terjadi pada anak balita," jelas dr. Melisa.
Menurut dr. Melisa, awal terjadinya stunting disebabkan oleh gizi buruk karena kurangnya asupan gizi yang sesuai tubuh, yang mengakibatkan kurang tingginya anak pada usia yang sama sekitar (-2cm) berdasarkan standarisasi WHO dan dikuti dengan berat badan yang kurang dari standar pada anak umumnya.
"Jadi stunting ini adalah akibat dari gizi buruk yang berkepanjangan," katanya mengingatkan disela acara diskusi edukasi tentang gizi buruk yang diadakan Siloam Hospitals Bogor.
Adapun guna turut membantu meningkatkan kualitas hidup dan sinergi layanan masyarakat, khususnya pasien anak yang mengidap stunting, Siloam Hospitals Bogor senantiasa selalu terbuka dalam melayani keluhan ataupun konsultasi bagi keluarga terhadap buah hatinya.
"Kami berharap dapat terus membantu meningkatkan kualitas hidup dan sinergi layanan masyarakat, khususnya pasien anak yang mengidap stunting. Siloam Bogor dapat memberikan pelayanan yang dapat dijangkau oleh seluruh lapisan masyarakat dan menjadi pilihan terpercaya, khususnya di wilayah bogor," sebut Direktur Eksekutif Siloam Hospitals Bogor Liediawaty Shahaan kepada sejumlah media dalam diskusi yang digelar pada Sabtu (9/3/2019) tersebut.
Pihak Siloam Hospitals Bogor turut serta menanggulangi kasus stunting melalui pemeriksaan secara berkala kepada ibu hamil. Pemberian nutrisi dan juga pada saat proses persalinan baik secara normal maupun sesar selalu menyarankan untuk melakukan Inisiasi Menyusui Dini (IMD) pada sang ibu.
Ditambahkan Liediawaty Shahaan, daerah Bogor terdapat sekitar 2 dari 10 anak mengalami stunting setiap bulan.
Di tempat yang sama, dr. Melisa, menyatakan gizi buruk bisa dicegah dengan diberikan ASI eksklusif dan saat usia mulai 6 bulan harus diberi asupan makanan pendamping ASI yang sesuai dengan tinggi protein, karbohidrat dan lemak sampai anak mulai mengkonsumsi makanan padat.
Pemerintah saat ini sedang menggalakan program 1000 hari kehidupan yang dimulai dari usia kandungan 9 bulan sampai usia 2 tahun, karenanya asupan nutrisi merupakan hal penting yang sesuai diberikan dengan kebutuhan sang bayi. Tambahan vitamin dan zat besi selama masa kehamilan termasuk hal utama bagi sang ibu.
(vhs)