Gus Nabil: Musik Adalah Keragaman Mewakili Sendi-sendi Kehidupan
A
A
A
JAKARTA - Hari ini merupakan hari yang spesial buat musisi dan penggemar musik. Sebab 9 Maret diperingati sebagai Hari Musik Nasional.
Bagi Muchamad Nabil Haroen, musik tidak hanya berupa bunyi-bunyi berirama, tapi juga alat relaksasi dan mampu menentramkan jiwa.
Alat relaksasi di tengah kegiatan padat dan menghibur ketika dihingga rasa penat. "Musik mampu menenteramkan jiwa, juga menjadi pengantar perenungan atas suatu perkara," kata calon anggota legislatif (caleg) DPR dari PDIP daerah pemilihan Jawa Tengah V itu dalam keterangan tertulisnya, Sabtu (9/3/2019).
Bagi musisi, musik adalah alat mereka berekspresi, alat kritik, kontrol sosial, dan lain sebagainya. Wadah untuk menyuarakan kegelisahan dan kegundahan hati atas hidup, kehidupan dan tatanan dalam sebuah negara.
"Kita mengenal Letto yang mengantarkan penikmatnya pada inti hubungan dengan Yang Maha Kuasa. Kita mengnal Slank yang lagu-lagu mewakili perasaan banyak pecinta. Kita mengenal Didi Kempot yang lagu-lagunya mengajarkan keteguhan hati atas suatu hubungan. Kita juga mengenal Marjinal yang lagu-lagu tajam mengkritik pemerintah," tutur pria yang biasa disapa Gus Nabil itu.
Dari sana, sambung Nabil, manusia dapat memahami dunia musik adalah keragaman yang mewakili sendi-sendi kehidupan."Selamat Hari Musik Nasional. Terima kasih para musisi yang telah memberi makna pada setiap gerak kehidupan," tuturnya.
Bagi Muchamad Nabil Haroen, musik tidak hanya berupa bunyi-bunyi berirama, tapi juga alat relaksasi dan mampu menentramkan jiwa.
Alat relaksasi di tengah kegiatan padat dan menghibur ketika dihingga rasa penat. "Musik mampu menenteramkan jiwa, juga menjadi pengantar perenungan atas suatu perkara," kata calon anggota legislatif (caleg) DPR dari PDIP daerah pemilihan Jawa Tengah V itu dalam keterangan tertulisnya, Sabtu (9/3/2019).
Bagi musisi, musik adalah alat mereka berekspresi, alat kritik, kontrol sosial, dan lain sebagainya. Wadah untuk menyuarakan kegelisahan dan kegundahan hati atas hidup, kehidupan dan tatanan dalam sebuah negara.
"Kita mengenal Letto yang mengantarkan penikmatnya pada inti hubungan dengan Yang Maha Kuasa. Kita mengnal Slank yang lagu-lagu mewakili perasaan banyak pecinta. Kita mengenal Didi Kempot yang lagu-lagunya mengajarkan keteguhan hati atas suatu hubungan. Kita juga mengenal Marjinal yang lagu-lagu tajam mengkritik pemerintah," tutur pria yang biasa disapa Gus Nabil itu.
Dari sana, sambung Nabil, manusia dapat memahami dunia musik adalah keragaman yang mewakili sendi-sendi kehidupan."Selamat Hari Musik Nasional. Terima kasih para musisi yang telah memberi makna pada setiap gerak kehidupan," tuturnya.
(dam)