Rakornas LAZISNU, Said Aqil Dorong Gerakan Pemberdayaan dan Kemanusiaan

Sabtu, 16 Februari 2019 - 00:25 WIB
Rakornas LAZISNU, Said...
Rakornas LAZISNU, Said Aqil Dorong Gerakan Pemberdayaan dan Kemanusiaan
A A A
SLEMAN - NU Care-LAZISNU menggelar Rapat Koordinasi Nasional (Rakornas) IV di Pondok Pesantren Pangeran Diponegoro, Sleman, Yogyakarta, Jumat-Minggu (15-17/2/2019). Acara yang dihadiri oleh NU Care-LAZISNU seluruh Indonesia tersebut mengambil tema penting "Energy of Zakat: Berkhidmat Membangun Arus Baru Ekonomi Umat".

Rakornas ini dibuka langsung Ketua Umum PBNU KH Said Aqil Siroj. Dalam sambutannya, KH Said Aqil Siroj menyampaikan arahan agar rakornas ini berlangsung khidmat dan lancar. KH Said Aqil Siroj yang akrab disapa Buya Said, lalu menyinggung soal harga.

Di dalam Alquran, kata Buya Said, tidak pernah menterminologikan harta sebagai sesuatu yang buruk. “Alquran ketika menterminologikan harta dengan kata khoiron, tidak ada menggunakan kata syarron. Harta adalah sesuatu yang baik. Alquran sangat menghormati harta, yang jelek itu rakusnya, tamaknya, mencintai harta yang berlebihan,” ujar Buya Said.

Untuk itu, Buya Said juga mendorong seluruh penggerak NU Care-LAZISNU se-Indonesia untuk mempunyai semangat yang besar dalam mengelola dana-dana kemanusiaan, termasuk zakat . “Zakat adalah potensi yang luar biasa. Zakat bisa menjadi modal besar. NU Care-LAZISNU selama tiga tahun terakhir sudah menerapkan standar manajemen internasional yaitu ISO 9001:2015. Ini bukti bahwa LAZISNU mengelola dana umat dengan baik dan dipercaya,” tegas Kiai Said.

Sementara itu, Ketua NU Care-LAZISNU, H Achmad Sudrajat mengimbau kepada seluruh penggerak NU Care-LAZISNU di seluruh Indonesia agar bersatu padu untuk mengkoordinir kekuatan yang besar. “Selemah apapun kita asalkan kita bersatu, maka kita akan menjadi kuat. Namun sekuat apapun kita kalau sendiri maka tidak akan berarti,” kata Ajat, sapaan akrabnya. (Baca juga: Politikus dan Petinggi Negara Hadiri Pernikahan Putra Ketua PBNU)

Ajat juga menyampaikan, koordinasi dan kerja sama antara seluruh elemen NU akan memudahkan NU bergerak cepat dan tepat menangani bencana kemanusiaan. “Ketika bencana Lombok dan Sulteng seluruh lembaga diinstruksikan oleh Buya Said untuk bersatu padu atas nama NU Peduli, Banser turun, Pagar Nusa turun, Muslimat, Fatayat turun, LPBI turun. Dananya LAZISNU yang nanggung,” kata Ajat.

Dlam mengemban amanah di NU Care-LAZISNU, kata dia, terdapat dua hal yang harus selalu dipegang teguh, yakni jujur dan amanah.
"Karena ini adalah uang umat yang diamanahkan Nahdlatul Ulama. Itu amanat dari Buya Said juga,” terangnya. (Baca juga: Dua Rekor Muri Tercipta di Harlah ke-73 Muslimat NU)

Terkait acara, Ajat menyebutkan Rakornas IV NU Care-LAZISNU akan lebih banyak membahas tentang program pemberdayaan dan standarisasi manajemen internal NU Care-LAZISNU. “Nanti kita akan membahas tentang standarisasi Madrasah Amil, sampai Outlook 2019,” katanya.

Ke depan NU Care-LAZISNU akan lebih memfokuskan ke MWC maupun Ranting NU yang akan diberi SK Operasional untuk melakukan gerakan filantropi.

“Ini akan berbentuk atau bernama Kampung Nusantara yang akan menjadi perputaran roda ekonomi yang mesejahterakan masyarakat, meliputi 9 program unggulan yaitu sosial keagamaan, kebencanaan, pendidikan, ekonomi, kesehatan, hukum HAM dan kemanusiaan, kebudayaan dan pariwisata, sumber daya dan pengolahan, serta lingkungan hidup dan energi,” pungkasnya.
(thm)
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 0.6141 seconds (0.1#10.140)