KPU Klaim Hemat Anggaran Cetak Surat Suara Rp291 Miliar
A
A
A
JAKARTA - Komisi Pemilihan Umum (KPU) mulai mencetak surat suara untuk pemilihan umum (pemilu) 17 April mendatang.
Total yang akan dicetak sebanyak 939.879.651 lembar oleh enam perusahaan. Keenam perusahaan ter sebut adalah PT Aksara Grafika Pratana (4 lokasi), PT Balai Pustaka (4 lokasi), PT Gramedia (9 lokasi), PT Temprina Media Grafika (11 lokasi), PT Puri Panca Pujibangun (6 lokasi), dan PT Adi Perkasa Makassar (1 lokasi).
Proses produksi berlangsung pada 19 Januari-19 Maret, sedangkan distribusi dan serah terima 1-29 Maret. Dari pengadaan surat suara ini, KPU mengklaim berhasil melakukan penghematan Rp291.378.192.100 (32,57%) dari total pagu Rp894.720.293.000 atau telah hemat Rp269.349.301.525 (30,86%) dari harga perkiraan sendiri (HPS) Rp872.691.402.425.
“Hari ini (kemarin) pencetakan surat suara perdana yang dilakukan serentak juga di Jawa Timur dan Sulawesi Selatan. Dari percetakan ini kami berhasil menghemat Rp291.378.192.100 dari total pagu anggaran Rp 894 720.293,” kata Komisioner KPU Ilham Saputra di Gedung Percetakan Gramedia, Jakarta, kemarin.
Menurut Ilham, surat suara yang dicetak ada lima model, yaitu surat suara presiden dan wakil presiden, surat suara DPR RI, surat suara DPD, surat suara DPRD provinsi, dan surat suara DPRD kabupaten/kota.
Ilham mengatakan proses produksi memakan waktu selama 60 hari dan distribusi sebanyak 10 hari. Direktur Gramedia Printing Group Hari Susanto mengatakan, pihaknya akan mencetak total 292.019.984 lembar surat suara Pemilu 2019 untuk lima provinsi. Aceh, Sumatera Utara, Jawa Barat, Sulawesi Selatan, dan DKI Jakarta.
“Proses produksi dan distribusi itu sendiri akan berlangsung selama 70 hari, terhitung sejak berlakunya kontrak kerja antara KPU dan PT Gramedia,” kata Hari.
Ketua KPU Arief Budiman juga menyempatkan diri melihat secara langsung proses produksi surat suara yang dikerjakan PT Temprina Media Grafika di Jalan Raya Sumengko, Kecamatan Wringinanom, Gresik, Jawa Timur.
Bersama dengan rombongan KPU, perwakilan KPU Provinsi Jawa Timur dan KPU Gresik, Arief, melihat secara langsung proses produksi pencetakan kertas surat suara yang dilakukan di Temprina. “Sesuai dengan penjelasan dari pimpinan perusahaan dan surat suara yang bisa dilihat sendiri, sampai saat ini sudah sesuai dengan yang ditentukan kualitas cetaknya,” ujar Arief.
Hanya saja pria kelahiran Surabaya, 2 Maret 1974, itu mewanti-wanti pihak perusahaan untuk bisa menyelesaikan pekerjaan sesuai dengan tenggat waktu yang ditentukan. Terlebih proses pengerjaan sudah dilakukan secara modern. “Kami tinggal tunggu kecepatan produksinya, apakah bisa tepat waktu atau tidak. Kemudian distribusinya, ini yang penting. Sebab saya meyakini, produksi itu bisa cepat dan tepat waktu. Karena semua kan mesin, tinggal pencet,” ucapnya.
Arief berharap, semua pekerjaan pencetakan kertas surat suara dapat dilakukan sesuai dengan waktu yang ditetapkan sehingga nantinya tidak akan memengaruhi proses pelaksanaan pemilu yang bakal dilaksanakan pada 17 April mendatang.
“Kendala yang harus diperhatikan oleh teman-teman produksi adalah distribusi harus tepat waktu. Karena mengurusi pemilu ini beda karakteristiknya dengan mengurusi kerjaan yang lain (cetak produksi yang lain),” kata dia.
Total ada 2.400 daerah pemilihan (dapil) dalam pemilihan legislator (pileg) seluruh tingkatan yang terdiri atas 20 dapil DPR RI, 140 dapil DPRD provinsi, 2.206 dapil DPRD kabupaten/kota, dan 34 dapil DPD. Anggota KPU Jawa Timur 2004- 2012 itu menjelaskan, untuk semua pelaksanaan proses pencetakan surat suara hingga pendistribusian, KPU memberikan tenggat waktu 70 hari terhitung mulai hari ini (kemarin).
“Kalau seluruh pekerjaan kan bisa sampai 11 Maret. Sebenarnya total itu ada 70 hari, tapi saya minta 60 hari itu sudah bisa selesai semua. Makanya mereka kemudian membuat rancangan dalam 60 hari bisa selesai, dimulai hari ini,” terangnya. (Mula Akmal/Okezone)
Total yang akan dicetak sebanyak 939.879.651 lembar oleh enam perusahaan. Keenam perusahaan ter sebut adalah PT Aksara Grafika Pratana (4 lokasi), PT Balai Pustaka (4 lokasi), PT Gramedia (9 lokasi), PT Temprina Media Grafika (11 lokasi), PT Puri Panca Pujibangun (6 lokasi), dan PT Adi Perkasa Makassar (1 lokasi).
Proses produksi berlangsung pada 19 Januari-19 Maret, sedangkan distribusi dan serah terima 1-29 Maret. Dari pengadaan surat suara ini, KPU mengklaim berhasil melakukan penghematan Rp291.378.192.100 (32,57%) dari total pagu Rp894.720.293.000 atau telah hemat Rp269.349.301.525 (30,86%) dari harga perkiraan sendiri (HPS) Rp872.691.402.425.
“Hari ini (kemarin) pencetakan surat suara perdana yang dilakukan serentak juga di Jawa Timur dan Sulawesi Selatan. Dari percetakan ini kami berhasil menghemat Rp291.378.192.100 dari total pagu anggaran Rp 894 720.293,” kata Komisioner KPU Ilham Saputra di Gedung Percetakan Gramedia, Jakarta, kemarin.
Menurut Ilham, surat suara yang dicetak ada lima model, yaitu surat suara presiden dan wakil presiden, surat suara DPR RI, surat suara DPD, surat suara DPRD provinsi, dan surat suara DPRD kabupaten/kota.
Ilham mengatakan proses produksi memakan waktu selama 60 hari dan distribusi sebanyak 10 hari. Direktur Gramedia Printing Group Hari Susanto mengatakan, pihaknya akan mencetak total 292.019.984 lembar surat suara Pemilu 2019 untuk lima provinsi. Aceh, Sumatera Utara, Jawa Barat, Sulawesi Selatan, dan DKI Jakarta.
“Proses produksi dan distribusi itu sendiri akan berlangsung selama 70 hari, terhitung sejak berlakunya kontrak kerja antara KPU dan PT Gramedia,” kata Hari.
Ketua KPU Arief Budiman juga menyempatkan diri melihat secara langsung proses produksi surat suara yang dikerjakan PT Temprina Media Grafika di Jalan Raya Sumengko, Kecamatan Wringinanom, Gresik, Jawa Timur.
Bersama dengan rombongan KPU, perwakilan KPU Provinsi Jawa Timur dan KPU Gresik, Arief, melihat secara langsung proses produksi pencetakan kertas surat suara yang dilakukan di Temprina. “Sesuai dengan penjelasan dari pimpinan perusahaan dan surat suara yang bisa dilihat sendiri, sampai saat ini sudah sesuai dengan yang ditentukan kualitas cetaknya,” ujar Arief.
Hanya saja pria kelahiran Surabaya, 2 Maret 1974, itu mewanti-wanti pihak perusahaan untuk bisa menyelesaikan pekerjaan sesuai dengan tenggat waktu yang ditentukan. Terlebih proses pengerjaan sudah dilakukan secara modern. “Kami tinggal tunggu kecepatan produksinya, apakah bisa tepat waktu atau tidak. Kemudian distribusinya, ini yang penting. Sebab saya meyakini, produksi itu bisa cepat dan tepat waktu. Karena semua kan mesin, tinggal pencet,” ucapnya.
Arief berharap, semua pekerjaan pencetakan kertas surat suara dapat dilakukan sesuai dengan waktu yang ditetapkan sehingga nantinya tidak akan memengaruhi proses pelaksanaan pemilu yang bakal dilaksanakan pada 17 April mendatang.
“Kendala yang harus diperhatikan oleh teman-teman produksi adalah distribusi harus tepat waktu. Karena mengurusi pemilu ini beda karakteristiknya dengan mengurusi kerjaan yang lain (cetak produksi yang lain),” kata dia.
Total ada 2.400 daerah pemilihan (dapil) dalam pemilihan legislator (pileg) seluruh tingkatan yang terdiri atas 20 dapil DPR RI, 140 dapil DPRD provinsi, 2.206 dapil DPRD kabupaten/kota, dan 34 dapil DPD. Anggota KPU Jawa Timur 2004- 2012 itu menjelaskan, untuk semua pelaksanaan proses pencetakan surat suara hingga pendistribusian, KPU memberikan tenggat waktu 70 hari terhitung mulai hari ini (kemarin).
“Kalau seluruh pekerjaan kan bisa sampai 11 Maret. Sebenarnya total itu ada 70 hari, tapi saya minta 60 hari itu sudah bisa selesai semua. Makanya mereka kemudian membuat rancangan dalam 60 hari bisa selesai, dimulai hari ini,” terangnya. (Mula Akmal/Okezone)
(nfl)