Prabowo: Rakyat Aceh Tak Pernah Menyerah

Rabu, 26 Desember 2018 - 19:57 WIB
Prabowo: Rakyat Aceh...
Prabowo: Rakyat Aceh Tak Pernah Menyerah
A A A
ACEH - Calon presiden nomor urut 02, Prabowo Subianto menghadiri peringatan peristiwa bencana tsunami Aceh, Rabu (26/12/2018).

Sebelum menghadiri acara itu, Prabowo juga berziarah ke pemakaman massal korban tsunami Aceh dan membacakan doa untuk para korban serta keluarga korban musibah yang terjadi pada 26 Desember 2004 silam.

Tiba sekitar pukul 10.05 WIB, Prabowo langsung disambut ratusan warga yang sudah menunggunya. Prabowo juga melafalkan ayat-ayat suci Alquran tepat di depan pemakaman massal korban tsunami dengan dipimpin ulama dan tokoh setempat,

Selain berziarah, Ketua Umum Partai Gerindra ini juga menghadiri acara peringatan tsunami di Monumen Tsunami, Lampulo, Kota Banda Aceh. Sebagai tamu undangan, Prabowo juga diberikan kesempatan untuk berpidato.

Prabowo mendoakan para korban tsunami. “Semoga para korban diterima di sisi Allah, dan semoga keluarga yang ditinggalkan terus diberikan semangat, terus diberi keteguhan hati untuk melaksanakan tugas-tugas di masa sekarang dan masa akan datang,” kata Prabowo dalam acara tersebut.

Mantan Komandan Jenderal Kopassus ini mengingatkan, sejarah mencatat keteguhan rakyat Aceh dalam berjuang melawan penjajah. Untuk itu, dirinya yakin jika dalam kondisi apa pun rakyat Aceh akan selalu bisa bangkit.

“Bahwa rakyat Aceh tidak pernah menyerah sejak zaman penjajahan,” ujarnya.

Prabowo menilai selama ini rakyat Aceh memiliki semangat kejayaan, seperti dalam sejarahnya yang pernah memiliki armada laut disegani dunia. Meskipun pernah diterjang tsunami dahsyat, Aceh menurutnya tetap akan kembali pada masa jayanya seperti dulu.

“Saya berdoa dan berharap Aceh akan kembali dan terus menuju kejayaan,” harapnya.

Selain itu, Prabowo juga menceritakan kini dirinya bersahabat dengan mantan Panglima Gerakan Aceh Merdeka (GAM) Muzakir Manaf. Saat memimpin Kopassus dan menjadi Pangkostrad, Prabowo sangat mengincar Muzakir Manaf sebagai tuntutan profesinya menjaga Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI).Sebaliknya, kata dia, Muzakir Manaf menginginkan menembak bahkan menculik Prabowo untuk dihabisi.
“Tidak ada orang membayangkan bagaimana Panglima GAM dan Panglima Kostrad bisa jadi satu, saya juga tidak mengerti. Saya selalu cerita, saya bingung karena dulu beliau saya kejar-kejar saya dan dan beliau pun selalu kejar-kejar saya. Begitu ketemu kita saling pelukan habis itu selesai,” cerita Prabowo.

Menurut dia, Muzakir Manaf yang dikenal orang Aceh dengan sebutan Mualem ini sekarang menjadi sahabat dekatnya. Bahkan saat Mualem ingin bergabung dengan Gerindra, Prabowo sempat menolak karena nanti jadi bawahannya di partai.

“Kemudian beliau katakan ingin bergabung dengan saya dan Gerindra. Saya bilang Anda ini Mualem, kalau masuk Gerindra nanti jadi bawahan saya, saya tidak mau, Anda ini harus jadi sahabat saya. Akhirnya karena beliau dengan tekad yang kuat terus menerus, saya terima beliau masuk dan insya Allah kita bersama terus untuk Indonesia yang adil dan makmur,” paparnya.

Namun, lanjut Prabowo, di balik kisah sejarah dirinya dengan mantan Panglima GAM ini, ada pelajaran yang sangat berharga terkait persahabatan.

“Di situ saya ambil hikmah bahwa kita semua saudara, bahwa kita bisa selesaikan masalah dengan keilkhlasan, kejernihan berpikir. Sehingga saya bersahabat dengan Mualem yang merupakan suatu keanehan,” tuturnya.
(dam)
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 0.1102 seconds (0.1#10.140)