Resmikan Museum Islam Indonesia, Jokowi Ingatkan Pentingnya Persatuan

Selasa, 18 Desember 2018 - 18:37 WIB
Resmikan Museum Islam Indonesia, Jokowi Ingatkan Pentingnya Persatuan
Resmikan Museum Islam Indonesia, Jokowi Ingatkan Pentingnya Persatuan
A A A
JOMBANG - Presiden Joko Widodo (Jokowi) meresmikan Museum Islam Indonesia KH Hasyim Asy'ari, di kawasan Pondok Pesantren Tebuireng, Kabupaten Jombang, Jawa Timur, Selasa (18/12).

Presiden Jokowi tiba di Pesantren Tebuireng sekira pukul 14.10 WIB. Setelah sebelumnya meresmikan rumah susun mahasiswa (rusunawa) Universitas Darul Ulum (Unipdu) yang terletak di kawasan Pesantren Darul Ulum, Rejoso, Jombang.

Setibanya di Pesantren Tebuireng, Presiden Jokowi disambut Pengasuh Pondok KH Salahuddin Wahid (Gus Sholah) dan langsung masuk ke Dalem Kasepuhan.Cukup lama, Jokowi berbicang di Dalem Kasepuhan, sebelum kemudian melakukan ziarah ke Makam pendiri Nahdlatul Ulama (NU) KH Hasyim Asy'ari dan Presiden ke-IV KH Abdurrahman Wahid (Gus Dur).
Selanjutnya, Jokowi menuju lokasi Museum Islam Indonesia KH Hasyim Asy'ari (Minha) yang berada di selatan Pesantren Tebuireng. Jokowi mengenakan sarung dan pakaian koko.

"Dengan mengucap Bismillahirrahmanirrahim saya resmikan Museum Islam Indonesia KH Hasyim Asy'ari," kata Jokowi dalam sambutannya.

Jokowi sedikit menyampaikan bagaimana saat dirinya meneken Keputusan Presiden tentang penetapan 22 Oktober sebagai Hari Santri Nasioal. Jokowi mengaku tengah memikirkan apa yang ada dalam benak dan pikiran KH Hasyim Asy'ari di tahun 1945.

"Saya membayangkan begitu besarnya semangat perjuangan beliau, begitu besarnya rasa cinta beliau dan para ulama kepada Tanah Air kita Indonesia. Sehingga KH Hasyim Asy'ari bersama dengan para ulama lainnya, dengan berani, dengan keteguhan hati mendeklarasikan perang mempertahankan kemerdekaan Indonesia sebagai perang fisabilillah, jihad di jalan Allah," tutur Jokowi.

Jokowi setuju dengan apa yang disampaikan Gus Sholah, yang menyebut peran kiai dan santri dalam membangun dan mendirikan Bangsa Indonesia begitu besar. Baik dalam perang merebut kemerdekaan maupun saat mempertahankan kemerdekaan.

Selain itu, agama Islam masuk ke Indonesia dengan proses yang sangat damai. Melalui dialog, dengan menggunakan media budaya lokal, seperti syair, wayang, gurindam, hafidah dan lainnya. Melalui Museum Islam Indonesia KH Hasyim Asy'ari ini, Presiden Jokowi mengajak seluruh pihak untuk terus menjaga Bangsa Indonesia.

"Indonesia merupakan bangsa yang majemuk. Bangsa yang beragam, berbeda-beda, warna-warni, baik berbeda suku, berbeda agama, adat, tradisi dan berbeda bahasa daerah. Oleh sebab itu saya ingin mengingatkan bahwa aset terbesar bangsa ini adalah persatuan. Aset tebesar bangsa ini adalah persaudaraan, kerukunan. Mari kita bersama-sama menjaga persatuan kita, kerukunan kita, persaudaraan kita, ukuwah islamiyah kita, maupun ukuwah wathoniyah kita," tuturnya.

Presiden Jokowi pun mengucapkan banyak terima kasih kepada Gus Sholah, dan keluarga besar Pesantren Tebuireng atas sumbangsih yang diberikan selama ini. Baik untuk umat Islam maupun untuk bangsa Indonesia.

"Selaku Presiden, selaku bagian dari umat Islam di Indonesia, saya mengucapkan terimakasih kepada Gus Sholah dan keluarga besar Tebuireng, yang sudah banyak memberikan kontribusi luar biasa bagi umat Islam di Indonesia, dan bangsa Indonesia yang kita cintai bersama," tuturnya.

Usai meresmikan, Jokowi kemudian masuk ke dalam Museum Islam Indonesia KH Hasyim Asy'ari. Di lokasi tersebut, Jokowi yang didampingi Gus Sholah dan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan (Mendikbud) Muhadjir Effendy mendapat berbagai penjelasan perihal isi dari museum yang dibangun di atas lahan seluas 4,9 hektare itu. Selanjutnya, Presiden melanjutkan kegiatan ke Pesantren Mambaul Ma'arif Denanyar Jombang.
(dam)
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 0.6107 seconds (0.1#10.140)