Hari Pahlawan, DPR Dorong Generasi Muda Berkontribusi untuk Bangsa
A
A
A
JAKARTA - DPR menyerukan kepada generasi muda untuk selalu berkontribusi untuk Bangsa Indonesia. Hal tersebut diungkapkan Ketua DPR Bambang Soesatyo dalam rangka memperingati hari pahlawan.
"Mendorong kepada generasi muda sebagai harapan bangsa, agar selalu berkontribusi serta mencintai dan mengharumkan nama bangsa Indonesia dengan selalu menjaga nilai-nilai Pancasila dan NKRI," ucap Bambang Soesatyo, melalui keterangan tertulis, Jumat (9/11/2018).
Dia menegaskan, ketahanan bangsa Indonesia dapat terwujud apabila generasi muda dapat mengenal jati diri bangsanya. Hari Pahlawan yang diperingati setiap tanggal 10 November, harus menjadi momentum bagi bangsa besar untuk selalu mengenang akan jasa para pahlawannya.Pimpinan DPR sambungnya, mengajak seluruh lapisan masyarakat di Indonesia untuk memperingati dan mengenang jasa para pahlawan yang telah mendedikasikan dirinya untuk kemerdekaan Republik Indonesia.
"Serta mengimbau kepada seluruh pemuda dan pemudi untuk meneruskan perjuangan yang telah dirintis para pahlawan dan mengisi kemerdekaan dengan pembangunan dan kegiatan yang positif," jelasnya.
Bamsoet juga mendorong Kemendikbud melalui Direktorat Jenderal Pendidikan Dasar dan Menengah untuk memasukkan kembali kurikulum tentang pelajaran sejarah bangsa dan negara dalam mata pelajaran, baik di tingkat SD, SMP, dan SMA, agar mengenal perjuangan para pahlawan untuk kemerdekaan Republik Indonesia, serta menambah jam pelajaran sejarah.
"Juga mendorong Kemenristekdikti untuk melakukan kajian pentingnya pemberian mata kuliah tentang pengenalan terhadap pahlawan, baik pahlawan kemerdekaan maupun pahlawan pembangunan nasional, mengingat saat ini mata kuliah tersebut sangat penting dalam menumbuhkan rasa nasionalisme yang tinggi, sehingga dapat menjadi pemimpin bangsa yang memiliki jati diri Indonesia," katanya.
Sementara itu, Anggota DPR dari Fraksi PDIP Dewi Aryani mengatakan, peringatan Hari Pahlawan di tengah masa kampanye menurutnya merupakan momentum bagi peserta Pemilu 2019 untuk menjunjung sportivitas ketika mengampanyekan visi, misi, dan program kerjanya.
"Masa kampanye bukan hanya ajang pertarungan urusan menang atau kalah, tetapi bagaimana peserta Pemilu bisa membangun keyakinan rakyat melalui kegiatan dan pendekatan yang menjunjung sportivitas dan elegansi dalam politik," ucapnya saat dihubungi wartawan.
Menurutnya, makna hari pahlawan generasi zaman sekarang ialah siapapun orangnya yang punya niat tulus, jujur, rela berkorban, pantang menyerah, dan memiliki keberanian dalam melakukan segala upaya demi kepentingan masyarakat.
"Tidak peduli apapun profesinya, dialah pahlawan bagi rakyat. Berikan rakyat pilihan terhadap sosok yang tidak hanya mampu menjaga amanah, tetapi juga mumpuni dan tidak korupsi," jelasnya.
"Mendorong kepada generasi muda sebagai harapan bangsa, agar selalu berkontribusi serta mencintai dan mengharumkan nama bangsa Indonesia dengan selalu menjaga nilai-nilai Pancasila dan NKRI," ucap Bambang Soesatyo, melalui keterangan tertulis, Jumat (9/11/2018).
Dia menegaskan, ketahanan bangsa Indonesia dapat terwujud apabila generasi muda dapat mengenal jati diri bangsanya. Hari Pahlawan yang diperingati setiap tanggal 10 November, harus menjadi momentum bagi bangsa besar untuk selalu mengenang akan jasa para pahlawannya.Pimpinan DPR sambungnya, mengajak seluruh lapisan masyarakat di Indonesia untuk memperingati dan mengenang jasa para pahlawan yang telah mendedikasikan dirinya untuk kemerdekaan Republik Indonesia.
"Serta mengimbau kepada seluruh pemuda dan pemudi untuk meneruskan perjuangan yang telah dirintis para pahlawan dan mengisi kemerdekaan dengan pembangunan dan kegiatan yang positif," jelasnya.
Bamsoet juga mendorong Kemendikbud melalui Direktorat Jenderal Pendidikan Dasar dan Menengah untuk memasukkan kembali kurikulum tentang pelajaran sejarah bangsa dan negara dalam mata pelajaran, baik di tingkat SD, SMP, dan SMA, agar mengenal perjuangan para pahlawan untuk kemerdekaan Republik Indonesia, serta menambah jam pelajaran sejarah.
"Juga mendorong Kemenristekdikti untuk melakukan kajian pentingnya pemberian mata kuliah tentang pengenalan terhadap pahlawan, baik pahlawan kemerdekaan maupun pahlawan pembangunan nasional, mengingat saat ini mata kuliah tersebut sangat penting dalam menumbuhkan rasa nasionalisme yang tinggi, sehingga dapat menjadi pemimpin bangsa yang memiliki jati diri Indonesia," katanya.
Sementara itu, Anggota DPR dari Fraksi PDIP Dewi Aryani mengatakan, peringatan Hari Pahlawan di tengah masa kampanye menurutnya merupakan momentum bagi peserta Pemilu 2019 untuk menjunjung sportivitas ketika mengampanyekan visi, misi, dan program kerjanya.
"Masa kampanye bukan hanya ajang pertarungan urusan menang atau kalah, tetapi bagaimana peserta Pemilu bisa membangun keyakinan rakyat melalui kegiatan dan pendekatan yang menjunjung sportivitas dan elegansi dalam politik," ucapnya saat dihubungi wartawan.
Menurutnya, makna hari pahlawan generasi zaman sekarang ialah siapapun orangnya yang punya niat tulus, jujur, rela berkorban, pantang menyerah, dan memiliki keberanian dalam melakukan segala upaya demi kepentingan masyarakat.
"Tidak peduli apapun profesinya, dialah pahlawan bagi rakyat. Berikan rakyat pilihan terhadap sosok yang tidak hanya mampu menjaga amanah, tetapi juga mumpuni dan tidak korupsi," jelasnya.
(maf)