Peringati Hari Batik Nasional, Mandiri-Tjanting Nusantara Gelar Lomba Lari
A
A
A
TANGERANG - Bank Mandiri bersama Yayasan Tjanting Batik Nusantara, kembali menghadirkan Tjanting Run untuk ketiga kalinya, Minggu (07/10/18). Dengan slogan ‘Together in Harmony’ acara yang telah digagas dari tahun 2016 ini memilih Sinar Mas Land, Green Office, BSD sebagai arena lomba pertandingan.
Kali ini, Tjanting Run yang merupakan ajang lomba lari yang menyambut hari batik nasional, memilih motif batik Jlamprang asal Pekalogan sebagai tema busana lari, setelah pada dua edisi terakhirnya memilih motif Megamendung dan Sawat.
Saat dijumpai pada sela-sela acara, Race Director Tjanting Run 2018 Safrita Aryana, menuturkan batik merupakan salah satu kekayaan Indonesia yang telah diakui oleh UNESCO. Maka dari itu, batik dipilih sebagai tema utama pada ajang lari ini, demi memperkenalkan ke masyarakat luas.
"Memperjuangkan eksistensi batik. Mengingat batik kan heritage kita yang diakui UNESCO. Kita ingin satu demi satu memperkenalkan batik," ucap Safrita Aryani
disela-sela acara tersebut, Minggu 7 Oktober 2018.
Terpilihnya Jlamprang sebagai tema pada gelaran ketiga ini, dikarenakan memiliki arti yang bisa memperkaya dan memperdalam karya-karya dari budaya Indonesia.
Dirinya menambahkan, tahun ini jumlah peserta yang mengikuti Tjanting Run tidak berubah banyak dari tahun sebelumnya. Namun menariknya, terdapat beberapa pelari-pelari internasional yang mengikuti acara tersebut.
"Terbuka juga untuk pelari dari luar (negeri). Peserta 2.500 sama seperti tahun lalu, tapi kalau kita hitung dari pertama kali diselenggarakan 2016 terjadi peningkatan," ujar Race Director Tjanting Run 2018 Safrita Aryana
Pada Tjanting Run 2018, masih terdapat kategori-kategori seperti 5K dan 10K yang bisa diikuti oleh pria ataupun wanita. Selain itu, adapula kategori Master dan Non Master.
Kali ini, Tjanting Run yang merupakan ajang lomba lari yang menyambut hari batik nasional, memilih motif batik Jlamprang asal Pekalogan sebagai tema busana lari, setelah pada dua edisi terakhirnya memilih motif Megamendung dan Sawat.
Saat dijumpai pada sela-sela acara, Race Director Tjanting Run 2018 Safrita Aryana, menuturkan batik merupakan salah satu kekayaan Indonesia yang telah diakui oleh UNESCO. Maka dari itu, batik dipilih sebagai tema utama pada ajang lari ini, demi memperkenalkan ke masyarakat luas.
"Memperjuangkan eksistensi batik. Mengingat batik kan heritage kita yang diakui UNESCO. Kita ingin satu demi satu memperkenalkan batik," ucap Safrita Aryani
disela-sela acara tersebut, Minggu 7 Oktober 2018.
Terpilihnya Jlamprang sebagai tema pada gelaran ketiga ini, dikarenakan memiliki arti yang bisa memperkaya dan memperdalam karya-karya dari budaya Indonesia.
Dirinya menambahkan, tahun ini jumlah peserta yang mengikuti Tjanting Run tidak berubah banyak dari tahun sebelumnya. Namun menariknya, terdapat beberapa pelari-pelari internasional yang mengikuti acara tersebut.
"Terbuka juga untuk pelari dari luar (negeri). Peserta 2.500 sama seperti tahun lalu, tapi kalau kita hitung dari pertama kali diselenggarakan 2016 terjadi peningkatan," ujar Race Director Tjanting Run 2018 Safrita Aryana
Pada Tjanting Run 2018, masih terdapat kategori-kategori seperti 5K dan 10K yang bisa diikuti oleh pria ataupun wanita. Selain itu, adapula kategori Master dan Non Master.
(pur)