Gelar Rakernas Oktober Mendatang, LDII Keluarkan 8 Rekomendasi
A
A
A
JAKARTA - DPP Lembaga Dakwah Islam Indonesia (LDII) segera menggelar Rapat Kerja Nasional (Rakernas) 2018 pada tanggal 10-11 Oktober di Pondok Pesantren Minhajurrosyidin, Lubang Buaya, Jakarta Timur.
Perhelatan ini dinilai strategis karena digelar di tahun politik jelang Pilpres 2019. Namun demikian, Rakernas dipergunakan agar tak menjadi ajang kampanye capres-cawapres.
"Kami tak akan menyiapkan panggung kepada capres-cawapres untuk mengampanyekan program kerja mereka bila dipilih nanti. Nantinya kami akan mempresentasikan sumbagan LDII untuk bangsa sekaligus memberikan masukan apa yang dibutuhkan rakyat Indonesia," kata Ketua Panitia Pengarah Rakernas LDII Prasetyo Sunaryo dalam siaran persnya, Rabu (22/8/2018).
Rakernasakan memasukkan terkait ormas dalam perpektif sejarah dan masa depan. "Ormas bergerak dalam perspektif sejarah dan perfektif ke depan. Jadi inisiatif ormas kita tidak mendapatkan dukungan konstitusi. Oleh karena itu di Rakernas kita masukkan seperti itu," terangnya.
Dijelaskan Prasetyo, di dalam Rakernas LDII yang waktunya bersama demokrasi pileg dan pilpres secara bersamaan. Nantinya diputuskan Rakernas kita sampaikan aspirasi kepada calon-calon pemimpin nasional.
"Nantinya kita akan sampaikan 8 hal. Pertama, wawasan kebangsaan. Kedua, komisi keagamaan yaitu bagaimana kita meningkatkan keberagaman kita. Ketiga, pendidikan. Keempat, ekonomi dan bagaimana ormas beri kontribusi ekonomi. Kelima, pertanian dan lingkungan. Keenam, kesehatan dan pengobatan herbal. Ketujuh, informasi dan teknologi. Kedelapan, terkait energi terutama energi terbarukan," paparnya.
Kata Ketua DPP LDII ini, dari delapan hal ini saat Rakernas akan rumuskan. "Mudah-mudahan pilpres capres dan cawapres bisa hadir," ucapnya.
Rakernas akan dihadiri 1.500 orang pimpinan LDII dari setiap kota/kabupaten, provinsi, pimpinan pondok-pondok pesantren binaan LDII dan juga pimpinan sekolah yang dibina LDII. Rakernas 2018 akan menjadi etalase LDII yang diperuntukkan bagi pembangunan bangsa.
Untuk bidang energi terbarukan, lanjut dia, LDII telah menggunakan energi matahari di Ponpes Wali Barokah, Kediri, Jawa Timur. Selain itu, warga LDII juga mengembangkan tenaga listrik mikrohidro 250 Watt di perkebunan teh Jamus, Ngawi, Jawa Timur. Tak hanya itu, untuk mengelola teh, listrik itu digunakan untuk penerangan jalan di perkebunan yang ada di sekitar kebun teh.
Perhelatan ini dinilai strategis karena digelar di tahun politik jelang Pilpres 2019. Namun demikian, Rakernas dipergunakan agar tak menjadi ajang kampanye capres-cawapres.
"Kami tak akan menyiapkan panggung kepada capres-cawapres untuk mengampanyekan program kerja mereka bila dipilih nanti. Nantinya kami akan mempresentasikan sumbagan LDII untuk bangsa sekaligus memberikan masukan apa yang dibutuhkan rakyat Indonesia," kata Ketua Panitia Pengarah Rakernas LDII Prasetyo Sunaryo dalam siaran persnya, Rabu (22/8/2018).
Rakernasakan memasukkan terkait ormas dalam perpektif sejarah dan masa depan. "Ormas bergerak dalam perspektif sejarah dan perfektif ke depan. Jadi inisiatif ormas kita tidak mendapatkan dukungan konstitusi. Oleh karena itu di Rakernas kita masukkan seperti itu," terangnya.
Dijelaskan Prasetyo, di dalam Rakernas LDII yang waktunya bersama demokrasi pileg dan pilpres secara bersamaan. Nantinya diputuskan Rakernas kita sampaikan aspirasi kepada calon-calon pemimpin nasional.
"Nantinya kita akan sampaikan 8 hal. Pertama, wawasan kebangsaan. Kedua, komisi keagamaan yaitu bagaimana kita meningkatkan keberagaman kita. Ketiga, pendidikan. Keempat, ekonomi dan bagaimana ormas beri kontribusi ekonomi. Kelima, pertanian dan lingkungan. Keenam, kesehatan dan pengobatan herbal. Ketujuh, informasi dan teknologi. Kedelapan, terkait energi terutama energi terbarukan," paparnya.
Kata Ketua DPP LDII ini, dari delapan hal ini saat Rakernas akan rumuskan. "Mudah-mudahan pilpres capres dan cawapres bisa hadir," ucapnya.
Rakernas akan dihadiri 1.500 orang pimpinan LDII dari setiap kota/kabupaten, provinsi, pimpinan pondok-pondok pesantren binaan LDII dan juga pimpinan sekolah yang dibina LDII. Rakernas 2018 akan menjadi etalase LDII yang diperuntukkan bagi pembangunan bangsa.
Untuk bidang energi terbarukan, lanjut dia, LDII telah menggunakan energi matahari di Ponpes Wali Barokah, Kediri, Jawa Timur. Selain itu, warga LDII juga mengembangkan tenaga listrik mikrohidro 250 Watt di perkebunan teh Jamus, Ngawi, Jawa Timur. Tak hanya itu, untuk mengelola teh, listrik itu digunakan untuk penerangan jalan di perkebunan yang ada di sekitar kebun teh.
(kri)