Act Yogyakarta Kirim Truk Bantuan Kemanusiaan Untuk Lombok
A
A
A
YOGYAKARTA - ACT Yogyakarta memberangkatkan 5 armada truk Kemanusiaan yang membawa bantuan logistik untuk memenuhi kebutuhan korban gempa Lombok, pada Jumat (10/8/2018).Truk Kemanusiaan berangkat dari Yogyakarta menuju Pelabuhan Ketapang, Banyuwangi. Kepala Cabang ACT Yogyakarta Agus Budi Hariyadi mengungkapkan, masyarakat Yogyakarta pernah mengalami getirnya musibah gempa 12 tahun silam. Jadi mereka tahu persis bagaimana rasanya berjuang sebagai korban dengan segala keterbatasan.Sebab itu sebagai wujud kepedulian, masyarakat Yogyakarta mendukung penuh baik berupa bantuan logistik maupun dukungan moril untuk korban gempa Lombok.Agus berharap pengiriman bantuan jalur darat dapat memberi pesan kebaikan kepada masyarakat Indonesia untuk lebih peduli terhadap bencana yang menimpa warga Lombok."Sebab sejatinya bangsa Indonesia adalah bangsa yang humanis, berjiwa sosial, dan menjunjung tinggi sikap saling tolong menolong," kata Agus.Keberhasilan pengiriman bantuan logistik ke Lombok berkat kepedulian bersama mitra Universitas Islam Indonesia (UII), Mina Swalayan, Karuma Swalayan, dan Masjid Al Furqon.Selain itu turut berkontribusi juga Jogja Muslimah Preneur, Stucash, Miftahunnajah, Alumni SMA Muhammadiyah 1 angkatan 89, Kanwil Direktorat Jendral Pajak DIY, serta masyarakat Yogyakarta secara keseluruhan.Agus memaparkan, selain itu bantuan tersebut, bertepatan dengan HUT RI 17 Agustus nanti, atas sinergi TNI dan ACT, Kapal Kemanusiaan Lombok akan diberangkatkan dari Pelabuhan Tanjung Priok Jakarta, dengan membawa 1000 ton bantuan terbaik untuk meringankan duka suadara-sadara kita yang jadi korban gempa Lombok.ACT bersama masyarakat Indonesia sampai setidaknya tiga bulan kedepan akan terus berikhtiar mendampingi para korban terdampak dengan berbagai upaya penanganan darurat bencana serta pemenuhan logistik bagi para korban.Bantuan dari berbagai arah akan dikerahkan baik lewat darat, laut maupun udara sebagai wujud kepedulian dan dukungan penuh terhadap masyarakat Lombok.PengungsiHingga Rabu (8/8/2018), koordinator tim Emergency Response Aksi Cepat Tanggap di Lombok, Kusmayadi melaporkan, jumlah korban tewas mencapai 381 jiwa, sementara ribuan lainnya mengalami luka-luka, dan lebih dari 84.000 orang mengungsi."Jumlah korban meninggal terbanyak berasal dari wilayah Lombok Utara. Diperkirakan jumlah ini masih akan bertambah karena proses evakuasi korban dari reruntuhan masih terus dilakukan, karena masih banyak daerah terisolasi akibat rusaknya akses jalan dan jembatan,” kata Kusmayadi.Rawan akan gempa susulan, ribuan warga tak bisa kembali ke rumah mereka dengan aman. Baik karena rumah mereka yang telah rata dengan tanah atau mengalami kerusakan ringan hingga sedang. Akibatnya mereka harus mengungsi ke tenda-tenda darurat dengan sedikit perbekalan bahkan sebagian pengungsi masih dalam kondisi terluka.Masifnya dampak gempa mengakibatkan besarnya tingkat kebutuhan akan bantuan darurat. Persediaan makanan diperkirakan menipis mengingat banyak toko dan infrastruktur yang hancur, sementara akses jalan menuju Lombok kebanyakan rusak. Belasan desa tersebar di Lombok Utara dan Lombok Timur masih ada yang belum tersentuh bantuan.“Beberapa rumah sakit ikut terkena dampak gempa, pasien pun terpaksa dirawat di luar demi keamanan, sementara warga yang membutuhkan pelayanan medis semakin meningkat,” jelas Kusmayadi.
(akn)