KIBBM Dukung Deklarasi Istanbul untuk Penyelamatan Masjidil Al Aqsa
KIBBM Dukung Deklarasi Istanbul untuk Penyelamatan Masjidil Al Aqsa
A
A
A
JAKARTA - Koalisi Indonesia Bela Baitul Maqdis (KIBBM) mengirim delegasi ke Istanbul, Turki dalam Konferensi Internasional Mimbar Al Aqsa. Dalam konferensi itu, KIBBM mengutuk keras teror yang dilakukan tentara zionis terhadap umat yang akan melaksanakan salat Jumat di Masjid Al Aqsa.
Ketua Adara Relief yang juga Departemen Perempuan KIBBM Nurjanah Hulwani mengatakan, Deklarasi Istanbul untuk menyikapi penutupan Masjid Al Aqsa pada Jumat 14 Dzulqa'idah 1439 H/27 Juli 2018 oleh tentara zionis. Deklarasi sendiri dilakukan di Istanbul Turki yang dihadiri oleh 600 orang peserta dari 24 negara, antara lain Indonesia, Malaysia, Turki, Aljazair, Rusia, Italia, Tunisia, Bahrain, Yordania, Afrika Selatan.
Dalam kesempatan itu, Nurjanah mengatakan, isi deklarasi yakni mengutuk kekerasan dan teror yang dilakukan oleh tentara Zionis Israel terhadap Masjid Al-Aqsha dan umat Islam yang akan melaksanakan Shalat Jumat.
Selain itu, ada delapan poin utama yang dihasilkan dalam konferensi itu, diantaranya meminta kepada seluruh pemimpin negara OKI menuntut Israel ke pengadilan internasional atas pelanggaran HAM terhadap rakyat Palestina. Mengimbau khatib untuk menggerakan umat Islam membela Masjid Al Aqsa.
Konferensi itu juga menyerukan kepada seluruh elemen umat dan bangsa Indonesia untuk mengesampingkan perbedaan demi menunaikan kewajiban persatuan dalam memperjuangkan kesucian Baitul Maqdis dari penistaan Zionis Israel.
Mengajak seluruh eleman bangsa Indonesia untuk bergabung dan terlibat aktif dalam seluruh aktivitas pembelaan Baitul Maqdis melalui lembaga Koalisi Indonesia Bela Maqdis (KIBBM).
“Saya mengutip salah seorang narasumber konferensi, bahwa sudah semestinya umat tidak akan bisa tenang hingga Baitul Maqdis terbebas sebagaimana dulu Shalahuddin tidak dapat tersenyum hingga Al-Quds terbebas,” kata Nurjanah Hulwani melalui siaran persnya, Senin (30/7/2018).
Dikatakan, pihaknya akan terus mendukung pembebasan Baitul Maqdis. “Adara Relief sebagai salah satu elemen umat pendukung pembebasan Baitul Maqdis, akan terus meningkatkan kapasitas diri agar dukungan terhadap Baitul Maqdis di Indonesia khususnya terus bertambah,” tutupnya.
Ketua Adara Relief yang juga Departemen Perempuan KIBBM Nurjanah Hulwani mengatakan, Deklarasi Istanbul untuk menyikapi penutupan Masjid Al Aqsa pada Jumat 14 Dzulqa'idah 1439 H/27 Juli 2018 oleh tentara zionis. Deklarasi sendiri dilakukan di Istanbul Turki yang dihadiri oleh 600 orang peserta dari 24 negara, antara lain Indonesia, Malaysia, Turki, Aljazair, Rusia, Italia, Tunisia, Bahrain, Yordania, Afrika Selatan.
Dalam kesempatan itu, Nurjanah mengatakan, isi deklarasi yakni mengutuk kekerasan dan teror yang dilakukan oleh tentara Zionis Israel terhadap Masjid Al-Aqsha dan umat Islam yang akan melaksanakan Shalat Jumat.
Selain itu, ada delapan poin utama yang dihasilkan dalam konferensi itu, diantaranya meminta kepada seluruh pemimpin negara OKI menuntut Israel ke pengadilan internasional atas pelanggaran HAM terhadap rakyat Palestina. Mengimbau khatib untuk menggerakan umat Islam membela Masjid Al Aqsa.
Konferensi itu juga menyerukan kepada seluruh elemen umat dan bangsa Indonesia untuk mengesampingkan perbedaan demi menunaikan kewajiban persatuan dalam memperjuangkan kesucian Baitul Maqdis dari penistaan Zionis Israel.
Mengajak seluruh eleman bangsa Indonesia untuk bergabung dan terlibat aktif dalam seluruh aktivitas pembelaan Baitul Maqdis melalui lembaga Koalisi Indonesia Bela Maqdis (KIBBM).
“Saya mengutip salah seorang narasumber konferensi, bahwa sudah semestinya umat tidak akan bisa tenang hingga Baitul Maqdis terbebas sebagaimana dulu Shalahuddin tidak dapat tersenyum hingga Al-Quds terbebas,” kata Nurjanah Hulwani melalui siaran persnya, Senin (30/7/2018).
Dikatakan, pihaknya akan terus mendukung pembebasan Baitul Maqdis. “Adara Relief sebagai salah satu elemen umat pendukung pembebasan Baitul Maqdis, akan terus meningkatkan kapasitas diri agar dukungan terhadap Baitul Maqdis di Indonesia khususnya terus bertambah,” tutupnya.
(ysw)
Explore More