Jaga Angka Kemiskinan Tetap Rendah, Indonesia Harus Bebas Krisis Ekonomi
A
A
A
JAKARTA - Menteri PPN/Kepala Bappenas Bambang Brojonegoro menyebut untuk menjaga angka kemiskinan tetap rendah, maka Indonesia harus bebas dari krisis ekonomi.
Menurutnya, Indonesia pernah mengalami krisis ekonomi pada 1998 dan menyebabkan angka kemiskinan anjlok. Setelah 20 tahun reformasi 1998, pemerintahan Jokowi-JK berhasil menurunkan angka kemiskinan hingga mencapat satu digit, tepat di angka 9,85 persen.
Bambang mengatakan, terdapat tiga faktor pendorong penurunan kemiskinan pada 2017, yaitu pertama, inflasi terjaga stabil dalam rentang target 4,0 plus 1 persen. Dalam kurun waktu Maret-September, inflasi umum dapat dijaga pada tingkat 1,45 persen.
"Pemerintah berhasil menjaga stabilitas harga pada saat hari raya lebaran, terutama pada komponen makanan,"kata Bambang dalam Forum Merdeka Barat (FMB) 9 dengan tema "Fakta Penurunan Angka Kemiskinan" bertempat di Ruang Serba Guna Kementerian Komunikasi dan Informatika, Jakarta, Senin (30/7/2018).
Lalu yang kedua meningkatnya upah riil buruh tani sebesar 1,05 persen dalam enam bulan terakhir.
Kemiskinan di perdesaan paling banyak dari buruh tani. Dengan adanya perbaikan upah riil buruh tani akan membantu meningkatkan kesejahteraan petani dan mengurangi kemiskinan di perdesaan.
Dan yang ketiga melalui integrasi program-program penanggulangan kemiskinan.
"Antara lain perbaikan basis data untuk targeting dan penyaluran non tunai melalui satu kartu, penyaluran PKH yang terintegrasi dengan bantuan lain untuk mendorong akumulasi aset/tabungan dan akses layanan lainnya, reformasi subsidi pangan dan energi tepat sasaran. Dan optimalisasi penggunaan dana desa,"tuturnya.
Menurutnya, Indonesia pernah mengalami krisis ekonomi pada 1998 dan menyebabkan angka kemiskinan anjlok. Setelah 20 tahun reformasi 1998, pemerintahan Jokowi-JK berhasil menurunkan angka kemiskinan hingga mencapat satu digit, tepat di angka 9,85 persen.
Bambang mengatakan, terdapat tiga faktor pendorong penurunan kemiskinan pada 2017, yaitu pertama, inflasi terjaga stabil dalam rentang target 4,0 plus 1 persen. Dalam kurun waktu Maret-September, inflasi umum dapat dijaga pada tingkat 1,45 persen.
"Pemerintah berhasil menjaga stabilitas harga pada saat hari raya lebaran, terutama pada komponen makanan,"kata Bambang dalam Forum Merdeka Barat (FMB) 9 dengan tema "Fakta Penurunan Angka Kemiskinan" bertempat di Ruang Serba Guna Kementerian Komunikasi dan Informatika, Jakarta, Senin (30/7/2018).
Lalu yang kedua meningkatnya upah riil buruh tani sebesar 1,05 persen dalam enam bulan terakhir.
Kemiskinan di perdesaan paling banyak dari buruh tani. Dengan adanya perbaikan upah riil buruh tani akan membantu meningkatkan kesejahteraan petani dan mengurangi kemiskinan di perdesaan.
Dan yang ketiga melalui integrasi program-program penanggulangan kemiskinan.
"Antara lain perbaikan basis data untuk targeting dan penyaluran non tunai melalui satu kartu, penyaluran PKH yang terintegrasi dengan bantuan lain untuk mendorong akumulasi aset/tabungan dan akses layanan lainnya, reformasi subsidi pangan dan energi tepat sasaran. Dan optimalisasi penggunaan dana desa,"tuturnya.
(pur)