BPS : Beras dan Rokok Komoditi Berpengaruh Pada Nilai Garis Kemiskinan

Senin, 30 Juli 2018 - 16:45 WIB
BPS : Beras dan Rokok...
BPS : Beras dan Rokok Komoditi Berpengaruh Pada Nilai Garis Kemiskinan
A A A
JAKARTA - Badan Pusat Statistik (BPS) mengumumkan bahwa pada Maret 2018, jumlah penduduk miskin di Indonesia mencapai 25,95 juta orang (9,82 persen), berkurang sebesar 633,2 ribu orang dibandingkan dengan kondisi September 2017 yang sebesar 26,58 juta orang (10,12 persen).

"Persentase penduduk miskin di daerah perkotaan pada September 2017 sebesar 7,26 persen, turun menjadi 7,02 persen pada Maret 2018. Sementara itu, persentase penduduk miskin di daerah perdesaan pada September 2017 sebesar 13,47 persen, turun menjadi 13,20 persen pada Maret 2018," kata Kepala BPS, Suhariyanto dalam Forum Merdeka Barat 9, di Gedung Serbaguna Kementerian Kominfo, Jakarta Pusat, Senin (30/7/2018).

Selain itu, Suhariyanto menjelaskan komoditi makanan terhadap Garis Kemiskinan jauh lebih besar dibandingkan peranan komoditi bukan makanan (perumahan, sandang, pendidikan, dan kesehatan).

Sumbangan Garis Kemiskinan Makanan terhadap Garis Kemiskinan pada Maret 2018 tercatat sebesar 73,48 persen. Angka ini naik dibandingkan kondisi September 2017, yaitu sebesar 73,35 persen.

"Jenis komoditi makanan yang berpengaruh besar terhadap nilai Garis Kemiskinan di perkotaan maupun di perdesaan adalah beras, rokok kretek filter, telur ayam ras, daging ayam ras, mie instan, dan gula pasir," jelasnya.

Sedangkan komoditi nonmakanan yang berpengaruh besar terhadap nilai Garis Kemiskinan di perkotaan maupun perdesaan adalah perumahan, bensin, listrik, pendidikan, dan perlengkapan mandi.

Suhariyanyo berharap kedepan, faktor inflasi bahan pangan patut jadi perhatian, sebab angkanya cukup fluktuatif.

"Inflasi bahan pangan untuk beras mencapai 8,57 persen, telur ayam ras 2,81 persen, daging ayam 4,87 persen, cabai rawit 49,91 persen, dan cabai merah 53,87 persen. Sedangkan gula pasir harganya turun 4,19 persen, minyak goreng minus 0,6 persen, dan daging sapi minus 0,37 persen,"tuturnya.
(pur)
Berita Terkait
Jokowi Kejar Indonesia...
Jokowi Kejar Indonesia 0% Kemiskinan Ekstrem di 2024
BP Taskin Finalisasi...
BP Taskin Finalisasi Buku Rencana Besar Penuntasan Kemiskinan
Budiman Sudjatmiko Dilantik...
Budiman Sudjatmiko Dilantik sebagai Kepala Badan Percepatan Pengentasan Kemiskinan
Program Kartu Sakti...
Program Kartu Sakti Presiden Jokowi Tingkatkan Taraf Hidup Masyarakat Kalimantan Tengah
1,3 Juta Warga Pesisir...
1,3 Juta Warga Pesisir Jadi Target Pengentasan Kemiskinan di Tahun 2022
Desa Berperan Penting...
Desa Berperan Penting dalam Pengentasan Kemiskinan Berbasis Budaya
Berita Terkini
Kapolri Mutasi 67 Pati...
Kapolri Mutasi 67 Pati dan Pamen, Ada Kapolda Sulut dan NTT
14 menit yang lalu
Kabar Duka, Hakim Agung...
Kabar Duka, Hakim Agung MA Abdul Manaf Meninggal Dunia
1 jam yang lalu
Covid-19 Meningkat di...
Covid-19 Meningkat di Singapura, Thailand, dan Hong Kong, Kemenkes: Indonesia Aman
1 jam yang lalu
Terima Audiensi Ojol,...
Terima Audiensi Ojol, Kemenko Polkam: Tuntutan Akan Dibahas Lintas Kementerian di DPR
1 jam yang lalu
Bakamla Bersama Coast...
Bakamla Bersama Coast Guard Singapura dan Malaysia Evakuasi 30 Korban Kapal Tenggelam
2 jam yang lalu
KY Usul 25 Hakim Dijatuhi...
KY Usul 25 Hakim Dijatuhi Sanksi pada Januari-April 2025
2 jam yang lalu
Infografis
Manfaat Susu untuk Sendi...
Manfaat Susu untuk Sendi dan Tulang yang Sering Diabaikan
Copyright ©2025 SINDOnews.com All Rights Reserved