Menang 50% Pilkada di Sumatera, Golkar Optimistis Hadapi Pemilu 2019
A
A
A
JAKARTA - Partai Golkar mengaku semakin percaya diri menghadapi gelaran pemilihan legislatif (Pileg) dan pemilihan presiden (Pilpres) 2019 . Hal itu didasarkan pada hasil yang diperoleh pada Pilkada serentak 2018.
Berdasarkan data yang diperoleh baik dari quick count maupun informasi langsung dari jajaran Golkar di daerah, pada Pilgub yang diselenggarakan di 17 Provinsi, calon yang diusung oleh Golkar berhasil menang di 9 Provinsi atau ekuivalen dengan 59,2%.
Dari perolehan itu, kontribusi kemenangan dari daerah Sumatera sebesar 50%. Golkar memenangkan 2 provinsi dari 4 provinsi yang melaksanakan Pilkada, yaitu di Sumatera Utara dan Lampung.
"Sementara di provinsi Riau dan Sumatera Selatan, sebenarnya juga dimenangkan kader Golkar, walaupun mereka diusung oleh partai lain," kata Korbid Pemenangan Pemilu Sumatera DPP Partai Golkar, Ahmad Doli Kurnia kepada SINDOnews, Jumat (29/6/2018).
Sementara di pilkada kabupaten dan kota di Sumatera, lanjut Doli, Golkar mendapat perolehan yang signifikan, khususnya di Sumatera Utara. Golkar memenangkan 6 Kabupaten dan Kota dari 8 daerah yang melaksanakan pilkada atau ekuivalen dengan 75%.
Doli menambahkan, Sumatera Utara menjadi kontributor terbesar kemenangan Golkar di pilkada kabupaten dan kota di seluruh Sumatera, yang dari pelaksaaan 35 pilkada kabupaten dan kota, Golkar menang di 14 daerah atau ekuivalen dengan 43,16%.
"Total kemenangan Golkar pada Pilkada di seluruh wilayah Sumatera, baik provinsi dan kabupaten/kota adalah sebesar 45,68%," ucap Doli.
Dari perolehan angka tersebut, kata Doli, Golkar optimistis dalam menghadapi Pileg dan Pilpres 2019 yang akan datang. Menurut Doli, seluruh mesin Golkar bergerak dan berjalan dengan efektif pada Pilkada serentak 2018, terutama di wilayah Sumatera.
Strategi Golkar untuk menempatkan Pilkada serentak 2018 menjadi try out atau warming up mesin partai menjelang Pileg dan Pilpres 2019 dapat dinilai cukup berhasil.
"Sekarang kami sudah dapat memetakan mana daerah-daerah yang mesin partainya sudah bekerja dengan baik untuk tetap terus dipertahankan dan ditingkatkan, dan mana juga daerah yang masih perlu dilakukan treatment khusus dan peningkatan kapasitas daya geraknya," ucap Doli.
Berdasarkan data yang diperoleh baik dari quick count maupun informasi langsung dari jajaran Golkar di daerah, pada Pilgub yang diselenggarakan di 17 Provinsi, calon yang diusung oleh Golkar berhasil menang di 9 Provinsi atau ekuivalen dengan 59,2%.
Dari perolehan itu, kontribusi kemenangan dari daerah Sumatera sebesar 50%. Golkar memenangkan 2 provinsi dari 4 provinsi yang melaksanakan Pilkada, yaitu di Sumatera Utara dan Lampung.
"Sementara di provinsi Riau dan Sumatera Selatan, sebenarnya juga dimenangkan kader Golkar, walaupun mereka diusung oleh partai lain," kata Korbid Pemenangan Pemilu Sumatera DPP Partai Golkar, Ahmad Doli Kurnia kepada SINDOnews, Jumat (29/6/2018).
Sementara di pilkada kabupaten dan kota di Sumatera, lanjut Doli, Golkar mendapat perolehan yang signifikan, khususnya di Sumatera Utara. Golkar memenangkan 6 Kabupaten dan Kota dari 8 daerah yang melaksanakan pilkada atau ekuivalen dengan 75%.
Doli menambahkan, Sumatera Utara menjadi kontributor terbesar kemenangan Golkar di pilkada kabupaten dan kota di seluruh Sumatera, yang dari pelaksaaan 35 pilkada kabupaten dan kota, Golkar menang di 14 daerah atau ekuivalen dengan 43,16%.
"Total kemenangan Golkar pada Pilkada di seluruh wilayah Sumatera, baik provinsi dan kabupaten/kota adalah sebesar 45,68%," ucap Doli.
Dari perolehan angka tersebut, kata Doli, Golkar optimistis dalam menghadapi Pileg dan Pilpres 2019 yang akan datang. Menurut Doli, seluruh mesin Golkar bergerak dan berjalan dengan efektif pada Pilkada serentak 2018, terutama di wilayah Sumatera.
Strategi Golkar untuk menempatkan Pilkada serentak 2018 menjadi try out atau warming up mesin partai menjelang Pileg dan Pilpres 2019 dapat dinilai cukup berhasil.
"Sekarang kami sudah dapat memetakan mana daerah-daerah yang mesin partainya sudah bekerja dengan baik untuk tetap terus dipertahankan dan ditingkatkan, dan mana juga daerah yang masih perlu dilakukan treatment khusus dan peningkatan kapasitas daya geraknya," ucap Doli.
(maf)