Kemenangan Kotak Kosong di Pilwalkot Makassar Dinilai Tragedi Politik
A
A
A
JAKARTA - Fenomena kotak kosong menang melawan pasangan calon yang diusung partai politik terjadi di Pilkada Serentak 2018. Salah satunya kotak kosong menang di Pemilihan Wali Kota dan calon Wali Kota Makassar.
Pasangan Munafri Arifudin-Andi Rahmatika Dewi (Appi-Icu) harus mengakui keunggulan kotak kosong melalui metode hitung cepat atau Quick Count yang digelar lembaga survei digelar oleh Celebes Research Center (CRC). Diketahui kotak kosong meraih 53,47%, sedangkan Appi-Cicu 46,53%. (Baca: Kolom Kosong Berpeluang Menang di Pilwalkot Makassar)
Merespons fenomena ini, Direktur Eksekutif Parameter Politik Indonesia, Adi Prayitno menganggap bahwa kemenangan kotak kosong adalah tragedi politik. "Ini tamparan keras bagi parpol untuk mengusung calon yang betul-betul diterima rakyat," ujar Adi saat dihubungi SINDOnews, Kamis (28/6/2018).
Adi mengatakan, sulit untuk menjelaskan lebih lanjut mengenai fenomena kotak kosong menang di pilkada. Menurut dia, meski baru menang versi hitung cepat setidaknya fenomena tersebut memberikan gambaran baru, bahwa pemilih di Indonesia cukup rasional dan cerdas dalam menentukan pilihan.
"Habis bahasa untuk menjelaskan fenomena kemenangan kolom kosong. Yang jelas ini adalah kemenangan rakyat dan kekalahan oligarki parpol," pungkasnya.
Pasangan Munafri Arifudin-Andi Rahmatika Dewi (Appi-Icu) harus mengakui keunggulan kotak kosong melalui metode hitung cepat atau Quick Count yang digelar lembaga survei digelar oleh Celebes Research Center (CRC). Diketahui kotak kosong meraih 53,47%, sedangkan Appi-Cicu 46,53%. (Baca: Kolom Kosong Berpeluang Menang di Pilwalkot Makassar)
Merespons fenomena ini, Direktur Eksekutif Parameter Politik Indonesia, Adi Prayitno menganggap bahwa kemenangan kotak kosong adalah tragedi politik. "Ini tamparan keras bagi parpol untuk mengusung calon yang betul-betul diterima rakyat," ujar Adi saat dihubungi SINDOnews, Kamis (28/6/2018).
Adi mengatakan, sulit untuk menjelaskan lebih lanjut mengenai fenomena kotak kosong menang di pilkada. Menurut dia, meski baru menang versi hitung cepat setidaknya fenomena tersebut memberikan gambaran baru, bahwa pemilih di Indonesia cukup rasional dan cerdas dalam menentukan pilihan.
"Habis bahasa untuk menjelaskan fenomena kemenangan kolom kosong. Yang jelas ini adalah kemenangan rakyat dan kekalahan oligarki parpol," pungkasnya.
(kri)