Komunitas Etnis Batak Desak Sistem Transportasi Danau Toba Diperbaiki
A
A
A
JAKARTA - Horas Halak Hita (H3) salah satu komunitas etnis Batak lintas agama mendesak seluruh pemangku kepentingan membenahi sistim pelayanan dan transportasi Danau Toba.Desakan ini dilakukan menyusul musibah tenggelamnya Kapal Motor (KM) Sinar Bangun di Danau Toba pada Selasa, 18 Juni 2018 lalu.
Koordinator H3Dumoly F Pardede dalam siaran persnya Minggu (24/6/2018) mengatakan, tuntutan dan desakan ini disampaikan sebagai bentuk kepedulian salah satu stake holder yang konsen terhadap perkembangan Bona Pasongit.
"H3 sangat berkepentingan dan bahkan berjuang bagi perkembangan kualitas keamanan dan kenyaman pelancong yang sedang berlibur di Danau Toba," ujar Dumoly F Pardede.
Dumoly mengatakan, dengan semakin ditingkatkannnya keamanan dan keselamatan wisatawan yang sedang berlibur di Danau Toba, maka ini semakin meningkatkan roda perekonomian masyarakat disekitar Dana Toba, bahkan seluruh Bona Pasongit.
Untuk itu, komunitas H3 juga mendesak aparat berwenang segera melakukan pemeriksaan dan audit menyeluruh atas tragedi tenggelamnya KM Sinar Bangun.
Menurut Dumoly, perlu penegakan hukum dan peraturan yang memiliki efek jera, tegas namun terukur sehingga para penyelenggara fasilitas angkutan kapal di Danau Toba tidak asal jadi dan tanpa standar dalam melayani penumpang.
"Perlu dibuatkan standard keamanan dan kenyaman bagi para pelancong. Hal ini tentu saja pada gilirannya akan meningkatkan kepercayaan masyarakat akan kenyamanan dan keamanan dalam berlibur di danau Toba yang sama-sama kita cintai ini," tegas Dumoly.
Koordinator H3Dumoly F Pardede dalam siaran persnya Minggu (24/6/2018) mengatakan, tuntutan dan desakan ini disampaikan sebagai bentuk kepedulian salah satu stake holder yang konsen terhadap perkembangan Bona Pasongit.
"H3 sangat berkepentingan dan bahkan berjuang bagi perkembangan kualitas keamanan dan kenyaman pelancong yang sedang berlibur di Danau Toba," ujar Dumoly F Pardede.
Dumoly mengatakan, dengan semakin ditingkatkannnya keamanan dan keselamatan wisatawan yang sedang berlibur di Danau Toba, maka ini semakin meningkatkan roda perekonomian masyarakat disekitar Dana Toba, bahkan seluruh Bona Pasongit.
Untuk itu, komunitas H3 juga mendesak aparat berwenang segera melakukan pemeriksaan dan audit menyeluruh atas tragedi tenggelamnya KM Sinar Bangun.
Menurut Dumoly, perlu penegakan hukum dan peraturan yang memiliki efek jera, tegas namun terukur sehingga para penyelenggara fasilitas angkutan kapal di Danau Toba tidak asal jadi dan tanpa standar dalam melayani penumpang.
"Perlu dibuatkan standard keamanan dan kenyaman bagi para pelancong. Hal ini tentu saja pada gilirannya akan meningkatkan kepercayaan masyarakat akan kenyamanan dan keamanan dalam berlibur di danau Toba yang sama-sama kita cintai ini," tegas Dumoly.
(vhs)