Demokrat: Hubungan SBY dan Gatot Nurmantyo Sangat Erat
A
A
A
JAKARTA - Partai Demokrat memiliki penafsiran tersendiri menanggapi sikap mantan Panglima TNI Jenderal Purnawirawan Gatot Nurmantyo yang mencium tangan mantan Presiden Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) saat acara berbuka puasa di kediaman pengusaha Chairul Tanjung, akhir pekan lalu.
Wakil Ketua Umum Partai Demokrat Syarief Hasan menilai apa yang dilakukan Gatot dalam kaitan hubungan junior dan senior. "Itu hubungan antara senior dan junior. Karena bagaimanapun juga Pak Gatot ini pernah dibina oleh Pak SBY," ujar Syarief Hasan di Kompleks Parlemen, Senayan, Jakarta, Senin (4/6/2018).
Dia menambahkan, Gatot pernah menjadi Kepala Staf TNI Angkatan Darat (KSAD) di era Pemerintahan SBY. Dia melanjutkan, ikatan moral di TNI sangat kuat antara junior dan senior atau atasan dengan prajurit.
"Sangat erat. Jadi kemarin momen yang kita saksikan itu menurut saya hubungan emosional antara seorang senior dan junior. Jangan diartikan yang lain-lain dulu lah," kata anggota Komisi I DPR ini.
Sebelumnya, Gatot melalui akun Twitternya menjelaskan alasannya mencium tangan SBY. "Saya ini prajurit, lahir dari keluarga prajurit, dan kini, saya pensiun setelah melengkapi bakti saya pada negara. Orang yang saya cium tangannya ini sudah seperti orang tua saya, Pak @SBYudhoyono memimpin bangsa ini 10 tahun sebagai Presiden," tulis Gatot melalui akun Twitternya, @Nurmantyo_Gatot, Minggu 3 Juni 2018. (Baca juga: Cium Tangan SBY, Ini Penjelasan Gatot Nurmantyo )
Tanpa menjelaskan secara gamblang, Gatot mengakui diberikan kesempatan banyak oleh SBY. "Saya diberi kesempatan banyak oleh beliau. Dalam suasana Ramadhan mari kita berdoa, Semoga Allah memberi beliau keberkahan umur ... Aamin," kata Gatot.
Wakil Ketua Umum Partai Demokrat Syarief Hasan menilai apa yang dilakukan Gatot dalam kaitan hubungan junior dan senior. "Itu hubungan antara senior dan junior. Karena bagaimanapun juga Pak Gatot ini pernah dibina oleh Pak SBY," ujar Syarief Hasan di Kompleks Parlemen, Senayan, Jakarta, Senin (4/6/2018).
Dia menambahkan, Gatot pernah menjadi Kepala Staf TNI Angkatan Darat (KSAD) di era Pemerintahan SBY. Dia melanjutkan, ikatan moral di TNI sangat kuat antara junior dan senior atau atasan dengan prajurit.
"Sangat erat. Jadi kemarin momen yang kita saksikan itu menurut saya hubungan emosional antara seorang senior dan junior. Jangan diartikan yang lain-lain dulu lah," kata anggota Komisi I DPR ini.
Sebelumnya, Gatot melalui akun Twitternya menjelaskan alasannya mencium tangan SBY. "Saya ini prajurit, lahir dari keluarga prajurit, dan kini, saya pensiun setelah melengkapi bakti saya pada negara. Orang yang saya cium tangannya ini sudah seperti orang tua saya, Pak @SBYudhoyono memimpin bangsa ini 10 tahun sebagai Presiden," tulis Gatot melalui akun Twitternya, @Nurmantyo_Gatot, Minggu 3 Juni 2018. (Baca juga: Cium Tangan SBY, Ini Penjelasan Gatot Nurmantyo )
Tanpa menjelaskan secara gamblang, Gatot mengakui diberikan kesempatan banyak oleh SBY. "Saya diberi kesempatan banyak oleh beliau. Dalam suasana Ramadhan mari kita berdoa, Semoga Allah memberi beliau keberkahan umur ... Aamin," kata Gatot.
(dam)