PB PMII Dukung Polri Berantas Terorisme Sampai Akar-akarnya
A
A
A
JAKARTA - Menanggapi rentetan aksi terorisme yang terjadi belakangan ini, Pengurus Besar Pergerakan Mahasiswa Islam Indonesia (PB PMII) menyerahkan dukungan kepada Polri untuk memberantas terorisme sampai ke akar-akarnya.
Dukungan tersebut disampaikan langsung Wasekjen Bidang Keagamaan PB PMII, Faikar Romdhon ke Mabes Polri pada Selasa (22/5/2018). Menurut Faikar, dukungan tersebut bukan hanya berasal dari kader PMII, melainkan dari seluruh masyarakat yang menolak aksi terorisme.
"Penggalangan dukungan sudah kami lakukan sejak Minggu 20 Mei 2018 di bundaran HI pada saat car free day," kata Faikar.
Dalam dukungan yang diserahkan, Faikar meminta pemerintah sesegara mungkin memutus mata rantai radikalisme yang mempengaruhi mahasiswa dan pelajar. Menurutnya, radikalisme yang menyerang calon generasi penerus bangsa adalah gerbang awal terjadinya aksi terorisme yang mengatasnamakan agama.
"Berbagai penelitian menyebutkan 23,4% mahasiswa dan 23% siswa sekolah menyetujui aksi jihad, bahkan ada pula penelitian yang angkanya mencapai 39%. Pemerintah harus serius menangani hal semcam ini. Jika dibiarkan, maka aksi terorisme akan terus terjadi di Indonesia," ucapnya.
Selain berbagai hal di atas, Faikar juga menyebutkan pihaknya akan terus menerus membantu kepolisian untuk mengkampanyekan kepada masyarakat agar tidak takut menghadapi terorisme.
"Sebagai organisasi yang berwawasn Islam washatiyyan kami berjanji akan selalu membantu mendukung kepolisian melawan terorisme, minimal dengan berbagai kampanye agar masyarakat tidak takut menghadapi terorisme," tuturnya.
Dia menyebut bahwa pada saat dirinya menyerahkan dukungan pada pihak kepolisian, ada teman-temannya yang melakukan kampanye untuk melawan terorisme di Patung Kuda Arjuna Wiwaha di Persimpangan Jalan MH Thamrin-Medan Merdeka.
"Saat ini, juga ada sahabat-sahabat lain dari PB PMII yang mengkampanyekan pada masyarakat agar tidak takut menghadapi terorisme dengan cara membagikan takjil, stiker, dan rilis kepada para pengguna jalan di Patung Kuda Arjuna Wiwaha," tambahnya.
Menurut Faikar, ke depannya akan ada aksi-aksi lain yang dilakukan untuk terus mengkampanyekan kepada masyarakat agar tidak takut menghadapi terorisme, karena menurutnya tujuan dari terorisme adalah untuk menimbilkan kepanikan di tengah masyarakat sehingga akan terjadi chaos.
"Ke depan kami akan terus melakukan aksi-aksi semacam ini, agar masyarakat tahu masih ada pihak yang berani menentang terorisme, sehingga mereka tidak panik dan berani bersama-sama melawan terorisme," pungkasnya.
Dukungan tersebut disampaikan langsung Wasekjen Bidang Keagamaan PB PMII, Faikar Romdhon ke Mabes Polri pada Selasa (22/5/2018). Menurut Faikar, dukungan tersebut bukan hanya berasal dari kader PMII, melainkan dari seluruh masyarakat yang menolak aksi terorisme.
"Penggalangan dukungan sudah kami lakukan sejak Minggu 20 Mei 2018 di bundaran HI pada saat car free day," kata Faikar.
Dalam dukungan yang diserahkan, Faikar meminta pemerintah sesegara mungkin memutus mata rantai radikalisme yang mempengaruhi mahasiswa dan pelajar. Menurutnya, radikalisme yang menyerang calon generasi penerus bangsa adalah gerbang awal terjadinya aksi terorisme yang mengatasnamakan agama.
"Berbagai penelitian menyebutkan 23,4% mahasiswa dan 23% siswa sekolah menyetujui aksi jihad, bahkan ada pula penelitian yang angkanya mencapai 39%. Pemerintah harus serius menangani hal semcam ini. Jika dibiarkan, maka aksi terorisme akan terus terjadi di Indonesia," ucapnya.
Selain berbagai hal di atas, Faikar juga menyebutkan pihaknya akan terus menerus membantu kepolisian untuk mengkampanyekan kepada masyarakat agar tidak takut menghadapi terorisme.
"Sebagai organisasi yang berwawasn Islam washatiyyan kami berjanji akan selalu membantu mendukung kepolisian melawan terorisme, minimal dengan berbagai kampanye agar masyarakat tidak takut menghadapi terorisme," tuturnya.
Dia menyebut bahwa pada saat dirinya menyerahkan dukungan pada pihak kepolisian, ada teman-temannya yang melakukan kampanye untuk melawan terorisme di Patung Kuda Arjuna Wiwaha di Persimpangan Jalan MH Thamrin-Medan Merdeka.
"Saat ini, juga ada sahabat-sahabat lain dari PB PMII yang mengkampanyekan pada masyarakat agar tidak takut menghadapi terorisme dengan cara membagikan takjil, stiker, dan rilis kepada para pengguna jalan di Patung Kuda Arjuna Wiwaha," tambahnya.
Menurut Faikar, ke depannya akan ada aksi-aksi lain yang dilakukan untuk terus mengkampanyekan kepada masyarakat agar tidak takut menghadapi terorisme, karena menurutnya tujuan dari terorisme adalah untuk menimbilkan kepanikan di tengah masyarakat sehingga akan terjadi chaos.
"Ke depan kami akan terus melakukan aksi-aksi semacam ini, agar masyarakat tahu masih ada pihak yang berani menentang terorisme, sehingga mereka tidak panik dan berani bersama-sama melawan terorisme," pungkasnya.
(maf)