Amerika Serikat Siap Bantu Indonesia Ungkap Dalang Aksi Teror
A
A
A
SEMARANG - Pemerintah Amerika Serikat (AS) ikut mengutuk rentetan serangan teroris yang melanda wilayah Indonesia, khususnya yang terjadi di tiga gereja di Surabaya.
Wakil Duta Besar Amerika Serikat (AS) untuk Indonesia, Erin Mckee menegaskan aksi terorisme tersebut secara otomatis telah menyerang perdamaian yang sudah terbangun.
"Amerika Serikat sangat menentang terorisme. Amerika Serikat berdiri bersama rakyat Indonesia," kata Erin Mckee di sela menghadiri acara serah terima Helikopter Apache AH-46E di Skadron 11 Serbu, Lanumad Ahmad Yani, Semarang, Jawa Tengah, Rabu (16/5/2018)
Menurut dia, Indonesia dan AS sudah menjalin kerja sama sejak bertahun-tahun lalu dalam upaya pemberantasan terorisme. “Sebab itu, Pemerintah Amerika Serikat siap memberikan bantuan berkaitan dengan investigasi dan pengungkapan dalang di balik aksi teror ini,” tuturnya.
Di sisi lain, Erin Mckee menyatakan Pemerintah AS tidak menerbitkan larangan bagi warganya untuk berkunjung ke Indonesia, menyusul rentetan aksi teror yang terjadi hingga saat ini.
"Kami memang sempat menerbitkan security messages, namun hanya untuk hari Minggu (13 Mei 2018) saja saat kejadian aksi terorisme di Surabaya," tukas Erin.
Pihaknya juga menandaskan, sampai sejauh ini tidak ada tambahan peringatan larangan bagi warga AS yang akan berkunjung ke Indonesia. “Kedutaan Besar Amerika Serikat di Jakarta dan Konsulat Jenderal di Surabaya tetap beroperasi seperti biasa,” ungkapnya.
Wakil Duta Besar Amerika Serikat (AS) untuk Indonesia, Erin Mckee menegaskan aksi terorisme tersebut secara otomatis telah menyerang perdamaian yang sudah terbangun.
"Amerika Serikat sangat menentang terorisme. Amerika Serikat berdiri bersama rakyat Indonesia," kata Erin Mckee di sela menghadiri acara serah terima Helikopter Apache AH-46E di Skadron 11 Serbu, Lanumad Ahmad Yani, Semarang, Jawa Tengah, Rabu (16/5/2018)
Menurut dia, Indonesia dan AS sudah menjalin kerja sama sejak bertahun-tahun lalu dalam upaya pemberantasan terorisme. “Sebab itu, Pemerintah Amerika Serikat siap memberikan bantuan berkaitan dengan investigasi dan pengungkapan dalang di balik aksi teror ini,” tuturnya.
Di sisi lain, Erin Mckee menyatakan Pemerintah AS tidak menerbitkan larangan bagi warganya untuk berkunjung ke Indonesia, menyusul rentetan aksi teror yang terjadi hingga saat ini.
"Kami memang sempat menerbitkan security messages, namun hanya untuk hari Minggu (13 Mei 2018) saja saat kejadian aksi terorisme di Surabaya," tukas Erin.
Pihaknya juga menandaskan, sampai sejauh ini tidak ada tambahan peringatan larangan bagi warga AS yang akan berkunjung ke Indonesia. “Kedutaan Besar Amerika Serikat di Jakarta dan Konsulat Jenderal di Surabaya tetap beroperasi seperti biasa,” ungkapnya.
(dam)