Cara Tito Tangani Insiden Mako Brimob Patut Diacungi Jempol

Sabtu, 12 Mei 2018 - 06:14 WIB
Cara Tito Tangani Insiden Mako Brimob Patut Diacungi Jempol
Cara Tito Tangani Insiden Mako Brimob Patut Diacungi Jempol
A A A
JAKARTA - Lima anggota Polri telah menjadi korban kebrutalan narapidana teroris dalam insiden kerusuhan di Rutan Mako Brimob, Depok, Jawa Barat beberapa waktu lalu. Namun cara pendekatan Polri terhadap napiter patut diacungi jempol lantaran, mengedepankan langkah persuasif dan humanis dalam menyudahi masalah tersebut.

Plt Rektor UIN Pontianak M Syarif MA menilai, langkah Polri dalam menangani perkara tersebut tak lepas dari 'Tangan dingin' Kapolri Jenderal Tito Karnavian.

"Kita harus lihat konteks dan situasi kejadiannya. Dan saya kira langkah Kapolri sudah tepat dengan mengambil pendekatan soft approach," kata Syarif, Jumat 11 Mei 2018.

Menurutnya, dalam situasi kericuhan yang disertai penyanderaan anggota kepolisian oleh narapidana terorisme, maka pendekatan penanggulangan mesti didahulukan sebelum aksi penyergapan dan penyerangan (hard approach). Sebab jika cara yang terakhir ini justru didahulukan, sambungnya, kemungkinan besar akan memperbanyak jatuhnya korban.

"Di dalam (ruang tahanan-red) kan ada sejumlah anggota polisi yang disandera. Tentu tak bisa gegabah langsung diserang, bisa lebih fatal lagi kalau begitu," ujarnya.

Syarif melanjutkan, penanggulangan terorisme melalui pendekatan lunak memang butuh waktu, tak secepat pendekatan yang mengandalkan cara-cara kekerasan. Polisi bahkan butuh waktu sekitar 36 jam untuk mengambilalih keadaan. "Jangan salah memahami. Apalagi dengan cepatnya menuding polisi lamban dan tidak tegas," tandasnya.
(mhd)
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 0.8668 seconds (0.1#10.140)
pixels