TMP-Ansor Bertekad Lawan Hoaks dan Radikalisme

Rabu, 09 Mei 2018 - 22:18 WIB
TMP-Ansor Bertekad Lawan Hoaks dan Radikalisme
TMP-Ansor Bertekad Lawan Hoaks dan Radikalisme
A A A
SUBANG - Taruna Merah Putih (TMP) bersama Gerakan Pemuda (GP) Ansor bertekad untuk terus melawan hoaks dan radikalisme. Pasalnya, radikalisme maupun hoaks dianggap penting untuk dilawan agar keutuhan bangsa tetap terjaga.

Ketua Nahdlatul Ulama (NU) Kabupaten Subang, Asep Alamsyah mengatakan bahwa GP Ansor dan TMP telah menjalin kerja sama yang sangat baik sejak lama. Hubungan antara dua organisasi sayap Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDIP) dan Ormas PBNU itu cukup positif dalam menjaga keberagaman bangsa.

"Ini nilai positif yakni penggabungan nilai agama dan nasionalis. Apalagi sekarang ini hoax makin merajalela sehingga silaturahmi antara sesama anak bangsa harus ditingkatkan," ujar Asep dalam Gebyar Sholawat dan Tabligh Akbar bertajuk Islam Nusantara di Masjid Besar Al- Muhlisin Desa Pamanukan, Kecamatan Pamanukan, Subang, Jawa Barat, Selasa 8 Mei 2018.

Dia melanjutkan, Indonesia berdiri karena ada nilai-nilai luhur dan kebersamaan. "Yang punya negara ini tidak hanya umat muslim. Negara ini berdiri atas cita-cita bersama pendiri bangsa ini, dan itu harus kita jaga bersama-sama juga," jelas Asep yang juga sebagai ketua Panitia Pelaksana acara itu.

Hal senada dikatakan oleh Ketua Umum TMP Maruarar Sirait. Pria yang akrab disapa Ara ini mengungkapkan, GP Ansor berdiri sejak 23 April 1934 dan merupakan salah satu pilar dan bukan semata-mata bagi NU melainkan juga bagi negara ini.

Dia melanjutkan, Ansor yang menjalani resolusi jihad untuk berjuang mempertahankan Indonesia yang baru merdeka. Dia menambahkan, saat ini ibu pertiwi membutuhkan panggilan pendekar-pendekar tangguh untuk Pancasila, peranan GP Ansor kembali dirasakan.

GP Ansor berdiri paling depan melawan rongrongan yang mau mengganti Pancasila dan melakukan anarkisme dan menakut-nakuti. “Ansor senantiasa hadir menjaga Indonesia dari ideologi itu. Kegiatan tabligh akbar ini merupakan gotong royong antara Ansor dan TMP untuk menjaga Indonesia. Tentu tidak semua senang Anso dan TMP bersatu, kita harus tetap menjaga persatuan, kaum nadliyin dan nasionalis,” katanya.

Dia pun mengajak masyarakat untuk menolak takut melawan terorisme dan radikalisme. Dikatakannya, TMP belajar dari GP Ansor yang sejak dulu konsisten menjadi benteng Pancasila sejati.

Dia menuturkan, Indonesia adalah tamansari peradaban yang di dalamnya tumbuh aneka ragam, budaya, agama dan suku. Hal itu adalah anugerah Tuhan yang luar biasa.

“Menjaga anugerah itu tentunya dilakukan dengan sungguh-sunguh dengan aksi nyata dan bukan retorika. Menjaga keberagaman dan kebhinekaan harus dari hati bukan dari pidato dan slogan-slogan yang ada,” tuturnya.

Adapun acara itu dihadiri juga oleh Ketua Umum Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU) Said Aqil Siradj, Plt Bupati Subang, para kiai dan ribuan jamaah dari Pantura Subang.
(kri)
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 0.7337 seconds (0.1#10.140)