Tarik Investasi Rp3,7 T, Gorontalo Sukses Kembangkan Prukades
A
A
A
GORONTALO - Pemkab Gorontalo dinilai telah berhasil mengembangkan program produk unggulan kawasan perdesaan (Prukades) di wilayahnya. Keberhasilan itu diakui Menteri Desa, Pembangunan Daerah Tertinggal dan Transmigrasi (Mendes PDTT), Eko Putro Sandjojo saat melakukan kunjungan kerja ke Kabupaten Gorontalo, Sabtu (5/5/2018).
Pengembangan Prukades di Gorontalo yakni membuat klaster ekonomi di desa dengan fokus pada komoditi jagung dan kelapa. Pengembangan komoditas tersebut sudah dilakukan selama dua tahun terakhir.
Dalam dua tahun ini saja, Gorontalo telah berhasil mendapatkan investasi swasta sebesar Rp3,7 triliun. Beberapa waktu lalu ada penandatanganan Memorandum of Understanding (MoU) program Prukades yang menghasilkan investasi sebesar Rp47 triliun. “Salah satunya di Kabupaten Gorontalo yang sukses dengan Program Prukades ini," kata Menteri Eko.
Menteri Eko mengatakan, Progam Prukades yakni membuat klaster ekonomi di desa-desa. Desa harus fokus dengan salah satu komoditi. Pengembangan komoditas tersebut akan didukung oleh Kemendes PDTT dan 19 kementerian lainnya. Selain itu, Kemendes PDTT juga memfasilitasi pertemuan dengan dunia usaha dan perbankan agar pertumbuhan ekonomi di desa semakin meningkat.
"Di samping memberikan lapangan pekerjaan, masyarakat juga tidak perlu khawatir dengan sarana pascapanennya. Karena dengan model Prukades ini, dunia usaha akan siap berinvestasi di desa dengan membangun industri produksi dari produk unggulan itu," ujarnya.
Eko optimistis pengembangan Prukades dapat mengurangi jumlah desa tertinggal. Selain itu, dia juga yakin Prukades akan dapat mengentaskan kemiskinan serta mengurangi tingkat pengangguran di perdesaan.
"Kalau model imi kita kembangkan saya yakin pertumbuhan ekonomi di desa akan cepat sekali dan pengentasan desa tertinggal di indonesia serta pengurangan angka kemiskinan akan cepat sekali. Model Prukades juga bisa mengurani angka kasus stunting di Indonesia," jelasnya.
(poe)
Pengembangan Prukades di Gorontalo yakni membuat klaster ekonomi di desa dengan fokus pada komoditi jagung dan kelapa. Pengembangan komoditas tersebut sudah dilakukan selama dua tahun terakhir.
Dalam dua tahun ini saja, Gorontalo telah berhasil mendapatkan investasi swasta sebesar Rp3,7 triliun. Beberapa waktu lalu ada penandatanganan Memorandum of Understanding (MoU) program Prukades yang menghasilkan investasi sebesar Rp47 triliun. “Salah satunya di Kabupaten Gorontalo yang sukses dengan Program Prukades ini," kata Menteri Eko.
Menteri Eko mengatakan, Progam Prukades yakni membuat klaster ekonomi di desa-desa. Desa harus fokus dengan salah satu komoditi. Pengembangan komoditas tersebut akan didukung oleh Kemendes PDTT dan 19 kementerian lainnya. Selain itu, Kemendes PDTT juga memfasilitasi pertemuan dengan dunia usaha dan perbankan agar pertumbuhan ekonomi di desa semakin meningkat.
"Di samping memberikan lapangan pekerjaan, masyarakat juga tidak perlu khawatir dengan sarana pascapanennya. Karena dengan model Prukades ini, dunia usaha akan siap berinvestasi di desa dengan membangun industri produksi dari produk unggulan itu," ujarnya.
Eko optimistis pengembangan Prukades dapat mengurangi jumlah desa tertinggal. Selain itu, dia juga yakin Prukades akan dapat mengentaskan kemiskinan serta mengurangi tingkat pengangguran di perdesaan.
"Kalau model imi kita kembangkan saya yakin pertumbuhan ekonomi di desa akan cepat sekali dan pengentasan desa tertinggal di indonesia serta pengurangan angka kemiskinan akan cepat sekali. Model Prukades juga bisa mengurani angka kasus stunting di Indonesia," jelasnya.
(poe)