Perindo Berpotensi Menjadi Parpol Tiga Besar

Sabtu, 05 Mei 2018 - 14:35 WIB
Perindo Berpotensi Menjadi Parpol Tiga Besar
Perindo Berpotensi Menjadi Parpol Tiga Besar
A A A
JAKARTA - Survei Indikator Politik Indonesia menempatkan Partai Persatuan Indonesia (Perindo) di posisi ke-6 partai politik (parpol) pilihan rakyat. Posisi partai berlambang rajawali itu diprediksi akan terus menanjak ke tiga besar. "Partai Perindo bisa menjadi tiga besar di Pemilu 2019 dengan effort yang lebih lagi," ungkap pengamat politik Universitas Padjadjaran (Unpad) Idil Akbar, Jumat (4/5/2018).

Dosen Ilmu Politik dan Pemerintahan Unpad itu menilai, sosialisasi dan marketing politik Partai Perindo sangat efektif. Partai yang didirikan pada 8 Oktober 2014 itu memiliki berbagai program yang bersentuhan langsung dengan masyarakat luas. Seperti diketahui, Partai Perindo menggulirkan berbagai program untuk membantu dan membangun masyarakat. Mulai layanan fogging dan ambulans gratis, hingga pembagian 100.000 gerobak untuk mendongkrak kesejahteraan pedagang kecil.

"Hasilnya, Partai Perindo begitu populer di masyarakat, elektabilitasnya terdongkrak. Perolehan suara untuk Partai Perindo masih berpotensi naik lagi," tandas Idil.

Menurut dia, Partai Perindo harus semakin intens melakukan kerja nyata untuk rakyat, sehingga masyarakat benar-benar yakin Partai Perindo merupakan parpol yang layak dipilih. Idil menambahkan, Partai Perindo berpeluang besar menempatkan kader-kadernya di legislatif baik di tingkat DPRD maupun DPR.

"Partai Perindo harus fokus agar bisa lolos parliamentary threshold," ujarnya. Bahkan, kata Idil, bukan tidak mungkin kader-kader partai yang dideklarasikan 7 Februari 2015 itu menduduki kursi menteri. Menurut dia, itu tergantung dari komitmen dan komunikasi yang dibangun dengan capres yang didukung di Pilpres 2019 nanti. "Sejauh komitmen itu ada dan dirasa rasional, bisa saja kursi kabinet dinikmati Perindo. Sekali lagi dengan catatan, capres yang didukung itu menang," katanya.

Berdasarkan hasil survei Indikator Politik Indonesia yang dilakukan Maret 2018 dengan mewawancarai 1.200 responden, menempatkan Partai Perindo di posisi ke enam dengan perolehan suara 4,6%. Posisi itu mengalahkan beberapa partai lawas seperti Partai Keadilan Sejahtera (PKS) yang mendapat suara 4,0%; Partai Persatuan Pembangunan (PPP) 3,5%; Partai NasDem 2,7%; dan Partai Amanat Nasional 1,9%.

Direktur Eksekutif Indikator Politik Indonesia Burhanuddin Muhtadi sebelumnya mengatakan, berbagai lembaga survei menemukan hasil yang hampir sama. Perindo diprediksi menjadi satu-satunya parpol baru yang mampu melewati parliamentary threshold (PT) pada Pemilu 2019. "Ini partai baru (Partai Perindo) yang aman melewati parliamentary threshold dibanding partai baru lainnya," kata Burhanuddin.

Sementara itu untuk survei elektabilitas calon presiden (capres), Presiden Joko Widodo (Jokowi) masih tertinggi bila dibandingkan dengan tokoh lain, termasuk dengan Ketua Umum DPP Partai Gerindra Prabowo Subianto. Meski demikian keduanya diprediksi bakal bersaing ketat.
Jika pemilihan dilakukan hari ini, elektabilitas Jokowi mencapai 39,9%, sedangkan Prabowo Subianto menyusul dengan 12,1%. Kemudian di posisi ketiga ada Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan dengan torehan 0,9%.

Yang mengejutkan, survei menempatkan Ketua Umum DPP Partai Perindo Hary Tanoesoedibjo (HT) di posisi keempat. HT mengungguli M Zainul Majdi (Tuan Guru Bajang/TGB) dengan 0,7%, Gatot Nurmantyo 0,7%, SBY 0,6%, AHY 0,6%, Ridwan Kamil 0,3%, dan Sri Mulyani 0,2%.

Sebelumnya Cyrus Network juga merilis elektabilitas Partai Perindo sebesar 4,3% mengungguli sejumlah partai lawas, yakni Partai Keadilan Sejahtera (PKS), Partai Nasional Demokrat (NasDem), Partai Amanat Nasional (PAN), dan Partai Hati Nurani Rakyat (Hanura). Pengamat politik dari Sinergi Masyarakat untuk Demokrasi Indonesia (Sigma) Said Salahudin menilai tingginya elektabilitas Partai Perindo bisa menjadi tolok ukur keberhasilan partai berlambang rajawali tersebut untuk menempatkan wakilnya di DPR. "Kalau kita lihat trennya dari survei ke survei, Partai Perindo selalu mengalami peningkatan. Bahkan untuk pencapaiannya juga sudah melampaui parliamentary threshold dan hari ini masuk ke posisi enam besar dengan perolehan 4,6% itu," ujarnya.

Menurut dia, peningkatan tersebut dipengaruhi oleh tingkat kepercayaan publik yang tinggi terhadap partai yang baru berusia tiga tahun tersebut. Peran penting kader di daerah juga menjadi salah satu faktor pendukung yang mampu mempengaruhi pemilih dalam hasil survei. "Peningkatan terjadi itu karena adanya kepercayaan masyarakat. Faktor apa yang mempengaruhi masyarakat? Itu ada pada upaya pengurus di daerah-daerah dengan ide-ide dan gagasan-gagasan mereka," ungkapnya.

Selain itu, hasil tersebut bisa dijadikan gambaran bagi partai besutan Hary Tanoesoedibjo dalam menyiapkan strategi politik yang tepat agar bisa memenangkan Partai Perindo di Pemilu 2019 mendatang. "Hasil ini bisa menjadi ilustrasi bagi Partai Perindo untuk menyiapkan skenario strategi politik yang tepat agar bisa mempertahankan atau meningkatkan hasil ini untuk satu tahun ke depan (pemilu)," katanya.

Sekjen DPP Partai Perindo Ahmad Rofiq mengatakan, hasil survei tersebut merupakan titik awal bagi Perindo untuk melakukan konsolidasi politik menyambut Pemilu 2019. Bahkan, dia pun tidak segan menargetkan Partai Perindo untuk mendapatkan suara para pemilih dalam pemilu nantinya di angka double digit dengan mengerahkan kekuatan kadernya.

"Kami akan terus mengupayakan agar partai mendapatkan suara double digit, itu bisa tercapai dalam Pemilu 2019. Tentu dalam angka sebesar itu, ini akan menjadi motivasi kami dan ini akan menggerakkan elemen seluruh partai untuk bergerak jauh lebih keras dan maksimal," tandasnya.

Selain itu, Rofiq juga mengatakan dengan adanya hasil survei Indikator Politik Indonesia ini tidak lantas membuat seluruh kader partai cepat berpuas diri. Justru dia menyebut hasil tersebut menjadikan sebuah semangat untuk terus memberikan dedikasi kepada bangsa dan negara. "Bahwa apa yang menjadi bagian dari kerja keras ini akan didedikasikan untuk bangsa dan negara," ujarnya.
(amm)
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 0.4352 seconds (0.1#10.140)