Indonesia Jadi Negara Tamu Pameran Buku Internasional di Malaysia

Kamis, 26 April 2018 - 19:51 WIB
Indonesia Jadi Negara Tamu Pameran Buku Internasional di Malaysia
Indonesia Jadi Negara Tamu Pameran Buku Internasional di Malaysia
A A A
JAKARTA - Negeri Jiran Malaysia akan menggelar pameran buku bertaraf internasional di Kuala Lumpur. Perhelatan bertajuk Kuala Lumpur International Book Fair (KLIBF) ke-37 itu akan digelar di Putra World Trade Centre (PWTC), mulai 27 April hingga 6 Mei 2018. Indonesia bersama Arab Saudi dan Kedah terpilih sebagai Negara Tamu atau Guest of Honour di ajang pameran yang bertajuk “Lakaran Karya Merentas Peradaban Bangsa”.

Ini bukan sekadar kehormatan, tapi juga menjadi kesempatan emas untuk terus meningkatkan posisi perbukuan dan karya kreatif Indonesia di dunia internasional sekaligus menjadi yang terdepan di Asia Tenggara, selain menjadi salah satu sarana efektif bagi diplomasi budaya Indonesia. Dengan jumlah pengunjung yang diperkirakan mencapai 2 juta orang, KLIBF tercatat sebagai salah satu pameran buku terbesar di Asia Tenggara.

Kehadiran Indonesia sebagai Negeri Tamu dalam ajang KLIBF ini tak lepas dari kerja sama solid antara Ikatan Penerbit Indonesia (Ikapi), Badan Ekonomi Kreatif (Bekraf), Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan (Kemendikbud), dan Kedutaan Besar Republik Indonesia (KBRI) di Kuala Lumpur. Kerja sama erat ini menunjukkan keseriusan yang tinggi dari pihak pemerintah maupun para penerbit buku Indonesia untuk dapat menampilkan karya-karya terbaik dalam bidang literasi. “Sudah saatnya Indonesia giat menampilkan karya-karya literasi yang tak hanya mencerahkan Nusantara, tapi juga ASEAN dan dunia,” kata Ketua Panitia Husni Syawie.

Menurut salah satu wakil ketua umum Ikapi ini, Indonesia ingin terus mempererat hubungan dengan Malaysia dan negara-negara Asia Tenggara lainnya yang selama ini telah terjalin baik di bidang kreativitas, seni, budaya dan ilmu pengetahuan. “Kehadiran Indonesia pada ajang KLIBF ini akan menjadi jembatan budaya yang mengesankan bagi masyarakat literasi di ASEAN,” tambahnya.

Ketua Umum Ikapi Rosidayati Rozalina, KLIBF 2018 ini akan menjadi kesempatan untuk memperkenalkan produk-produk buku maupun nonbuku Indonesia dalam bentuk penjualan produk fisik, penjualan hak cipta, peluncuran dan promosi produk, penampilan seni budaya, serta jumpa penulis. Rosidayati menambahkan, KLIBF kali ini juga memperbesar promosi untuk konten beserta aktivitas-aktivitas di dalamnya, antara lain: story telling, workshop ilustrator, perlombaan comic strip, diskusi buku, serta meet and greet penulis.

Dukungan serius Pemerintah bagi kehadiran Indonesia sebagai Negara Tamu di ajang KLIBF datang melalui Bekraf. Sebelumnya, Bekraf juga aktif mendukung kehadiran Indonesia di Frankfurt Book Fair, Asian Festival of Children’s Content di Singapura, dan London Book Fair.

“Ini bukti Bekraf terus serius mendukung perkembangan subsektor penerbitan Indonesia untuk mendunia,” ujar Direktur Pengembangan Pasar Luar Negeri Bekraf Boni Pudjianto.

KLIBF telah diselenggarakan sejak 1981. Event ini telah menjadi ajang pertemuan para pecinta buku dengan penerbit-penerbit Malaysia dan mancanegara. Dari tahun 2013 hingga 2017, tercatat sekitar 2 juta pecinta buku mengunjungi KLIBF setiap tahunnya.
(poe)
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 0.5038 seconds (0.1#10.140)