MUI Ingatkan Masyarakat Bijak Gunakan Medsos
A
A
A
JAKARTA - Majelis Ulama Indonesia (MUI) mengingatkan dan mengajak masyarakat untuk lebih bijak dan tabayun dalam menyikapi informasi yang beredar di media sosial (medsos) belakangan ini.
Hal itu dikatakan Ketua MUI yang juga Rais Aam PBNU KH Ma'ruf Amin, saat mengunjungi Pondok Pesantren (Ponpes) An Nawawi Tanara, Serang, Banten, Senin 23 April 2018.
"Tidak benar menyimpulkan suatu kegiatan atau program dengan konteks yang tidak utuh dan tanpa data yg lengkap. Kita harus selalu tabayun ketika menerima informasi di Medsos," kata KH Ma'ruf Amin.
Dewan Pimpinan Majelis Ulama Indonesia (MUI) telah mengeluarkan pedoman bermuamalah atau bersosialisasi dengan menggunakan media. Fatwa muamalah melalui medsos ditujukan pula agar penggunaan media itu tidak menimbulkan bahaya.
"Kebencian dan permusuhan itu malah marak melalui medsos ini. Jadi pengunaan medsos dengan merusak menimbulkan bahaya," ucapnya.
"Bahaya itu harus dihilangkan maka kami mengeluarkan fatwa bermuamalah medsos. Karena kita tidak mungkin menghindari medsos ini tapi bagaimana menggunakan medsos," tambahnya.
Di sisi lain, Sekretaris Kementerian BUMN Imam Apriyanto Putro mengatakan, Kementerian BUMN selalu mendorong dan memonitor agar bantuan yang dilakukan setiap perusahaan pelat merah bisa membantu semua kalangan tanpa memandang Suku, Agama, Ras, dan Antar golongan (SARA).
"Kegiatan CSR harus menjadi langkah apresiasi atas keberagaman masyarakat Indonesia untuk saling menghargai dan menghormati. BUMN juga harus bisa langgeng bersinergi menghasilkan karya terbaik untuk bangsa," pungkasnya.
Sebelumnya, VP Corporate Communication Telkom Arif Prabowo mengatakan kegiatan CSR yang dilakukan Telkom selama ini sudah proporsional sesuai dengan keberagaman masyarakat Indonesia.
Hal itu dikatakan Ketua MUI yang juga Rais Aam PBNU KH Ma'ruf Amin, saat mengunjungi Pondok Pesantren (Ponpes) An Nawawi Tanara, Serang, Banten, Senin 23 April 2018.
"Tidak benar menyimpulkan suatu kegiatan atau program dengan konteks yang tidak utuh dan tanpa data yg lengkap. Kita harus selalu tabayun ketika menerima informasi di Medsos," kata KH Ma'ruf Amin.
Dewan Pimpinan Majelis Ulama Indonesia (MUI) telah mengeluarkan pedoman bermuamalah atau bersosialisasi dengan menggunakan media. Fatwa muamalah melalui medsos ditujukan pula agar penggunaan media itu tidak menimbulkan bahaya.
"Kebencian dan permusuhan itu malah marak melalui medsos ini. Jadi pengunaan medsos dengan merusak menimbulkan bahaya," ucapnya.
"Bahaya itu harus dihilangkan maka kami mengeluarkan fatwa bermuamalah medsos. Karena kita tidak mungkin menghindari medsos ini tapi bagaimana menggunakan medsos," tambahnya.
Di sisi lain, Sekretaris Kementerian BUMN Imam Apriyanto Putro mengatakan, Kementerian BUMN selalu mendorong dan memonitor agar bantuan yang dilakukan setiap perusahaan pelat merah bisa membantu semua kalangan tanpa memandang Suku, Agama, Ras, dan Antar golongan (SARA).
"Kegiatan CSR harus menjadi langkah apresiasi atas keberagaman masyarakat Indonesia untuk saling menghargai dan menghormati. BUMN juga harus bisa langgeng bersinergi menghasilkan karya terbaik untuk bangsa," pungkasnya.
Sebelumnya, VP Corporate Communication Telkom Arif Prabowo mengatakan kegiatan CSR yang dilakukan Telkom selama ini sudah proporsional sesuai dengan keberagaman masyarakat Indonesia.
(maf)