Wahana Baru Belajar Sejarah Dirgantara

Rabu, 25 April 2018 - 08:21 WIB
Wahana Baru Belajar Sejarah Dirgantara
Wahana Baru Belajar Sejarah Dirgantara
A A A
SLEMAN - Panglima TNI Marsekal TNI Hadi Tjahjanto kemarin meresmikan monumen pesawat TNI AU dan museum engine R Ahmad Imanullah di Museum Pusat TNI AU Dirgantara Mandala (Muspusdirla) Kompleks Lanud Adisutjipto, Yogyakarta.

Dalam monumen pesawat itu dipajang empat pesawat masing-masing C-130 Hercules, Fokker 27 TS, Il Yusin Il-14 Avia, dan F-4 Hawker Hunter. Sementara untuk museum engine, jumlahnya ada 36 yang berasal dari engine pesawat tempur, latih, angkut, dan helikopter.

Monumen dan museum itu akan melengkapi keberadaan monumen lain yang sudah ada di tempat tersebut sebelumnya. Peresmian monumen pesawat dan museum engine diawali dengan penekaan tombol sirene, dilanjutkan dengan penandatanganan prasasti dan naskah berita acara olah Panglima TNI serta penyerahan miniatur pesawat dari Panglima TNI kepada kepala Muspusdirla Kolonel Sus Dede Nasrudin dan pemberian kenang-kenangan kepada ahli waris keluarga R Ahmad Imanullah.

Marsekal TNI Hadi Tjahjanto mengatakan, monumen dan museum engine pesawat ini bukan hanya sebagai tempat untuk mengabadikan alat utama sistem persenjataan (alutsista) TNI AU semata.

Namun yang lebih penting lagi dapat menjadi wahana visual dalam pendidikan bagi generasi muda, terutama yang menyangkut dengan sejarah dan peran dari pesawat-pesawat tersebut.

“Jadi, keberadaan monumen dan museum engine pesawat ini tentunya penting, sebab tanpa adanya benda tersebut di tempat ini tentunya generasi muda tidak akan mengetahui sejarah bangsanya sendiri,” tandas Hadi.

Menurut Panglima, dengan melihat monumen ini, tentunya para generasi muda Indonesia akan tahu jika TNI AU pernah tercatat dalam sejarah sebagai angkatan udara terbesar di kawasan Asia Tenggara.

Karena itu harus terus diabadikan, apalagi sejarah yang berlangsung pada masa lalu itu juga tidak akan bisa dihapus. “Karena itu, museum ini bukan hanya harus dijaga, namun seiring dengan era digital juga harus dikembangkan dan direnovasi secara modern, diantaranya dengan membuat virtual koleksi pesawat di tempat ini sehingga orang yang akan mengetahui tinggal mengkliknya,” tandasnya.

Dankoharm atau Marsda TNI Dento Priyono mengatakan, penambahan monumen dan museum engine pesawat ini sudah sesuai dengan rencana pimpinan TNI AU yang akan melengkapi koleksi museum dengan pesawat yang pernah digunakan TNI AU dalam berbagai operasi dalam mengamankan NKRI.

Selain itu, museum juga merupakan tempat yang paling tepat untuk mengabadikan dokumen-dokumen penting tentang perjalanan TNI AU dalam pengabdiannya dari zaman dahulu hingga sekarang. (Priyo Setyawan)
(nfl)
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 0.4076 seconds (0.1#10.140)