Empat Santri Indonesia Juara Debat Internasional di Qatar
A
A
A
JAKARTA - Indonesia menyabet juara pertama dalam kejuaraan 4th International Schools Arabic Debating Championship 2018, di Doha, Qatar 7-11 April 2018.
Duta Besar Indonesia untuk Qatar, Muhammad Basri Sidehabi menyampaikan kebanggaannya atas kemenangan Indonesia dalam kejuaraan debat internasional bahasa Arab itu.
Basri mengundang peserta Indonesia di Wisma Duta untuk merayakan kemenangan tersebut.
"Kita bersyukur atas prestasi tim Indonesia menjuarai kejuaraan yang bergengsi ini. Kemenangan ini meningkatkan citra Indonesia di Qatar dan terus semangat guna menjadi generasi emas Indonesia 2045," tutur Basri, dalam siaran pers KBRI Doha kepada SINDOnews, Kamis (12/4/2018)
Ajang bergengsi yang digelar di Qatar National Convention Center Doha ini diikuti 50 negara-negara dari kawasan Amerika, Eropa, Asia, Australia dan Timur Tengah.
"Indonesia mengukir tinta emas di kancah Internasional sebagai Juara pertama International Schools Arabic Debating Championship 2018 untuk kategori non-Native di Qatar," ungkap Agung Muttaqien yang merupakan manager sekaligus pelatih tim Indonesia melalui pesan WhatsApp.
Menurut dia, peserta Indonesia juga memborong juara pertama, kedua, dan ketiga Best Speaker untuk kategori non-Native, "Alhamdulillah semalam kami diundang Pak Dubes dan Bu Dubes serta Staf KBRI Doha untuk malam bersama di Wisma Duta," ujar pengajar di Tazkia Internasional Islamic Boarding School (Tazkia IIBS) di Kota Malang, Jawa Timur ini.
Menurut Koordinator Fungsi Penerangan dan Sosial Budaya KBRI Doha, Anwar Lukman Hakim, tim Indonesia yang berasal dari santriwati Takzia IIBS ini dengan gemilang membawa sang merah putih ke atas panggung.
Tim terdiri atas Aftina Zakiyya Wafda, Aqidatul Izzha Rahayu, Nuriya Lailatus Sakinah dan Shofiah Achmad Zaky.
Indonesia berlaga pada kategori non-native speaker bersama 29 negara lainnya. Pada kategori ini, para siswa kelas 1 SMA ini berhasil meraih Juara ke-1 setelah mengalahkan Pakistan di babak final.
Tidak hanya itu, tim juga meraih predikat Best speaker kategori non-native peringkat pertama, yakni Aqidatul Izzha Rahayu. Peringkat kedua dan ketiga, masing-masing Aftina Zakiyya Wafda dan Nuriya Lailatus Sakinah.
Selain itu Universitas Islam Negeri (UIN) Maulana Malik Ibrahim, Malang juga berhasil masuk tiga besar untuk pengajuan proyek Debate Pioneer, dan memeroleh bantuan teknis dari Qatar Debate untuk mengembangkan budaya debat pada masyarakat Indonesia.
Menurut pejabat KBRI, Boy Dharmawan, Qatar Debate merupakan kegiatan Qatar Foundation dan National Debating Organization for Qatar untuk mengembangkan dan mendukung diskusi terbuka dan debat di kalangan mahasiswa dan pemuda di Qatar, kawasan Arab dan belahan dunia lainnya.
Qatar Debate yang didirikan pada tahun 2008 merupakan salah satu kegiatan yang bergengsi di Qatar karena diketuai langsung oleh Ibu Negara, Moza bint Nasser yang juga merangkap Ketua Qatar Foundation.
Qatar Debate bertujuan menciptakan warga dunia dan pemimpin di masa depan baik di Qatar atau belahan dunia lainnya melalui berbagai program debat dalam bahasa Inggris dan Arab.
Merespons hal ini, Kepala Sekolah Tazkia IIBS Malang Rois Haqiqi mengatakan, prestasi ini merupakan prestasi yang sangat membanggakan almamater dan juga Indonesia. Tidak hanya itu, dengan kedudukan kelas X maka hal ini sudah luar biasa.
Secara khusus, nantinya Tazkia IIBS Malang akan memberikan apresiasi pada empat santriwati serta guru pendampingnya. “Besar harapan kami pemerintah juga memberikan dukungan pada anak-anak yang berprestasi seperti ini,” kata Rois dalam siaran pers Takzia IIBS Malang yang diterima SINDOnews.
Duta Besar Indonesia untuk Qatar, Muhammad Basri Sidehabi menyampaikan kebanggaannya atas kemenangan Indonesia dalam kejuaraan debat internasional bahasa Arab itu.
Basri mengundang peserta Indonesia di Wisma Duta untuk merayakan kemenangan tersebut.
"Kita bersyukur atas prestasi tim Indonesia menjuarai kejuaraan yang bergengsi ini. Kemenangan ini meningkatkan citra Indonesia di Qatar dan terus semangat guna menjadi generasi emas Indonesia 2045," tutur Basri, dalam siaran pers KBRI Doha kepada SINDOnews, Kamis (12/4/2018)
Ajang bergengsi yang digelar di Qatar National Convention Center Doha ini diikuti 50 negara-negara dari kawasan Amerika, Eropa, Asia, Australia dan Timur Tengah.
"Indonesia mengukir tinta emas di kancah Internasional sebagai Juara pertama International Schools Arabic Debating Championship 2018 untuk kategori non-Native di Qatar," ungkap Agung Muttaqien yang merupakan manager sekaligus pelatih tim Indonesia melalui pesan WhatsApp.
Menurut dia, peserta Indonesia juga memborong juara pertama, kedua, dan ketiga Best Speaker untuk kategori non-Native, "Alhamdulillah semalam kami diundang Pak Dubes dan Bu Dubes serta Staf KBRI Doha untuk malam bersama di Wisma Duta," ujar pengajar di Tazkia Internasional Islamic Boarding School (Tazkia IIBS) di Kota Malang, Jawa Timur ini.
Menurut Koordinator Fungsi Penerangan dan Sosial Budaya KBRI Doha, Anwar Lukman Hakim, tim Indonesia yang berasal dari santriwati Takzia IIBS ini dengan gemilang membawa sang merah putih ke atas panggung.
Tim terdiri atas Aftina Zakiyya Wafda, Aqidatul Izzha Rahayu, Nuriya Lailatus Sakinah dan Shofiah Achmad Zaky.
Indonesia berlaga pada kategori non-native speaker bersama 29 negara lainnya. Pada kategori ini, para siswa kelas 1 SMA ini berhasil meraih Juara ke-1 setelah mengalahkan Pakistan di babak final.
Tidak hanya itu, tim juga meraih predikat Best speaker kategori non-native peringkat pertama, yakni Aqidatul Izzha Rahayu. Peringkat kedua dan ketiga, masing-masing Aftina Zakiyya Wafda dan Nuriya Lailatus Sakinah.
Selain itu Universitas Islam Negeri (UIN) Maulana Malik Ibrahim, Malang juga berhasil masuk tiga besar untuk pengajuan proyek Debate Pioneer, dan memeroleh bantuan teknis dari Qatar Debate untuk mengembangkan budaya debat pada masyarakat Indonesia.
Menurut pejabat KBRI, Boy Dharmawan, Qatar Debate merupakan kegiatan Qatar Foundation dan National Debating Organization for Qatar untuk mengembangkan dan mendukung diskusi terbuka dan debat di kalangan mahasiswa dan pemuda di Qatar, kawasan Arab dan belahan dunia lainnya.
Qatar Debate yang didirikan pada tahun 2008 merupakan salah satu kegiatan yang bergengsi di Qatar karena diketuai langsung oleh Ibu Negara, Moza bint Nasser yang juga merangkap Ketua Qatar Foundation.
Qatar Debate bertujuan menciptakan warga dunia dan pemimpin di masa depan baik di Qatar atau belahan dunia lainnya melalui berbagai program debat dalam bahasa Inggris dan Arab.
Merespons hal ini, Kepala Sekolah Tazkia IIBS Malang Rois Haqiqi mengatakan, prestasi ini merupakan prestasi yang sangat membanggakan almamater dan juga Indonesia. Tidak hanya itu, dengan kedudukan kelas X maka hal ini sudah luar biasa.
Secara khusus, nantinya Tazkia IIBS Malang akan memberikan apresiasi pada empat santriwati serta guru pendampingnya. “Besar harapan kami pemerintah juga memberikan dukungan pada anak-anak yang berprestasi seperti ini,” kata Rois dalam siaran pers Takzia IIBS Malang yang diterima SINDOnews.
(dam)