Mahasiswa FT Unnes Cetak Rekor Servis Motor Gratis 24 Jam Nonstop
A
A
A
SEMARANG - Mahasiswa Fakultas Teknik (FT) memberikan kado istimewa untuk Universitas Negeri Semarang (Unnes) menjelang Dies Natalis ke-53 pada Kamis 29 Maret mendatang.
Kado tersebut berupa raihan penghargaan dari Lembaga Prestasi dan Rekor Indonesia Dunia (Leprid) atas keberhasilan mencetak rekor servis sepeda motor gratis selama 24 jam nonstop dan konsistensi melakukan servis gratis selama 16 tahun berturut-turut.
"Saya merasa bagga atas keberhasilan mahasiswa bisa menciptakan dua rekor sekaligus, yakni pertama adalah melakukan servis gratis jitu dan hemat (jimat) selama 24 jam dan pelaksanaan servis selama 16 tahun berturut-turut," kata Dekan Fakultas Teknik Unnes, Nur Qudus, seusai menerima penghargaan dari Leprid di kampus Unnes Sekaran Gunungpati, Semarang, Selasa (27/3/2018)
Nur Qudus menjelaskan, setiap tahun mahasiswa Teknik Mesin rutin menggelar servis gratis untuk menyambut Dies Natalis Unnes.
Menurut dia, piihak kampus selalu memberikan dorongan atas inovasi, inisiasi dan kreativitas mahasiswa untuk melakukan pengabadian kepada masyarakat.
"Dengan kegiatan ini, mereka bisa praktik langsung dan memberikan manfaat bagi masyarakat," ujarnya.
Servis gratis dimulai pukul 08.45 WIB, Senin 26 Maret 2018 dan berakhir pada Selasa 27 Maret 2018 pukul 08.45 WIB, dengan total 360 motor yang berhasil diservis. Dalam pemecahan rekor servis, melibatkan 63 mahasiswa dari FT Mesin Unnes.
"Selama 24 jam nonstop para mahasiswa tak kenal lelah memberikan pelayanan, total ada 360 motor yang berhasil di servis gratis yang didukung penuh oleh Pertamina," tuturnya.
Pendiri dan Direktur Lembaga Prestasi Rekor Indonesia Dunia (Leprid), Paulus Pangka mengungkapkan, penghargaan diberikan kepada FT Unnes berdasar nilai-nilai dan etos kerja mahasiswa FT Unnes, yang konsisten dan kontinyu menggelar servis gratis selama 16 tahun berturut-turut.
“Bahkan mereka bekerja dengan baik, walaupun 24 jam dilakukan para mahasiswa ini tetap menjunjung tinggi disiplin dan mengedepankan keamanan serta mengaplikasikan standarisasi bengkel resmi, tidak bermain handphone ataupun merokok,” ungkap Paulus.
Dengan penghargaan tersebut, dia mengharapkan bisa menggugah insan Indonesia terutama generasi muda untuk lebih berprestasi dalam bidang masing-masing.
Kado tersebut berupa raihan penghargaan dari Lembaga Prestasi dan Rekor Indonesia Dunia (Leprid) atas keberhasilan mencetak rekor servis sepeda motor gratis selama 24 jam nonstop dan konsistensi melakukan servis gratis selama 16 tahun berturut-turut.
"Saya merasa bagga atas keberhasilan mahasiswa bisa menciptakan dua rekor sekaligus, yakni pertama adalah melakukan servis gratis jitu dan hemat (jimat) selama 24 jam dan pelaksanaan servis selama 16 tahun berturut-turut," kata Dekan Fakultas Teknik Unnes, Nur Qudus, seusai menerima penghargaan dari Leprid di kampus Unnes Sekaran Gunungpati, Semarang, Selasa (27/3/2018)
Nur Qudus menjelaskan, setiap tahun mahasiswa Teknik Mesin rutin menggelar servis gratis untuk menyambut Dies Natalis Unnes.
Menurut dia, piihak kampus selalu memberikan dorongan atas inovasi, inisiasi dan kreativitas mahasiswa untuk melakukan pengabadian kepada masyarakat.
"Dengan kegiatan ini, mereka bisa praktik langsung dan memberikan manfaat bagi masyarakat," ujarnya.
Servis gratis dimulai pukul 08.45 WIB, Senin 26 Maret 2018 dan berakhir pada Selasa 27 Maret 2018 pukul 08.45 WIB, dengan total 360 motor yang berhasil diservis. Dalam pemecahan rekor servis, melibatkan 63 mahasiswa dari FT Mesin Unnes.
"Selama 24 jam nonstop para mahasiswa tak kenal lelah memberikan pelayanan, total ada 360 motor yang berhasil di servis gratis yang didukung penuh oleh Pertamina," tuturnya.
Pendiri dan Direktur Lembaga Prestasi Rekor Indonesia Dunia (Leprid), Paulus Pangka mengungkapkan, penghargaan diberikan kepada FT Unnes berdasar nilai-nilai dan etos kerja mahasiswa FT Unnes, yang konsisten dan kontinyu menggelar servis gratis selama 16 tahun berturut-turut.
“Bahkan mereka bekerja dengan baik, walaupun 24 jam dilakukan para mahasiswa ini tetap menjunjung tinggi disiplin dan mengedepankan keamanan serta mengaplikasikan standarisasi bengkel resmi, tidak bermain handphone ataupun merokok,” ungkap Paulus.
Dengan penghargaan tersebut, dia mengharapkan bisa menggugah insan Indonesia terutama generasi muda untuk lebih berprestasi dalam bidang masing-masing.
(dam)