Partai Golkar Rumuskan Strategi Pemberdayaan Perempuan di Politik
A
A
A
JAKARTA - Strategi pemberdayaan perempuan di politik dirumuskan pengurus Partai Golkar bidang pemberdayaan perempuan. Sebab, perempuan memiliki potensi yang luar biasa, sehingga diperlukan strategi khusus untuk memaksimalkan potensinya.
Hal tersebut yang mendasari bidang Pemberdayaan Perempuan Partai Golkar menggelar diskusi bersama para organisasi perempuan Golkar di Kantor Dewan Pimpinan Pusat (DPP) Partai Golkar, Slipi, Jakarta Barat, Rabu (7/2/2018). Adapun diskusi itu dipimpin langsung oleh Ketua bidang Pemberdayaan Perempuan Hetifah Sjaifudian.
Ketua Umum Gerakan Perempuan Persatuan Kosgoro (GP2K) Nurlela Azhar menyampaikan visi misi organisasinya dalam diskusi itu, dan upaya menarik simpati perempuan di antaranya dengan menggalakkan sektor wirausaha bagi perempuan.
"Kita bekali para perempuan dengan keterampilan dan kemandirian, bisa dengan wirausaha, di antaranya kita bisa bekerja sama dengan PNM (Permodalan Nasional Madani)," ujar Nurlela.
Sebab, keterampilan itu dianggap sangat penting untuk membuat para perempuan lebih percaya diri untuk tampil, hingga akhirnya mau bergabung di politik.
Sementara itu, Sekretaris Jenderal Al-Hidayah Sekarwati pun menyampaikan bahwa Al-Hidayah aktif dalam menghimpun kekuatan perempuan muslimah dan menyelenggarakan beberapa kegiatan sosial. "Seperti bidang kesehatan, pendidikan, dan hubungan luar. Contohnya sekarang ini kami sedang mengupayakan Gerakan 1.000 Mukena," kata Sekarwati dalam kesempatan sama.
Ketua Bidang Pemberdayaan Perempuan Partai Golkar Hetifah Sjaifudian pun menanggapi positif sejumlah masukan itu. Anggota DPR RI Dapil Kalimantan Timur dan Kalimantan Utara ini menegaskan bahwa saat ini perempuan harus merapatkan barisan berjuang bersama memaksimalkan kader perempuan.
"Ada lima hal penting yaitu penguatan diri, penguatan partai, penguatan politik, penguatan kebijakan, dan penguatan pemilih. Semua harus sinergi," kata dia menyemangati.
Hadir pada pertemuan ini organisasi perempuan Golkar di antaranya: Kesatuan Perempuan Partai Golkar (KPPG), Gerakan Perempuan Persatuan Kosgoro (GP2K), Satuan Karya (Satkar) Ulama, Satkar MDI (Majelis Dakwah Islam) Perempuan, Krida Wanita Swadiri Indonesia (KWSI), Pengajian Al-Hidayah, Gerakan Perempuan MKGR, dan Himpunan Wanita Karya (HWK).
Hal tersebut yang mendasari bidang Pemberdayaan Perempuan Partai Golkar menggelar diskusi bersama para organisasi perempuan Golkar di Kantor Dewan Pimpinan Pusat (DPP) Partai Golkar, Slipi, Jakarta Barat, Rabu (7/2/2018). Adapun diskusi itu dipimpin langsung oleh Ketua bidang Pemberdayaan Perempuan Hetifah Sjaifudian.
Ketua Umum Gerakan Perempuan Persatuan Kosgoro (GP2K) Nurlela Azhar menyampaikan visi misi organisasinya dalam diskusi itu, dan upaya menarik simpati perempuan di antaranya dengan menggalakkan sektor wirausaha bagi perempuan.
"Kita bekali para perempuan dengan keterampilan dan kemandirian, bisa dengan wirausaha, di antaranya kita bisa bekerja sama dengan PNM (Permodalan Nasional Madani)," ujar Nurlela.
Sebab, keterampilan itu dianggap sangat penting untuk membuat para perempuan lebih percaya diri untuk tampil, hingga akhirnya mau bergabung di politik.
Sementara itu, Sekretaris Jenderal Al-Hidayah Sekarwati pun menyampaikan bahwa Al-Hidayah aktif dalam menghimpun kekuatan perempuan muslimah dan menyelenggarakan beberapa kegiatan sosial. "Seperti bidang kesehatan, pendidikan, dan hubungan luar. Contohnya sekarang ini kami sedang mengupayakan Gerakan 1.000 Mukena," kata Sekarwati dalam kesempatan sama.
Ketua Bidang Pemberdayaan Perempuan Partai Golkar Hetifah Sjaifudian pun menanggapi positif sejumlah masukan itu. Anggota DPR RI Dapil Kalimantan Timur dan Kalimantan Utara ini menegaskan bahwa saat ini perempuan harus merapatkan barisan berjuang bersama memaksimalkan kader perempuan.
"Ada lima hal penting yaitu penguatan diri, penguatan partai, penguatan politik, penguatan kebijakan, dan penguatan pemilih. Semua harus sinergi," kata dia menyemangati.
Hadir pada pertemuan ini organisasi perempuan Golkar di antaranya: Kesatuan Perempuan Partai Golkar (KPPG), Gerakan Perempuan Persatuan Kosgoro (GP2K), Satuan Karya (Satkar) Ulama, Satkar MDI (Majelis Dakwah Islam) Perempuan, Krida Wanita Swadiri Indonesia (KWSI), Pengajian Al-Hidayah, Gerakan Perempuan MKGR, dan Himpunan Wanita Karya (HWK).
(maf)