Zumi Zola Tersangka, Bima Arya: Cobaan Musibah Luar Biasa
A
A
A
BOGOR - Wakil Ketua Umum Partai Amanat Nasional (PAN) Bima Arya Sugiarto mengaku prihatin terhadap kasus dugaan kasus korupsi yang menjerat Zumi Zola, yang juga kader PAN.
"Sebagai sahabat, saya sedih. Ini cobaan musibah luar biasa. Saya harapkan keadilan bisa ditegakan," ujar Bola di Balai Kota Bogor, Jawa Barat, Jumat (2/2/2019).
Menurut Wali Kota Bogor itu, Zola merupakan teman diskusi dan tempat bertukar pikiran terkait pengelolaan daerah. Zola dikatakannya juga telah meraih banyak prestasi sepanjang memimpin Kabupaten Tanjung Jabung Timur dan Provinsi Gubernur Jambi.
Oleh karena itu, Bima terkejut ketika mendengar Zola ditetapkan sebagai tersangka oleh Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK).
Dia menduga Zola terkena jebakan terkait birokrasi. "Bagi saya, jebakan (birokrasi-red) itu ada di mana-mana. Kadang kita tidak tahu jebakan dan kadang tidak tahu. Untuk setiap paraf (tanda tangan-red) harus hati-hati betul," katanya. (Baca juga: KPK Resmi Tetapkan Zumi Zola Tersangka Suap Rp6 Miliar )
Bima mengungkapkan telah berupaya untuk mencegah terjadinya korupsi di lingkungan Pemerintah Kota Bogor, salah satunya melalui penerapan teknologi.
"Supaya tidak ada masalah berpotensi melawan hukum karena semuanya sudah terencanakan dan menggunakan teknologi," ucapnya.
"Sebagai sahabat, saya sedih. Ini cobaan musibah luar biasa. Saya harapkan keadilan bisa ditegakan," ujar Bola di Balai Kota Bogor, Jawa Barat, Jumat (2/2/2019).
Menurut Wali Kota Bogor itu, Zola merupakan teman diskusi dan tempat bertukar pikiran terkait pengelolaan daerah. Zola dikatakannya juga telah meraih banyak prestasi sepanjang memimpin Kabupaten Tanjung Jabung Timur dan Provinsi Gubernur Jambi.
Oleh karena itu, Bima terkejut ketika mendengar Zola ditetapkan sebagai tersangka oleh Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK).
Dia menduga Zola terkena jebakan terkait birokrasi. "Bagi saya, jebakan (birokrasi-red) itu ada di mana-mana. Kadang kita tidak tahu jebakan dan kadang tidak tahu. Untuk setiap paraf (tanda tangan-red) harus hati-hati betul," katanya. (Baca juga: KPK Resmi Tetapkan Zumi Zola Tersangka Suap Rp6 Miliar )
Bima mengungkapkan telah berupaya untuk mencegah terjadinya korupsi di lingkungan Pemerintah Kota Bogor, salah satunya melalui penerapan teknologi.
"Supaya tidak ada masalah berpotensi melawan hukum karena semuanya sudah terencanakan dan menggunakan teknologi," ucapnya.
(dam)