Sebagian Wilayah Manado Diprediksi Tertutup Awan Saat Gerhana Bulan
A
A
A
MANADO - Gerhana bulan total yang akan berlangsung Rabu (31/1/2018) dapat diamati di Indonesia pada awal malam hingga tengah malam.
Wilayah Indonesia yang dapat mengamati keseluruhan proses gerhana bulan total adalah Jawa Timur, Kalimantan, Sulawesi, Bali, Nusa Tenggara Barat, Nusa Tenggara Timur, Maluku, Maluku Utara dan Papua.
Untuk di Manado, Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG) akan melakukan pengamatan gerhana bulan di kantor BMKG Stasiun Geofisika Manado, Jalan Harapan Nomor 42, Winangun, Manado.
Kepala Seksi Data dan Informasi BMKG Stasiun Geofisika Manado, Edward Henrry Mengko menjelaskan, sebenarnya fenomena ini dapat dilihat dengan mata telanjang, dan secara matematis dapat dihitung bahwa untuk semua lokasi di wilayah Provinsi Sulawesi Utara seharusnya dapat melihat seluruh tahapan gerhana bulan.
“Kendalanya untuk pengamatan gerhana bulan total besok adalah cuaca di sebagian wilayah di Sulut berpeluang tertutup awan tebal dan sebagian lainnya berpeluang hujan,” ujar Edward, Selasa 30 Januari 2018.
Meski demikian, Edward mudah-mudahan besok tetap bisa diberikan cuaca cerah, dan diperkenankan Tuhan untuk dapat melihat fenomena gerhana bulan total ini.
Deputi Bidang Geofisika BMKG, Muhamad Sadly menjelaskan definisi dari gerhana bulan total adalah peristiwa ketika terhalanginya cahaya matahari oleh bumi sehingga cahayanya tidak sampai ke bulan.
Peristiwa ini hanya terjadi pada saat bulan purnama dan dapat diprediksi sebelumnya. “Gerhana total ini akan berlangsung selama 1 jam 16,8 menit, dan durasi ini merupakan salah satu durasi totalitas terlama dalam abad ini,” katanya.
Wilayah Indonesia yang dapat mengamati keseluruhan proses gerhana bulan total adalah Jawa Timur, Kalimantan, Sulawesi, Bali, Nusa Tenggara Barat, Nusa Tenggara Timur, Maluku, Maluku Utara dan Papua.
Untuk di Manado, Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG) akan melakukan pengamatan gerhana bulan di kantor BMKG Stasiun Geofisika Manado, Jalan Harapan Nomor 42, Winangun, Manado.
Kepala Seksi Data dan Informasi BMKG Stasiun Geofisika Manado, Edward Henrry Mengko menjelaskan, sebenarnya fenomena ini dapat dilihat dengan mata telanjang, dan secara matematis dapat dihitung bahwa untuk semua lokasi di wilayah Provinsi Sulawesi Utara seharusnya dapat melihat seluruh tahapan gerhana bulan.
“Kendalanya untuk pengamatan gerhana bulan total besok adalah cuaca di sebagian wilayah di Sulut berpeluang tertutup awan tebal dan sebagian lainnya berpeluang hujan,” ujar Edward, Selasa 30 Januari 2018.
Meski demikian, Edward mudah-mudahan besok tetap bisa diberikan cuaca cerah, dan diperkenankan Tuhan untuk dapat melihat fenomena gerhana bulan total ini.
Deputi Bidang Geofisika BMKG, Muhamad Sadly menjelaskan definisi dari gerhana bulan total adalah peristiwa ketika terhalanginya cahaya matahari oleh bumi sehingga cahayanya tidak sampai ke bulan.
Peristiwa ini hanya terjadi pada saat bulan purnama dan dapat diprediksi sebelumnya. “Gerhana total ini akan berlangsung selama 1 jam 16,8 menit, dan durasi ini merupakan salah satu durasi totalitas terlama dalam abad ini,” katanya.
(dam)