LSI: Perindo Partai Baru yang Punya Daya Tarik
A
A
A
JAKARTA - Lingkaran Survei Indonesia (LSI) Denny JA menemukan gejala baru terkait elektabilitas partai politik yang dianggap sebagai pendatang baru calon peserta pemilu 2019.
Temuan LSI menyebutkan Partai Persatuan Indonesia (Perindo) sebagai partai baru dianggap cukup memperoleh dukungan pemilih.
"Pada survei Januari 2018, elektabilitas Perindo sebesar 3,0%. Perolehan dukungan ini jauh lebih baik dibanding dengan partai-partai lama seperti PKPI dan PBB," kata Peneliti LSI, Rully Akbar dalam rilis surveinya, Rabu (24/1/2018).
Bahkan kata Rully, di survei ini, Hanura sebagai partai yang pada pemilu sebelumnya berhasil masuk parlemen, elektabilitasnya dibawah Perindo. Partai baru lainnya yaitu PSI memperoleh dukungan dibawah 2%. PKPI dan PBB pun memperoleh dukungan di bawah 2%.
Rully menjelaskan, ada dua faktor untuk mencermati kenapa partai yang dipimpin Hary Tanoesoedibjo sebagai partai baru bisa menarik dukungan pemilih?
Pertama kata dia, karena faktor public expose yang masif. Perindo dianggap aktif dan intens melakukan kampanye pengenalan Perindo di berbagai media massa maupun media sosial.
Kedua, dengan dukungan dana yang kuat, Perindo juga aktif melakukan penggalangan dukungan. Menurutnya, Partai baru maupun partai lama papan bawah, jika ingin bersaing dan lolos parlemen, membutuhkan isu dan program yang dikampanyekan secara aktif sehingga mampu menarik simpati pemilih.
"Selain itu, partai-partai ini harus mempunyai figur yang kuat dan populer sehingga bisa menjadi magnet bagi pemilih untuk memilih partainya. Kuat tidaknya magnet figur akan menentukan tinggi rendahnya rating partai," ujarnya.
Survei nasional ini adalah survei nasional reguler LSI Denny JA. Responden sebanyak 1200 dipilih berdasarkan multi stage random sampling. Wawancara tatap muka dengan responden dilakukan serentak di 34 provinsi dari tanggal 7 sampai tanggal 14 Januari 2018.
Survei ini dibiayai sendiri sebagai bagian layanan publik LSI Denny JA. Margin of error plus minus 2.9 persen. Survei dilengkapi dengan riset kualitatif seperti FGD, media analisis, dan depth interview narasumber.
Temuan LSI menyebutkan Partai Persatuan Indonesia (Perindo) sebagai partai baru dianggap cukup memperoleh dukungan pemilih.
"Pada survei Januari 2018, elektabilitas Perindo sebesar 3,0%. Perolehan dukungan ini jauh lebih baik dibanding dengan partai-partai lama seperti PKPI dan PBB," kata Peneliti LSI, Rully Akbar dalam rilis surveinya, Rabu (24/1/2018).
Bahkan kata Rully, di survei ini, Hanura sebagai partai yang pada pemilu sebelumnya berhasil masuk parlemen, elektabilitasnya dibawah Perindo. Partai baru lainnya yaitu PSI memperoleh dukungan dibawah 2%. PKPI dan PBB pun memperoleh dukungan di bawah 2%.
Rully menjelaskan, ada dua faktor untuk mencermati kenapa partai yang dipimpin Hary Tanoesoedibjo sebagai partai baru bisa menarik dukungan pemilih?
Pertama kata dia, karena faktor public expose yang masif. Perindo dianggap aktif dan intens melakukan kampanye pengenalan Perindo di berbagai media massa maupun media sosial.
Kedua, dengan dukungan dana yang kuat, Perindo juga aktif melakukan penggalangan dukungan. Menurutnya, Partai baru maupun partai lama papan bawah, jika ingin bersaing dan lolos parlemen, membutuhkan isu dan program yang dikampanyekan secara aktif sehingga mampu menarik simpati pemilih.
"Selain itu, partai-partai ini harus mempunyai figur yang kuat dan populer sehingga bisa menjadi magnet bagi pemilih untuk memilih partainya. Kuat tidaknya magnet figur akan menentukan tinggi rendahnya rating partai," ujarnya.
Survei nasional ini adalah survei nasional reguler LSI Denny JA. Responden sebanyak 1200 dipilih berdasarkan multi stage random sampling. Wawancara tatap muka dengan responden dilakukan serentak di 34 provinsi dari tanggal 7 sampai tanggal 14 Januari 2018.
Survei ini dibiayai sendiri sebagai bagian layanan publik LSI Denny JA. Margin of error plus minus 2.9 persen. Survei dilengkapi dengan riset kualitatif seperti FGD, media analisis, dan depth interview narasumber.
(maf)