Kontes Mencari Pemimpin Daerah Terbaik Dimulai
A
A
A
JAKARTA - Tahapan Pilkada 2018 mulai memasuki tahap krusial. Ratusan calon kepala daerah baik di tingkat provinsi dan kabupaten/kota telah menyelesaikan tahap pendaftaran dan harus mulai menyusun strategi pemenangan.
Proses pendaftaran yang dimulai Senin (8/1/2018) telah berakhir tepat dini hari tadi. Sejumlah pasangan calon telah memastikan batas minimal dukungan dan menyerahkan berkas persyaratan ke kantor Komisi Pemilihan Umum (KPU) di wilayah masing-masing.
Di Jawa Tengah, pendaftaran calon gubernur dan calon wakil gubernur ditutup dengan kedatangan pasangan Sudirman Said dan Ida Fauziah. Pasangan yang diusung Partai Gerindra, Partai Kebangkitan Bangsa, Partai Amanat Nasional, dan Partai Keadilan Sejahtera ini mengawali prosesi pendaftaran dengan doa bersama di Masjid Raya Baiturahman Simpanglima. Dengan diiringi lantunan salawat oleh ratusan pendukungnya, kedua pasangan ini kemudian berjalan kaki menuju kantor KPU Jawa Tengah. Sepanjang jalan, banyak warga yang berebut untuk berfoto maupun sekadar berjabat tangan dengan Sudirman Said dan Ida.
Tiba di kantor KPU sekitar pukul 17.30 WIB dengan dipimpin oleh Kiai Yusuf Khudhori (Gus Yusuf), paslon Sudirman Said-Ida Fauziah menyerahkan berkas pencalonan. Dan setelah dilakukan verifikasi faktual, berkas pencalonan dinyatakan komplet dan bisa diterima oleh KPU.
Kepada awak media, Sudirman Said mengaku bersama dengan Ida Fauziah bakal mampu menggaet mayoritas suara perempuan di Jawa Tengah pada Pilgub Jateng 2018. Dia mengakui menjatuhkan pilihannya pada mantan pengurus pusat Fatayat karena beberapa faktor, di antaranya selain PKB memiliki kursi terbanyak kedua di DPRD Jateng sebanyak 13 kursi, sosok Ida Fauziah merupakan politikus yang andal. Pernah tercatat sebagai anggota DPR termuda saat pemimpin sidang pada 1999.
"Lebih dari 50 % pemilih di Jawa Tengah merupakan kaum perempuan. Dari data yang dirilis KPU, jumlah DPT di Jawa Tengah berjumlah 27.088.692 dan pemilih perempuan sebanyak 13.568.256," katanya.
Ketua DPW PKB Yusuf Khudhori mengaku Jawa Tengah masih tertinggal jauh dengan provinsi lain sepeti Jabar dan Jatim. Oleh karena itu dibutuhkan pemimpin yang mampu berakselerasi secara cepat untuk mengejar ketertinggalan. "Dipasangkannya Ida Fauziah menjadi wakil Pak Sudirman Said adalah amanah dari para kiai. Diharapkan mampu memberikan warna-warna ke-NU-an dalam pemerintah, dalam membangun Jateng lebih baik," tandasnya.
Dengan pendaftaran pasangan Sudirman Said dan Ida Fauziah, Pemilihan Gubernur Jawa Tengah bakal diikuti dua pasangan calon. Sebelumnya pasangan Ganjar Pranowo-Taj Yasin Maimoen telah terlebih dahulu mendaftarkan diri ke KPU Jawa Tengah. Pasangan ini diusung oleh PDI Perjuangan, PPP, Demokrat, NasDem, dan Golkar.
Kemarin pasangan ini menyempatkan diri sowan ke ulama karismatik KH Maimoen Zubair di PP Al-Anwar Sarang, Rembang. Dalam kesempatan tersebut, Mbah Maimoen–sapaan akrab KH Maimoen Zubair, meminta Ganjar-Gus Yasin mewaspadai berbagai fitnah atau black campaign yang biasanya muncul di sekitar pilkada. Ketika fitnah terjadi, Mbah Moen meminta harus disikapi dengan baik.
Ulama karismatik ini mengatakan berani maju dalam pilkada harus berani menghadapi fitnah, termasuk berani kalah. Mbah Moen juga berpesan agar Ganjar Pranowo melanjutkan kepemimpinan di periode kedua. Menurutnya, jabatan periode pertama itu pembuka, belum ada kesempurnaan, sehingga dibutuhkan pada periode berikutnya. "Sama dengan Tuhan membuat bumi empat hari tapi dibagi dalam dua tahap. Ahad Senin mengumpulkan bahan dan menyediakan pembangunan pertama, disempurnakan Selasa-Rabu," katanya.
Di Jawa Timur, pemilihan gubernur resmi diikuti oleh dua pasangan yakni Khofifah Indar Parawansa-Emil Dardak yang diusung oleh koalisi Demokrat, PPP, PAN, Nasdem, Golkar, PKPI dan Partai Hanura serta Pasangan Saifullah Yusuf-Puti Guntur Soekarnoputra Kedua pasangan ini sama-sama mendaftar di hari terakhir waktu pendaftaran. Pasangan Khofifah-Emil lebih dulu mendaftarkan diri. Dengan memakai setelan baju serbaputih, mereka datang mendaftar dengan dikawal ribuan simpatisan yang memadati Jalan Raya Tenggilis, Surabaya, Rabu (10/1/2018).
Ketua KPU Jatim Eko Sasmito menuturkan, paslon yang datang langsung kami arahkan ke meja pendaftaran. Banyaknya pendukung yang ikut mengawal membuat seluruh halaman KPU penuh sesak. "Tapi semua tetap kondusif. Saat ini pendaftaran sudah kami terima," ujar Eko.
Khofifah dan Emil datang tepat pukul 10.50 WIB setelah sebelumnya berkumpul di Pondok Pesantren Amanatul Ummah. Rombongan sempat berziarah terlebih dahulu ke makam suami Khofifah yang ada di Jemursari. Sementara itu, di sepanjang jalan menuju KPU Jatim Jalan Raya Tenggilis sejak pukul 09.00 WIB sudah dipadati massa. Mereka ingin menyaksikan Soekarwo (Pakde Karwo) mendaftarkan pasangan Khofifah-Emil untuk maju di Pilgub Jatim 2018. "Saya ingin melihat apakah benar Pakde Karwo itu dukung Bu Khofifah di Pilgub nanti," kata Prayitno, salah satu mahasiswa yang datang di KPU Jatim.
Seusai proses pendaftaran, Khofifah menyampaikan akan mempercepat proses pembangunan di Jawa Timur yang saat berjalan dengan baik. Ikhtiar yang sudah dilakukannya beserta semua partai pendukung sudah bulat untuk meneruskan kepemimpinan. "Partisipasi masyarakat yang tinggi sejalan dengan ikhtiar kami. Kita harus bangkitkan masyarakat kita," ungkapnya.
Sementara Gerimis yang berlangsung sejak sore, mengiringi Saifullah Yusuf-Puti Guntur Soekarno saat tiba di ke Komisi Pemilihan Umum (KPU) Jatim Jalan Raya Tenggilis sekitar pukul 21.10 WIB untuk mendaftar sebagai calon gubernur (cagub) dan calon wakil gubernur (cawagub) Jawa Timur (Jatim). Pendaftaran pasangan ini tiga jam menjelang penutupan pendaftaran bakal pasangan calon yang akan ditutup tepat pukul 00.00 WIB.
Gus Ipul datang dengan mengenakan baju putih dipadu dengan celana hitam serta mengenakan peci hitam. Sementara putih mengenakan pakaian dan kerudung merah. Mepetnya waktu pendaftaran yang dilakukan pasangan yang diusung PKB, PDIP, PKS dan Partai Gerindra ini karena sebelumnya harus mengikuti serangkaian acara. Sebelum berangkat ke KPU Jatim, Gus Ipul-Puti Guntur Soekarno mengikuti Doa Bersama di Kantor DPW PKB. Setelah itu, dilanjutkan mengikuti acara peringatan HUT PDIP di Kantor DPD PDIP Jatim.
Gus Ipul dalam kesempatan ini menyatakan, keputusan dipasangkannya dirinya dengan Puti Guntur Soekarno di Pilgub Jatim 2018 merupakan takdir. Pihaknya sendiri tidak menyangka akan berdampingan dengan cucu dari presiden pertama Republik Indonesia ini. "Tidak ada rencana, bahkan sampai detik terakhir. Dan yang pasti, tanpa ada campur tangan dari Allah SWT maka ini tak akan terjadi," katanya.
Di Jawa Barat, Tubagus (TB) Hasanudin dan Anton Charliyan menjadi pasangan terakhir yang mendaftar ke KPU Jabar. Pasangan TB Hasanudin dan Anton Charliyan (Hasanah) datang ke KPU naik jip merah menyala. Tiba di kantor KPU Jabar sekitar pukul 15.00 WIB, pasangan Hasanah langsung menuju aula Kantor KPU Jabar untuk menyerahkan berkas persyaratan pendaftaran pasangan cagub-cawagub Jabar. TB Hasanudin mengapresiasi KPU Jabar dalam pelaksanaan pendaftaran cagub-cawagub Jabar.
Menurut dia, sambutan yang diberikan KPU Jabar cukup menarik dengan suasana yang penuh kehangatan. Dia menilai KPU Jabar berhasil mengemas pendaftaran pasangan cagub-cawagub Jabar menjadi acara yang menarik. "Kami dibawa ke arah yang ceria. Kami ucapkan terima kasih ke seluruh jajaran KPU. Ini harus terus dilanjutkan," tutur Hasanudin seusai mendaftar.
Sementara itu, Anton Charliyan berharap pelaksanaan Pilgub Jabar 2018 tidak memecah belah persatuan dan kesatuan bangsa. Perasaan saling benci di antara tim pemenangan, terutama pendukung, kata Anton harus dihilangkan agar Pilgub Jabar 2018 menghasilkan pemimpin Jabar yang berkualitas. "Mari kedepankan demokrasi yang sehat, bukan penuh kampanye hitam. Tidak lebih banyak fitnah, hoax, tapi adu gagasan," sebut Anton seraya meyakinkan pasangan Hasanah sudah memenuhi seluruh persyaratan pendaftaran pasangan bakal cagub-cawagub Jabar yang ditetapkan KPU Jabar.
Diketahui, Pilgub Jabar 2018 diikuti empat pasangan cagub-cawagub. Selain TB Hasanudin-Anton Charliyan yang diusung PDIP, pasangan lainnya adalah Ridwan Kamil-Uu Ruzhanul Ulum yang diusung NasDem, PKB, PPP, dan Hanura; Deddy Mizwar-Dedi Mulyadi yang diusung Golkar dan Demokrat; serta Sudrajat-Ahmad Syaikhu yang diusung Gerindra, PKS, dan PAN.
Dari Medan, pasangan calon Djarot Saiful Hidayat dan Sihar Sitorus menjadi kandidat terakhir yang mendaftarkan diri ke kantor KPU. Pasangan ini resmi diusung oleh koalisi PDIP dan PPP. Dari pantauan di lokasi, pasangan ini tiba sekitar pukul 16.15 WIB dengan menumpangi becak bermotor. Terlihat juga masyarakat berpakaian adat Karo dengan tarian menyambut kedatangan Djarot-Sihar tersebut. Setelah tiba di KPU Sumut, pasangan Djarot-Sihar langsung menuju lantai dua untuk menyerahkan berkas pendaftaran. “Kedua pasangan calon masih menyerahkan berkas pendaftaran di lantai dua," ujar Komisioner KPU Sumut Benget Silitonga.
Dengan pendaftaran Djarot-Sihar ini, Pilgub Sumatera Utara resmi diikuti oleh tiga pasangan calon. Selain Djarot-Sihar dua pasangan calon yang telah mendaftar terlebih dulu adalah pasangan Edy Rahmayadi-Musa Rajeksha, yang diusung koalisi Partai Golkar, Partai Gerindra, Partai Keadilan Sejahtera, Partai Amanat Nasional, dan Partai NasDem serta pasangan JE Saragih-Ancen Selian yang diusung koalisi Demokrat, PKB, dan PKPI.
Proses pendaftaran yang dimulai Senin (8/1/2018) telah berakhir tepat dini hari tadi. Sejumlah pasangan calon telah memastikan batas minimal dukungan dan menyerahkan berkas persyaratan ke kantor Komisi Pemilihan Umum (KPU) di wilayah masing-masing.
Di Jawa Tengah, pendaftaran calon gubernur dan calon wakil gubernur ditutup dengan kedatangan pasangan Sudirman Said dan Ida Fauziah. Pasangan yang diusung Partai Gerindra, Partai Kebangkitan Bangsa, Partai Amanat Nasional, dan Partai Keadilan Sejahtera ini mengawali prosesi pendaftaran dengan doa bersama di Masjid Raya Baiturahman Simpanglima. Dengan diiringi lantunan salawat oleh ratusan pendukungnya, kedua pasangan ini kemudian berjalan kaki menuju kantor KPU Jawa Tengah. Sepanjang jalan, banyak warga yang berebut untuk berfoto maupun sekadar berjabat tangan dengan Sudirman Said dan Ida.
Tiba di kantor KPU sekitar pukul 17.30 WIB dengan dipimpin oleh Kiai Yusuf Khudhori (Gus Yusuf), paslon Sudirman Said-Ida Fauziah menyerahkan berkas pencalonan. Dan setelah dilakukan verifikasi faktual, berkas pencalonan dinyatakan komplet dan bisa diterima oleh KPU.
Kepada awak media, Sudirman Said mengaku bersama dengan Ida Fauziah bakal mampu menggaet mayoritas suara perempuan di Jawa Tengah pada Pilgub Jateng 2018. Dia mengakui menjatuhkan pilihannya pada mantan pengurus pusat Fatayat karena beberapa faktor, di antaranya selain PKB memiliki kursi terbanyak kedua di DPRD Jateng sebanyak 13 kursi, sosok Ida Fauziah merupakan politikus yang andal. Pernah tercatat sebagai anggota DPR termuda saat pemimpin sidang pada 1999.
"Lebih dari 50 % pemilih di Jawa Tengah merupakan kaum perempuan. Dari data yang dirilis KPU, jumlah DPT di Jawa Tengah berjumlah 27.088.692 dan pemilih perempuan sebanyak 13.568.256," katanya.
Ketua DPW PKB Yusuf Khudhori mengaku Jawa Tengah masih tertinggal jauh dengan provinsi lain sepeti Jabar dan Jatim. Oleh karena itu dibutuhkan pemimpin yang mampu berakselerasi secara cepat untuk mengejar ketertinggalan. "Dipasangkannya Ida Fauziah menjadi wakil Pak Sudirman Said adalah amanah dari para kiai. Diharapkan mampu memberikan warna-warna ke-NU-an dalam pemerintah, dalam membangun Jateng lebih baik," tandasnya.
Dengan pendaftaran pasangan Sudirman Said dan Ida Fauziah, Pemilihan Gubernur Jawa Tengah bakal diikuti dua pasangan calon. Sebelumnya pasangan Ganjar Pranowo-Taj Yasin Maimoen telah terlebih dahulu mendaftarkan diri ke KPU Jawa Tengah. Pasangan ini diusung oleh PDI Perjuangan, PPP, Demokrat, NasDem, dan Golkar.
Kemarin pasangan ini menyempatkan diri sowan ke ulama karismatik KH Maimoen Zubair di PP Al-Anwar Sarang, Rembang. Dalam kesempatan tersebut, Mbah Maimoen–sapaan akrab KH Maimoen Zubair, meminta Ganjar-Gus Yasin mewaspadai berbagai fitnah atau black campaign yang biasanya muncul di sekitar pilkada. Ketika fitnah terjadi, Mbah Moen meminta harus disikapi dengan baik.
Ulama karismatik ini mengatakan berani maju dalam pilkada harus berani menghadapi fitnah, termasuk berani kalah. Mbah Moen juga berpesan agar Ganjar Pranowo melanjutkan kepemimpinan di periode kedua. Menurutnya, jabatan periode pertama itu pembuka, belum ada kesempurnaan, sehingga dibutuhkan pada periode berikutnya. "Sama dengan Tuhan membuat bumi empat hari tapi dibagi dalam dua tahap. Ahad Senin mengumpulkan bahan dan menyediakan pembangunan pertama, disempurnakan Selasa-Rabu," katanya.
Di Jawa Timur, pemilihan gubernur resmi diikuti oleh dua pasangan yakni Khofifah Indar Parawansa-Emil Dardak yang diusung oleh koalisi Demokrat, PPP, PAN, Nasdem, Golkar, PKPI dan Partai Hanura serta Pasangan Saifullah Yusuf-Puti Guntur Soekarnoputra Kedua pasangan ini sama-sama mendaftar di hari terakhir waktu pendaftaran. Pasangan Khofifah-Emil lebih dulu mendaftarkan diri. Dengan memakai setelan baju serbaputih, mereka datang mendaftar dengan dikawal ribuan simpatisan yang memadati Jalan Raya Tenggilis, Surabaya, Rabu (10/1/2018).
Ketua KPU Jatim Eko Sasmito menuturkan, paslon yang datang langsung kami arahkan ke meja pendaftaran. Banyaknya pendukung yang ikut mengawal membuat seluruh halaman KPU penuh sesak. "Tapi semua tetap kondusif. Saat ini pendaftaran sudah kami terima," ujar Eko.
Khofifah dan Emil datang tepat pukul 10.50 WIB setelah sebelumnya berkumpul di Pondok Pesantren Amanatul Ummah. Rombongan sempat berziarah terlebih dahulu ke makam suami Khofifah yang ada di Jemursari. Sementara itu, di sepanjang jalan menuju KPU Jatim Jalan Raya Tenggilis sejak pukul 09.00 WIB sudah dipadati massa. Mereka ingin menyaksikan Soekarwo (Pakde Karwo) mendaftarkan pasangan Khofifah-Emil untuk maju di Pilgub Jatim 2018. "Saya ingin melihat apakah benar Pakde Karwo itu dukung Bu Khofifah di Pilgub nanti," kata Prayitno, salah satu mahasiswa yang datang di KPU Jatim.
Seusai proses pendaftaran, Khofifah menyampaikan akan mempercepat proses pembangunan di Jawa Timur yang saat berjalan dengan baik. Ikhtiar yang sudah dilakukannya beserta semua partai pendukung sudah bulat untuk meneruskan kepemimpinan. "Partisipasi masyarakat yang tinggi sejalan dengan ikhtiar kami. Kita harus bangkitkan masyarakat kita," ungkapnya.
Sementara Gerimis yang berlangsung sejak sore, mengiringi Saifullah Yusuf-Puti Guntur Soekarno saat tiba di ke Komisi Pemilihan Umum (KPU) Jatim Jalan Raya Tenggilis sekitar pukul 21.10 WIB untuk mendaftar sebagai calon gubernur (cagub) dan calon wakil gubernur (cawagub) Jawa Timur (Jatim). Pendaftaran pasangan ini tiga jam menjelang penutupan pendaftaran bakal pasangan calon yang akan ditutup tepat pukul 00.00 WIB.
Gus Ipul datang dengan mengenakan baju putih dipadu dengan celana hitam serta mengenakan peci hitam. Sementara putih mengenakan pakaian dan kerudung merah. Mepetnya waktu pendaftaran yang dilakukan pasangan yang diusung PKB, PDIP, PKS dan Partai Gerindra ini karena sebelumnya harus mengikuti serangkaian acara. Sebelum berangkat ke KPU Jatim, Gus Ipul-Puti Guntur Soekarno mengikuti Doa Bersama di Kantor DPW PKB. Setelah itu, dilanjutkan mengikuti acara peringatan HUT PDIP di Kantor DPD PDIP Jatim.
Gus Ipul dalam kesempatan ini menyatakan, keputusan dipasangkannya dirinya dengan Puti Guntur Soekarno di Pilgub Jatim 2018 merupakan takdir. Pihaknya sendiri tidak menyangka akan berdampingan dengan cucu dari presiden pertama Republik Indonesia ini. "Tidak ada rencana, bahkan sampai detik terakhir. Dan yang pasti, tanpa ada campur tangan dari Allah SWT maka ini tak akan terjadi," katanya.
Di Jawa Barat, Tubagus (TB) Hasanudin dan Anton Charliyan menjadi pasangan terakhir yang mendaftar ke KPU Jabar. Pasangan TB Hasanudin dan Anton Charliyan (Hasanah) datang ke KPU naik jip merah menyala. Tiba di kantor KPU Jabar sekitar pukul 15.00 WIB, pasangan Hasanah langsung menuju aula Kantor KPU Jabar untuk menyerahkan berkas persyaratan pendaftaran pasangan cagub-cawagub Jabar. TB Hasanudin mengapresiasi KPU Jabar dalam pelaksanaan pendaftaran cagub-cawagub Jabar.
Menurut dia, sambutan yang diberikan KPU Jabar cukup menarik dengan suasana yang penuh kehangatan. Dia menilai KPU Jabar berhasil mengemas pendaftaran pasangan cagub-cawagub Jabar menjadi acara yang menarik. "Kami dibawa ke arah yang ceria. Kami ucapkan terima kasih ke seluruh jajaran KPU. Ini harus terus dilanjutkan," tutur Hasanudin seusai mendaftar.
Sementara itu, Anton Charliyan berharap pelaksanaan Pilgub Jabar 2018 tidak memecah belah persatuan dan kesatuan bangsa. Perasaan saling benci di antara tim pemenangan, terutama pendukung, kata Anton harus dihilangkan agar Pilgub Jabar 2018 menghasilkan pemimpin Jabar yang berkualitas. "Mari kedepankan demokrasi yang sehat, bukan penuh kampanye hitam. Tidak lebih banyak fitnah, hoax, tapi adu gagasan," sebut Anton seraya meyakinkan pasangan Hasanah sudah memenuhi seluruh persyaratan pendaftaran pasangan bakal cagub-cawagub Jabar yang ditetapkan KPU Jabar.
Diketahui, Pilgub Jabar 2018 diikuti empat pasangan cagub-cawagub. Selain TB Hasanudin-Anton Charliyan yang diusung PDIP, pasangan lainnya adalah Ridwan Kamil-Uu Ruzhanul Ulum yang diusung NasDem, PKB, PPP, dan Hanura; Deddy Mizwar-Dedi Mulyadi yang diusung Golkar dan Demokrat; serta Sudrajat-Ahmad Syaikhu yang diusung Gerindra, PKS, dan PAN.
Dari Medan, pasangan calon Djarot Saiful Hidayat dan Sihar Sitorus menjadi kandidat terakhir yang mendaftarkan diri ke kantor KPU. Pasangan ini resmi diusung oleh koalisi PDIP dan PPP. Dari pantauan di lokasi, pasangan ini tiba sekitar pukul 16.15 WIB dengan menumpangi becak bermotor. Terlihat juga masyarakat berpakaian adat Karo dengan tarian menyambut kedatangan Djarot-Sihar tersebut. Setelah tiba di KPU Sumut, pasangan Djarot-Sihar langsung menuju lantai dua untuk menyerahkan berkas pendaftaran. “Kedua pasangan calon masih menyerahkan berkas pendaftaran di lantai dua," ujar Komisioner KPU Sumut Benget Silitonga.
Dengan pendaftaran Djarot-Sihar ini, Pilgub Sumatera Utara resmi diikuti oleh tiga pasangan calon. Selain Djarot-Sihar dua pasangan calon yang telah mendaftar terlebih dulu adalah pasangan Edy Rahmayadi-Musa Rajeksha, yang diusung koalisi Partai Golkar, Partai Gerindra, Partai Keadilan Sejahtera, Partai Amanat Nasional, dan Partai NasDem serta pasangan JE Saragih-Ancen Selian yang diusung koalisi Demokrat, PKB, dan PKPI.
(amm)