Puluhan Anak Muda Ikuti Sekolah Kepemimpinan KBFP 2018
A
A
A
JAKARTA - Sekolah Pemimpin Muda Kader Bangsa Fellowship Program (KBFP) kembali digelar pada Februari 2018.
Sebanyak 50 anak muda pilihan dari berbagai penjuru kota di Indonesia akan berkumpul di Jakarta selama satu minggu untuk mengikuti pelatihan kepemimpinan dan kewirausahaan KBFP Angkatan ke-7 yang rencananya digelar mulai 7 Februari 2018.
Founder KBFP, Dimas Oky Nugroho mengatakan, tujuan diselenggarakannya kegiatan ini untuk ikut mempersiapkan anak-anak muda sebagai calon pemimpin yang memegang teguh nilai-nilai kebangsaan dan antikorupsi serta bervisi Indonesia yang bersatu, maju, dan sejahtera.
Melalui KBFP 7, generasi muda, khususnya para millenials juga dibekali kemampuan untuk membangun konektivitas yang positif antarsesama anak bangsa.
"Serta dengan para tokoh dan institusi kunci yang dapat membantu pembentukan karakter, pengetahuan dan jejaring yang mereka butuhkan sebagai akses untuk berkembang," tutur Dimas di Jakarta dalam keterangan tertulisnya, Jumat (29/12).
KBFP 7 akan mengusung tema Mengantisipasi Konvergensi Media Membangun Masa Depan Indonesia.
Staf Khusus Kepala Kantor Kepresidenan ini menjelaskan para peserta akan diberikan materi di kelas oleh pemateri berkualitas dan dipertemukan dengan tokoh-tokoh bangsa yang akan memberikan motivasi dalam membangun dan memimpin bangsa.
Bagi anak muda berusia 25 hingga 35 tahun yang ingin bergabung dalam kursus singkat kepemimpinan muda ini dapat mendaftarkan diri dengan cara menyerahkan biodata dan sejumlah persyaratan lainnya. Untuk informasi lebih lengkap, calon peserta bisa mengunjungi situs www.kader-bangsa.org.
Sejak tahun 2011, KBFP telah mencetak enam angkatan kader bangsa. Alumninya kini tersebar dan telah berkiprah menjadi pemimpin komunitas serta pemimpin di sejumlah institusi daerah sampai tingkat nasional.
Mereka juga menjadi pembentuk opini yang berpengaruh dan menjadi teladan di lingkungannya masing-masing.
KBFP telah menjadi medium efektif merajut kebersamaan dan kerja sama dalam konteks masyarakat majemuk yang dibutuhkan Indonesia.
Dimas mengungkapkan, fokus KBFP adalah mendorong keterlibatan anak muda, menjaga kohesi bangsa, membangun kehidupan publik yang bersih dan anti korupsi, menjaga independensi, kapasitas dan integritas, memelihara keberagaman, melawan radikalisme.
Tidak hanya itu, KBFP juga berupaya membangun bangsa melalui inisiatif-inisiatif mandiri yang progresif.
Sebanyak 50 anak muda pilihan dari berbagai penjuru kota di Indonesia akan berkumpul di Jakarta selama satu minggu untuk mengikuti pelatihan kepemimpinan dan kewirausahaan KBFP Angkatan ke-7 yang rencananya digelar mulai 7 Februari 2018.
Founder KBFP, Dimas Oky Nugroho mengatakan, tujuan diselenggarakannya kegiatan ini untuk ikut mempersiapkan anak-anak muda sebagai calon pemimpin yang memegang teguh nilai-nilai kebangsaan dan antikorupsi serta bervisi Indonesia yang bersatu, maju, dan sejahtera.
Melalui KBFP 7, generasi muda, khususnya para millenials juga dibekali kemampuan untuk membangun konektivitas yang positif antarsesama anak bangsa.
"Serta dengan para tokoh dan institusi kunci yang dapat membantu pembentukan karakter, pengetahuan dan jejaring yang mereka butuhkan sebagai akses untuk berkembang," tutur Dimas di Jakarta dalam keterangan tertulisnya, Jumat (29/12).
KBFP 7 akan mengusung tema Mengantisipasi Konvergensi Media Membangun Masa Depan Indonesia.
Staf Khusus Kepala Kantor Kepresidenan ini menjelaskan para peserta akan diberikan materi di kelas oleh pemateri berkualitas dan dipertemukan dengan tokoh-tokoh bangsa yang akan memberikan motivasi dalam membangun dan memimpin bangsa.
Bagi anak muda berusia 25 hingga 35 tahun yang ingin bergabung dalam kursus singkat kepemimpinan muda ini dapat mendaftarkan diri dengan cara menyerahkan biodata dan sejumlah persyaratan lainnya. Untuk informasi lebih lengkap, calon peserta bisa mengunjungi situs www.kader-bangsa.org.
Sejak tahun 2011, KBFP telah mencetak enam angkatan kader bangsa. Alumninya kini tersebar dan telah berkiprah menjadi pemimpin komunitas serta pemimpin di sejumlah institusi daerah sampai tingkat nasional.
Mereka juga menjadi pembentuk opini yang berpengaruh dan menjadi teladan di lingkungannya masing-masing.
KBFP telah menjadi medium efektif merajut kebersamaan dan kerja sama dalam konteks masyarakat majemuk yang dibutuhkan Indonesia.
Dimas mengungkapkan, fokus KBFP adalah mendorong keterlibatan anak muda, menjaga kohesi bangsa, membangun kehidupan publik yang bersih dan anti korupsi, menjaga independensi, kapasitas dan integritas, memelihara keberagaman, melawan radikalisme.
Tidak hanya itu, KBFP juga berupaya membangun bangsa melalui inisiatif-inisiatif mandiri yang progresif.
(dam)