Vaksinasi, Gizi Cukup, dan Pendidikan Bagian Kasih Sayang Ibu
A
A
A
JAKARTA - Peringatan Hari Ibu Nasional sebagai momentum penting untuk meningkatkan peran ibu dalam memberikan vaksinasi, kecukupan gizi, dan pendidikan bagi anak-anak.
Peran seorang Ibu sangatlah penting dalam segala aspek kehidupan anak. Bahkan peran vital itu sudah dimulai sejak anak masih dalam kandungan.
"Masa depan anak itu sangat bergantung pada peran ibunya," ucap Menteri Koordinator Bidang Pembangunan Manusia dan Kebudayaan (Menko PMK) Puan Maharani sebelum mengikuti puncak Peringatan Hari Ibu (PHI) di Raja Ampat, Papua Barat, (22/12/2017), seperti dalam keterangan tertulis yang diterima SINDOnews.
Peringatan Hari Ibu di Raja Ampat dihadiri Presiden Joko Widodo serta sembilan menteri perempuan Kabinet Kerja. Hadir pula Gubernur Papua Barat Dominggus Mandacan, Bupati Raja Ampat Marcus Wanma, dan beberapa tokoh adat lainnya.
Puan mengaku sangat bahagia atas diperingatinya Hari Ibu. Menurut dia, rasa sayang ibu kepada anak-anaknya itu sangat besar dan tiada ternilai harganya.
"Ada begitu banyak pengorbanan ibu yang dilakukan dalam kehidupan demi anak-anaknya," ujarnya.
Cucu proklamator kemerdekaan Soekarno ini menggarisbawahi bahwa kecintaan seorang ibu kepada anaknya harus pula dibarengi kengan kesungguhan untuk menyiapkan masa depan anak.
Bagi Puan, dalam konteks kekinian, ibu yang memberikan vaksinasi kepada anaknya, ibu yang memperhatikan kebutuhan gizi tumbuh kembang balitanya, dan ibu yang peduli terhadap pendidikan anaknya adalah wujud sayang ibu yang sebenarnya.
"Inilah wujud kecintaan seorang ibu yang seharusnya,” tutur Puan.
Puan menekankan untuk setiap persoalan kesehatan, pendidikan, dan kesejahteraan negara telah hadir untuk ibu-ibu dari kalangan yang kurang mampu. "Vaksinasi itu gratis di puskesmas, kemudian ada program Keluarga Harapan yang memberikan makanan ekstra, Anak-anak dari keluarga kurang mampu juga mendapat tunjangan sekolah," tandasnya.
Menurut dia, hal tersebut diberikan agar ibu bisa memperhatikan dan membantu proses perkembangan anaknya di segala aspek kehidupan.
Puncak peringatan Hari Ibu Hari Ibu ke-89 yang dihelat di Pantai Waisai Torang Cinta (WTC), Raja Ampat, Papua Barat berlangsung meriah. Acara ini dibuka oleh iringan suling tambur oleh mama-mama Raja ampat yang dilanjutkan dengan menyanyikan lagu kebangsaan Indonesia Raya oleh kelompok paduan suara Bhayangkari.
Pada acara ini Puan juga turut membacakan puisi bersama menteri-menteri perempuan lainnya. “Jadilah ibu yang memperkokoh karakter bangsa, memperhalus budi pekerti dan mengajarkan tradisi luhur, demi kebangkitan bangsa Indonesia,” ucap Puan saat membacakan puisi.
Setelah pembacaan puisi, Puan bersama Presiden dan para menteri berinteraksi dengan mama-mama disekitar panggung, memberikan secara simbolis sertifikat dan mencicipi kuliner di bazar sekitar panggung dan berfoto bersama dengan para pemuka adat/masyarakat.
Dalam sambutannya, Presiden Jokowi menjelaskan proses terbentuknya hari ibu.
Berawal pada tahun 1928, tidak lama setelah Sumpah Pemuda dikumandangkan, beberapa aktivis perempuan yang terlibat di kongres pemuda terinspirasi untuk menyuarakan persatuan Indonesia melalui kongres versi perempuan yang pertama berkumandang pada tanggal 22 Desember 1928 yang kini diperingati sebagai Hari Ibu.
Hari Ibu di Indonesia adalah gerakan kebangsaan yang diawali oleh 1.000 orang perempuan dari 30 organisasi pada 89 tahun yang lalu. Hari Ibu di Indonesia memiliki nilai perjuangan kemerdekaan dan perbaikan nasib perempuan dan peringatan atas kewajiban kaum perempuan Indonesia untuk menjadi ibu bangsa.
“Indonesia memiliki sembilan menteri perempuan kabinet kerja yang nyatanya terbanyak di dunia,” ujar Presiden Joko Widodo.
Peran seorang Ibu sangatlah penting dalam segala aspek kehidupan anak. Bahkan peran vital itu sudah dimulai sejak anak masih dalam kandungan.
"Masa depan anak itu sangat bergantung pada peran ibunya," ucap Menteri Koordinator Bidang Pembangunan Manusia dan Kebudayaan (Menko PMK) Puan Maharani sebelum mengikuti puncak Peringatan Hari Ibu (PHI) di Raja Ampat, Papua Barat, (22/12/2017), seperti dalam keterangan tertulis yang diterima SINDOnews.
Peringatan Hari Ibu di Raja Ampat dihadiri Presiden Joko Widodo serta sembilan menteri perempuan Kabinet Kerja. Hadir pula Gubernur Papua Barat Dominggus Mandacan, Bupati Raja Ampat Marcus Wanma, dan beberapa tokoh adat lainnya.
Puan mengaku sangat bahagia atas diperingatinya Hari Ibu. Menurut dia, rasa sayang ibu kepada anak-anaknya itu sangat besar dan tiada ternilai harganya.
"Ada begitu banyak pengorbanan ibu yang dilakukan dalam kehidupan demi anak-anaknya," ujarnya.
Cucu proklamator kemerdekaan Soekarno ini menggarisbawahi bahwa kecintaan seorang ibu kepada anaknya harus pula dibarengi kengan kesungguhan untuk menyiapkan masa depan anak.
Bagi Puan, dalam konteks kekinian, ibu yang memberikan vaksinasi kepada anaknya, ibu yang memperhatikan kebutuhan gizi tumbuh kembang balitanya, dan ibu yang peduli terhadap pendidikan anaknya adalah wujud sayang ibu yang sebenarnya.
"Inilah wujud kecintaan seorang ibu yang seharusnya,” tutur Puan.
Puan menekankan untuk setiap persoalan kesehatan, pendidikan, dan kesejahteraan negara telah hadir untuk ibu-ibu dari kalangan yang kurang mampu. "Vaksinasi itu gratis di puskesmas, kemudian ada program Keluarga Harapan yang memberikan makanan ekstra, Anak-anak dari keluarga kurang mampu juga mendapat tunjangan sekolah," tandasnya.
Menurut dia, hal tersebut diberikan agar ibu bisa memperhatikan dan membantu proses perkembangan anaknya di segala aspek kehidupan.
Puncak peringatan Hari Ibu Hari Ibu ke-89 yang dihelat di Pantai Waisai Torang Cinta (WTC), Raja Ampat, Papua Barat berlangsung meriah. Acara ini dibuka oleh iringan suling tambur oleh mama-mama Raja ampat yang dilanjutkan dengan menyanyikan lagu kebangsaan Indonesia Raya oleh kelompok paduan suara Bhayangkari.
Pada acara ini Puan juga turut membacakan puisi bersama menteri-menteri perempuan lainnya. “Jadilah ibu yang memperkokoh karakter bangsa, memperhalus budi pekerti dan mengajarkan tradisi luhur, demi kebangkitan bangsa Indonesia,” ucap Puan saat membacakan puisi.
Setelah pembacaan puisi, Puan bersama Presiden dan para menteri berinteraksi dengan mama-mama disekitar panggung, memberikan secara simbolis sertifikat dan mencicipi kuliner di bazar sekitar panggung dan berfoto bersama dengan para pemuka adat/masyarakat.
Dalam sambutannya, Presiden Jokowi menjelaskan proses terbentuknya hari ibu.
Berawal pada tahun 1928, tidak lama setelah Sumpah Pemuda dikumandangkan, beberapa aktivis perempuan yang terlibat di kongres pemuda terinspirasi untuk menyuarakan persatuan Indonesia melalui kongres versi perempuan yang pertama berkumandang pada tanggal 22 Desember 1928 yang kini diperingati sebagai Hari Ibu.
Hari Ibu di Indonesia adalah gerakan kebangsaan yang diawali oleh 1.000 orang perempuan dari 30 organisasi pada 89 tahun yang lalu. Hari Ibu di Indonesia memiliki nilai perjuangan kemerdekaan dan perbaikan nasib perempuan dan peringatan atas kewajiban kaum perempuan Indonesia untuk menjadi ibu bangsa.
“Indonesia memiliki sembilan menteri perempuan kabinet kerja yang nyatanya terbanyak di dunia,” ujar Presiden Joko Widodo.
(dam)