Ingin Maju Jadi Ketum Golkar, Priyo Budi Dikritik Nurdin Halid
A
A
A
JAKARTA - Ketua Harian DPP Partai Golkar Nurdin Halid mengkritik niat Priyo Budi Santoso yang ingin maju menjadi calon ketua umum Partai Golkar pada Musyawarah Nasional Luar Biasa (Munaslub) Golkar 19-20 Desember 2017.
Nurdin meminta Sekertaris Dewan Kehormatan Partai Golkar itu melihat kenyataan meski memiliki hak untuk maju sebagai calon ketua umum.
"Saya mengimbau kepada Pak Priyo melihat kenyataan bahwa ini sudah ada kesepakatan berdasarkan konstitusi, yaitu rapat pleno dan rapimnas," ujar Nurdin di sela-sela acara Rapat Pimpinan Nasional (Rapimnas) III Partai Golkar di Jakarta Convention Center (JCC), Senayan, Senin (18/12/2017).
Kesepakatan yang dimaksud adalah menetapkan Airlangga Hartarto sebagai ketua umum Partai Golkar melalui rapat pleno DPP pada Rabu 13 Desember 2017 lalu dan Rapimnas III hari ini.
"Jadi dia (Priyo-red) harus melihat kenyataan yang ada, bahwa dinamika ke depan di mana sudah ada kesepahaman di DPD I se-Indonesia untuk melaksanakan keputusan DPP yang telah diputuskan lewat rapimnas. Nah kalau lihat kondisi itu menurut saya dia harus melihat kenyataan lah," paparnya.
Sementara itu, Sekretaris Dewan Kehormatan Partai Golkar Priyo Budi Santoso mengklaim sudah mendekati beberapa pimpinan Dewan Pimpinan Daerah (DPD) Golkar untuk maju di Munaslub 2017.
Priyo juga mengklaim sudah mengantongi dukungan untuk maju sebagai calon ketua umum Partai Golkar. "Adalah (dukungan-red), wong orang mau maju masa enggak ada dukungan," ujar Priyo.
Namun, Priyo enggan membeberkan persentase dukungan yang telah dikantonginya untuk bertarung di Munaslub. "Ya kan rahasia. Seseorang mau maju, kan pasti ada dukungan," ucap Priyo.
Nurdin meminta Sekertaris Dewan Kehormatan Partai Golkar itu melihat kenyataan meski memiliki hak untuk maju sebagai calon ketua umum.
"Saya mengimbau kepada Pak Priyo melihat kenyataan bahwa ini sudah ada kesepakatan berdasarkan konstitusi, yaitu rapat pleno dan rapimnas," ujar Nurdin di sela-sela acara Rapat Pimpinan Nasional (Rapimnas) III Partai Golkar di Jakarta Convention Center (JCC), Senayan, Senin (18/12/2017).
Kesepakatan yang dimaksud adalah menetapkan Airlangga Hartarto sebagai ketua umum Partai Golkar melalui rapat pleno DPP pada Rabu 13 Desember 2017 lalu dan Rapimnas III hari ini.
"Jadi dia (Priyo-red) harus melihat kenyataan yang ada, bahwa dinamika ke depan di mana sudah ada kesepahaman di DPD I se-Indonesia untuk melaksanakan keputusan DPP yang telah diputuskan lewat rapimnas. Nah kalau lihat kondisi itu menurut saya dia harus melihat kenyataan lah," paparnya.
Sementara itu, Sekretaris Dewan Kehormatan Partai Golkar Priyo Budi Santoso mengklaim sudah mendekati beberapa pimpinan Dewan Pimpinan Daerah (DPD) Golkar untuk maju di Munaslub 2017.
Priyo juga mengklaim sudah mengantongi dukungan untuk maju sebagai calon ketua umum Partai Golkar. "Adalah (dukungan-red), wong orang mau maju masa enggak ada dukungan," ujar Priyo.
Namun, Priyo enggan membeberkan persentase dukungan yang telah dikantonginya untuk bertarung di Munaslub. "Ya kan rahasia. Seseorang mau maju, kan pasti ada dukungan," ucap Priyo.
(dam)