Arek Malang Panglima Baru
Arek Malang Panglima Baru
A
A
A
TONGKAT estafet resmi telah beralih. Jumat (8/12/2017) sore pekan lalu, Presiden Joko Widodo (Jokowi) akhirnya melantik Marsekal Hadi Tjahjanto sebagai Panglima TNI baru. Ia menggantikan panglima sebelumnya yang disandang Jenderal Gatot Nurmantyo sejak 2015. Gatot akan memasuki pensiun pada April tahun depan.
"Dengan ini memberhentikan dengan hormat Jenderal Gatot Nurmantyo sebagai Panglima TNI. Selanjutnya, mengangkat Marsekal Hadi Tjahjanto sebagai Panglima TNI," demikian bunyi pernyataan surat keputusan Presiden Jokowi dalam acara pelantikan Panglima TNI di Istana Merdeka, Jakarta.
Ditemui usai pelantikan, Hadi mengungkapkan, dirinya sudah siap mengemban tugas dan menjalankan misinya seperti yang telah dipaparkan dalam fit and proper test di ruang rapat Komisi I DPR, Rabu pekan lalu. "Ada beberapa hal yang memang harus dibenahi. Keamanan, terorisme, pertahanan laut, persiapan Pilkada 2018, dan pembenahan di lingkungan internal TNI," katanya.
Jenderal AU kelahiran Malang, Jawa Timur, 8 November 1963, ini mendapat apresiasi sejumlah kalangan. Pengamat militer Connie Rahakundini Bakrie, misalnya, menyambut positif panglima baru ini. "Sudah tepat," nilainya kepada SINDO Weekly. Menurutnya, salah satu alasan Jokowi memilih Hadi adalah karena kesamaan visi tentang poros maritim.
"Gatot banyak buang waktu tidak membangun kekuatan pertahanan sebagai poros maritim dunia yang dicanangkan sejak 2014. Contohnya, tidak ada road map TNI mau dibawa ke mana. Selain itu, di era sekarang ini, Angkatan Laut tidak bisa bergerak mengamankan laut tanpa perlindungan Angkatan Udara," ujarnya.
Bagaimana strategi Panglima anyar itu dalam menyukseskan pembenahan internal TNI sekaligus program pemerintah? Simak laporan selengkapnya di Majalah SINDO Weekly Edisi 41/VI/2017 yang terbit Senin (11/12/2017).
![Arek Malang Panglima Baru]()
"Dengan ini memberhentikan dengan hormat Jenderal Gatot Nurmantyo sebagai Panglima TNI. Selanjutnya, mengangkat Marsekal Hadi Tjahjanto sebagai Panglima TNI," demikian bunyi pernyataan surat keputusan Presiden Jokowi dalam acara pelantikan Panglima TNI di Istana Merdeka, Jakarta.
Ditemui usai pelantikan, Hadi mengungkapkan, dirinya sudah siap mengemban tugas dan menjalankan misinya seperti yang telah dipaparkan dalam fit and proper test di ruang rapat Komisi I DPR, Rabu pekan lalu. "Ada beberapa hal yang memang harus dibenahi. Keamanan, terorisme, pertahanan laut, persiapan Pilkada 2018, dan pembenahan di lingkungan internal TNI," katanya.
Jenderal AU kelahiran Malang, Jawa Timur, 8 November 1963, ini mendapat apresiasi sejumlah kalangan. Pengamat militer Connie Rahakundini Bakrie, misalnya, menyambut positif panglima baru ini. "Sudah tepat," nilainya kepada SINDO Weekly. Menurutnya, salah satu alasan Jokowi memilih Hadi adalah karena kesamaan visi tentang poros maritim.
"Gatot banyak buang waktu tidak membangun kekuatan pertahanan sebagai poros maritim dunia yang dicanangkan sejak 2014. Contohnya, tidak ada road map TNI mau dibawa ke mana. Selain itu, di era sekarang ini, Angkatan Laut tidak bisa bergerak mengamankan laut tanpa perlindungan Angkatan Udara," ujarnya.
Bagaimana strategi Panglima anyar itu dalam menyukseskan pembenahan internal TNI sekaligus program pemerintah? Simak laporan selengkapnya di Majalah SINDO Weekly Edisi 41/VI/2017 yang terbit Senin (11/12/2017).
(amm)
Explore More