Percepatan Sertijab Panglima TNI untuk Hindari Kegamangan

Sabtu, 09 Desember 2017 - 13:15 WIB
Percepatan Sertijab...
Percepatan Sertijab Panglima TNI untuk Hindari Kegamangan
A A A
JAKARTA - Jenderal TNI Gatot Nurmantyo menegaskan, percepatan serah terima jabatan (Sertijab) Panglima TNI untuk menghindari kegamangan sekaligus mengantisipasi ancaman yang bisa datang sewaktu-waktu.

"Begitu Pak Hadi dilantik, besok atau hari ini langsung saya melakukan serah terima jabatan. Sebenarnya secara de facto dan de jure pada saat Presiden melantik, itu panglimanya sudah Pak Hadi," kata Gatot usai upacara sertijab Panglima TNI dari Jenderal Gatot Nurmantyo kepada Marsekal TNI Hadi Tjahjanto di Lapangan Apel B III Mabes TNI, Cilangkap, Jakarta Timur, Sabtu (9/12/2017).

Mantan Kepala Staf Angkatan Darat (KSAD) ini menjelaskan, dalam akademi perbedaan tahun dalam prosesi pergantian Panglima TNI sangat berpengaruh. "Pergantian panglima biasanya kan beda setahun atau dua tahun. Pak Hadi ini beda 4 tahun sehingga di akademi itu sangat sungkan sekali. Agar tidak terjadi kegamangan saya menyerahkan pergantian hari ini secepatnya," ujarnya.

Tidak hanya itu, antisipasi ancaman juga menjadi faktor penyebab mengapa sertijab dilakukan dengan cepat. "Ingat, ancaman, tantangan tidak memberi tahu kalau dia datang, dalam kondisi ada dualisme ini sangat berbahaya," tegas Gatot.

Atas dasar itulah, dirinya menyerahkan secepatnya tongkat komando kepemimpinan TNI. Dengan begitu, keputusan dapat diambil dengan cepat dan tepat. "Tidak ada nuansa politik atau apa-apa. Agar semua berjalan dengan benar dan sesuai," kata dia.

Mantan Pangkostrad ini mengaku lega setelah melepaskan tongkat komando Panglima TNI kepada Marsekal TNI Hadi Tjahjanto. "Merdeka, semua beban sudah lepas semuanya, mungkin rekan-rekan tidak merasakan bagaimana kita diberi amanah memimpin 400.000 prajurit yang tersebar dimana-mana," ujar Gatot.

Mantan Pangkostrad ini mengaku tidak mudah memegang amanah tersebut. Namun, dirinya bersyukur sudah terselesaikan semuanya. "Sudah saya serahkan kepada Pak Hadi. Dan yang saya serahkan juga, berdasarkan pengalaman 36 tahun saya mengamati, Pak Hadi pasti mampu menjalaninya," tutur Gatot.

Gatot menambahkan, pasca-sertijab dirinya akan melakukan ziarah ke makam kedua orang tua dan mertuanya. Selanjutnya, melaksanakan umrah. "Karena saya tidak sempat berpamitan kepada panglima-panglima negara ASEAN maka nanti saya izin, saya akan berangkat bukan sebagai Panglima TNI tapi sebagai Jenderal Gatot Nurmantyo mengunjungi sahabat-sahabat saya karena tidak sempat berpamitan secara pribadi," ucapnya.
(whb)
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 0.9799 seconds (0.1#10.140)