Cak Imin-Bachtiar Nasir Sepakat Rekatkan NU dan Masyumi
A
A
A
JAKARTA - Memperingati Maulid Nabi Muhammad SAW, Nusantara Mengaji menggelar Khataman Alquran di Masjid Darul Quran Institut Perguruan Tinggi Jakarta, Kamis 30 November 2017 malam.
Hadir sebagai penceramah Inisiator Nusantara Mengaji A Muhaimin Iskandar (Cak Imin), Ketua GNPF MUI Ustaz Bachtiar Nasir, Imam Besar Masjid Istiqlal Prof Nasaruddin Umar, Pengasuh Pesantren Ummul Quro Pondok Cabe KH Syarif Rahmat, Koordinator Nasional Jazilul Fawaid dan Ketua Indonesia Murajaah Ustaz Deden Makhyaruddin.
Dalam acara tersebut, Bachtiar Nasir dan Cak Imin sepakat akan menyatukan umat dan melupakan sejarah masa lalu yang menimbulkan trauma hingga saat ini. “Ada jurang pemisah yang sangat dalam antara Masyumi dengan NU, dan sampai sekarang aroma itu masih ada," ujar dia.
Dia menjelaskan, dulu Masyumi menuduh NU berkhianat karena telah keluar dari Masyumi dan NU menuduh Masyumi sebagai pemberontak karena bekerja sama dengan PRRI. Sehingga, saat itu NU berjuang sendiri melawan komunis pada saat itu.
“Sejak saat itu, antara NU dan Masyumi terjadi ketegangan hingga saat ini. Oleh sebab itu, saya dan Cak imin akan mencoba meredupkan ketegangan antar umat itu,” imbuh Bachtiar Nasir.
Bachtiar mengatakan saat dirinya dilarang berceramah di Cirebon, dirinya menyadari bahwa penyebab utamanya adalah saya kurang silaturahim. "Dan alhamdulillah hari ini saya berada di PTIQ, artinya saya berada di tengah-tengah intelektual NU,” cerita Bachtiar Nasir.
Selanjutnya, Bachtiar Nasir mengajak agar luka lama disembuhkan dengan persatuan. Tidak ada yang salah dengan ijtihad pada saat itu, “Maka saya ingin hari ini kita perkuat persaudaraan, persatuan dengen ijtihad zaman now, NKRI harga mati,” pekik Bachtiar.
Sementara itu, Cak Imin sepakat bahwa umat zaman now harus berijtihad kembali untuk menyatukan umat serta menghilangkan ketegangan antar golongan. “Saya dengan Ustaz Bachtiar Nasir ini lama sekali dijarakjauhkan dengan berbagai hal dan isu, alhamdulillah hari ini didekatkan dengan maulid Nabi Muhammad SAW,” kata Cak Imin.
Cak Imin mengaku sudah beberapa kali berdiskusi dengan Ustaz Bachtiar Nasir dan bersyukur dipertemukan dalam forum yang terbuka. "Semoga dapat memperkuat ukhuwah islamiyah seluruh bangsa Indonesia,” imbuh Cak Imin.
Hadir sebagai penceramah Inisiator Nusantara Mengaji A Muhaimin Iskandar (Cak Imin), Ketua GNPF MUI Ustaz Bachtiar Nasir, Imam Besar Masjid Istiqlal Prof Nasaruddin Umar, Pengasuh Pesantren Ummul Quro Pondok Cabe KH Syarif Rahmat, Koordinator Nasional Jazilul Fawaid dan Ketua Indonesia Murajaah Ustaz Deden Makhyaruddin.
Dalam acara tersebut, Bachtiar Nasir dan Cak Imin sepakat akan menyatukan umat dan melupakan sejarah masa lalu yang menimbulkan trauma hingga saat ini. “Ada jurang pemisah yang sangat dalam antara Masyumi dengan NU, dan sampai sekarang aroma itu masih ada," ujar dia.
Dia menjelaskan, dulu Masyumi menuduh NU berkhianat karena telah keluar dari Masyumi dan NU menuduh Masyumi sebagai pemberontak karena bekerja sama dengan PRRI. Sehingga, saat itu NU berjuang sendiri melawan komunis pada saat itu.
“Sejak saat itu, antara NU dan Masyumi terjadi ketegangan hingga saat ini. Oleh sebab itu, saya dan Cak imin akan mencoba meredupkan ketegangan antar umat itu,” imbuh Bachtiar Nasir.
Bachtiar mengatakan saat dirinya dilarang berceramah di Cirebon, dirinya menyadari bahwa penyebab utamanya adalah saya kurang silaturahim. "Dan alhamdulillah hari ini saya berada di PTIQ, artinya saya berada di tengah-tengah intelektual NU,” cerita Bachtiar Nasir.
Selanjutnya, Bachtiar Nasir mengajak agar luka lama disembuhkan dengan persatuan. Tidak ada yang salah dengan ijtihad pada saat itu, “Maka saya ingin hari ini kita perkuat persaudaraan, persatuan dengen ijtihad zaman now, NKRI harga mati,” pekik Bachtiar.
Sementara itu, Cak Imin sepakat bahwa umat zaman now harus berijtihad kembali untuk menyatukan umat serta menghilangkan ketegangan antar golongan. “Saya dengan Ustaz Bachtiar Nasir ini lama sekali dijarakjauhkan dengan berbagai hal dan isu, alhamdulillah hari ini didekatkan dengan maulid Nabi Muhammad SAW,” kata Cak Imin.
Cak Imin mengaku sudah beberapa kali berdiskusi dengan Ustaz Bachtiar Nasir dan bersyukur dipertemukan dalam forum yang terbuka. "Semoga dapat memperkuat ukhuwah islamiyah seluruh bangsa Indonesia,” imbuh Cak Imin.
(kri)