Wali Kota Tangerang Usung Program Kampung Iklim Bebas Banjir
A
A
A
JAKARTA - Wali Kota Tangerang Arief R Wismansyah menyebut dengan bonus demografi atau pertambahan penduduk yang terjadi di daerahnya, maka semakin tinggi pula masalah perkotaan yang akan timbul mulai dari kekurangan air baku, kemacetan, penyakit, kampung kumuh sampai masalah banjir.
Hal itu disampaikan Arief saat memaparkan capaian program dan inovasi Kota Tangerang dalam 'Indonesia Visionary Leader' yang diselenggarakan KORAN SINDO.
Menurut Arief, untuk menyelesaikan masalah tersebut, dirinya mengenalkan program Tangerang Live yakni Liveable, Investable, Visitable dan e-City. "Pembangunan yang memberi makna dan berkelanjutan," ujar Arief di Auditorium Gedung SINDO, Jalan Wahid Hasyim, Jakarta, Rabu (29/11/2017).
Arief melanjutkan, visi Kota Tangerang menginginkan terwujudnya kota yang maju, mandiri, dinamis dan berakhlakul karimah. Untuk mewujudkan hal tersebut, dirinya melibatkan partisipasi masyarakat dalam Tangerang Live tersebut.
Sebagai contoh, Arief telah mengeluarkan program Kampung Iklim Bebas Banjir yang melibatkan kalangan tokoh masyarakat dan mahasiswa di perguruan tinggi yang berada di Kota Tangerang.
Arie menyebutkan Kampung Iklim tersebut dilakukan di setiap RW dengan tujuan penyesuaian dampak iklim yang berkesinambungan, membuat lingkungan yang nyaman, hijau dan bebas banjir, meningkatkan ekonomi warga setempat, mengajak warga mengatasi banjir dan genangan air di pemukiman, tradisi gotong royong sampai tiga komponen dalam kampung iklim seperti mitigasi, adaptasi dan kelompok masyarakat.
"Setiap RW kita biaya Rp6 juta untuk membangun Kampung Iklim Bebas Banjir ini," ucapnya.
Hal itu disampaikan Arief saat memaparkan capaian program dan inovasi Kota Tangerang dalam 'Indonesia Visionary Leader' yang diselenggarakan KORAN SINDO.
Menurut Arief, untuk menyelesaikan masalah tersebut, dirinya mengenalkan program Tangerang Live yakni Liveable, Investable, Visitable dan e-City. "Pembangunan yang memberi makna dan berkelanjutan," ujar Arief di Auditorium Gedung SINDO, Jalan Wahid Hasyim, Jakarta, Rabu (29/11/2017).
Arief melanjutkan, visi Kota Tangerang menginginkan terwujudnya kota yang maju, mandiri, dinamis dan berakhlakul karimah. Untuk mewujudkan hal tersebut, dirinya melibatkan partisipasi masyarakat dalam Tangerang Live tersebut.
Sebagai contoh, Arief telah mengeluarkan program Kampung Iklim Bebas Banjir yang melibatkan kalangan tokoh masyarakat dan mahasiswa di perguruan tinggi yang berada di Kota Tangerang.
Arie menyebutkan Kampung Iklim tersebut dilakukan di setiap RW dengan tujuan penyesuaian dampak iklim yang berkesinambungan, membuat lingkungan yang nyaman, hijau dan bebas banjir, meningkatkan ekonomi warga setempat, mengajak warga mengatasi banjir dan genangan air di pemukiman, tradisi gotong royong sampai tiga komponen dalam kampung iklim seperti mitigasi, adaptasi dan kelompok masyarakat.
"Setiap RW kita biaya Rp6 juta untuk membangun Kampung Iklim Bebas Banjir ini," ucapnya.
(kri)